Manajemen risiko bukan hanya mengendalikan atau mengurangi efek negatif dari sisi finansial, juga menangani dan mengendalikan risiko yang timbul dari karyawan.
HRD berperan penting untuk mengendalikan manajemen risiko. Salah satunya, menangani masalah ketenagakerjaan.
Definisi Dan Tujuan Manajemen Risiko
Definisi
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko keuangan, hukum, strategis, dan keamanan terhadap modal serta pendapatan organisasi.
Risiko ini berasal dari berbagai sumber, seperti ketidakpastian keuangan, kewajiban hukum, kesalahan pengelolaan, kecelakaan kerja, dan bencana alam.
Jika masalah tak terduga muncul bisa jadi berdampak kecil, tetapi memengaruhi biaya overhead. Skenario terburuknya, masalah bertambah besar dan memiliki konsekuensi serius terhadap beban keuangan atau penutupan bisnis.
Menurut ISO 31000:2018, penerapan manajemen risiko terdiri dari tiga elemen yaitu prinsip, kerangka kerja, dan proses. Prinsip manajemen risiko adalah dasar dari praktik atau filosofi manajemen.
Pengertian manajemen risiko menurut Idroes merupakan metode yang logis dan sistematis untuk mengidentifikasi, mengkualifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, dan memonitor pelaporan risiko yang berlangsung di setiap proses perusahaan.
Pengertian manajemen risiko juga diungkap oleh Noshworthy. Menurutnya, ini ialah implementasi untuk mengurangi kemungkinan yang serupa dari ancaman dan meminimalkan kerusakan yang akan terjadi.
Dari pengertian di atas, manajemen risiko menjadi salah satu cara untuk membuat perusahaan berkembang dan mampu menghadapi berbagai macam risiko ke depan.
Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi atau membuat strategi dan kontrol dalam pengelolaan informasi.
Ini melibatkan praktisi dan pengetahuan multidisipli, sehingga prosesnya berjalan transparan serta mudak dipahami oleh semua pihak.
Sementara itu, risiko yang tidak dapat ditangani menyebabkan kegagalan. Dengan demikian, perusahaan wajib menginisiasi, merencanakan, dan melaksanakan manajemen.
5 Manfaat Menjalankan Manajemen Risiko
1) Operasional efisien
Bagian penting dari manajemen risiko adalah menilai risiko operasional.
Misalnya, Anda menjalankan bisnis kafe. Apakah ada bahan yang secara tidak langsung memengaruhi proses penjualan di kafe jika tidak dikirim sesuai dengan kebutuhan? Tentu saja ada.
Perencanaan manajemen ini memastikan Anda mematuhi peraturan dan menerapkan prosedur keamanan yang tepat.
Anda bisa mencari pemasok lain yang memiliki bahan sama dengan kebutuhan kafe sehingga dapat memuaskan pelanggan walau terjadi kesalahan di kemudian hari.
2) Pekerjaan lebih aman
Kesehatan dan keselamatan adalah bagian penting dari peran manajemen risiko. Mereka secara aktif mencari area masalah dalam organisasi dan mencari solusinya.
Ini jelas menguntungkan karyawan di lingkungan kerja, seperti karyawan di lapangan dan juga membantu karyawan di kantor. Jadi, tempat kerja menjadi lebih aman baik bagi semua orang.
3) Mengurangi kejadian tak terduga
Kebanyakan orang tidak menyukai kejadian yang tak terduga, terutama jika berdampak pada organisasi. Peran manajemen resiko ialah memetakan semua potensi dan berusaha untuk mencegahnya serta mengelolanya dengan baik.
4) Menarik lebih banyak pelanggan
Bisnis yang tumbuh dengan baik dapat menarik lebih banyak pelanggan yang senang, karena perusahaan menjalankan operasional secara konsisten. Misalnya, menjaga pasokan bahan baku, melatih karyawan dengan baik, dan bekerja tepat waktu.
5) Menciptakan keuntungan finansial
Dengan analisis tren, manajer risiko akan melihat frekuensi operasional dan memprediksi kerugian berulang. Ini akan meminimalisir risiko yang muncul dan menyelamatkan perusahaan dari kerugian, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan.
4 Proses Manajemen Risiko
Empat langkah penting dari proses manajemen risiko adalah:
1. Identifikasi risiko
Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua kejadian yang dapat berdampak negatif (risiko) atau positif (peluang) terhadap tujuan proyek:
- Tonggak pencapaian proyek
- Lintasan finansial proyek
- Lingkup proyek
Kejadian-kejadian ini dapat didaftarkan dalam matriks risiko dan kemudian disimpan dalam daftar risiko.
Risiko atau peluang dicirikan oleh deskripsi, penyebab dan konsekuensi, penilaian kualitatif atau kuantitatif, dan rencana mitigasi. Ini diperlukan untuk memvalidasi proses.
2. Menilai risiko
Ada dua jenis penilaian risiko dan peluang, yakni kualitatif dan kuantitatif.
Penilaian kualitatif menganalisis tingkat kekritisan berdasarkan kemungkinan dan dampak peristiwa. Sebuah penilaian kuantitatif menganalisis dampak keuangan atau manfaat dari acara tersebut.
Keduanya diperlukan untuk evaluasi risiko dan peluang yang komprehensif.
Penilaian kualitatif
Manajer Risiko akan memberi peringkat dan memprioritaskan setiap risiko dan peluang yang teridentifikasi berdasarkan probabilitas kejadian dan tingkat keparahan dampak, sesuai dengan skala kekritisan proyek.
3. Merawat risiko
Untuk menangani risiko, pertama-tama organisasi harus mengidentifikasi strategi dengan mengembangkan rencana perawatan.
Tujuannya adalah mengurangi kemunculan risiko atau dampaknya serta meningkatkan manfaatnya.
Bergantung pada sifat risiko atau peluang, strategi respons ditentukan untuk proyek, strategi yang dapat dilakukan antara lain:
- Jangan memulai tindakan apa pun tetapi terus pantau
- Mengurangi (risiko) atau meningkatkan (peluang) tingkat keparahan
- Mengalihkan tanggung jawab risiko kepada pihak ketiga yang akan menanggung konsekuensi dari masalah tersebut
- Hindari menghilangkan ketidakpastian atau memanfaatkan peluang
4. Pantau dan laporkan risiko
Risiko dan peluang serta rencana penanganan perlu dipantau dan dilaporkan oleh pemilik risiko kepada manajer risiko. Frekuensi ini tergantung pada kekritisan risiko.
Dengan mengembangkan struktur pemantauan dan pelaporan akan memastikan eskalasi yang tepat dan merespons risiko yang sesuai.
Penutup
Manajemen risiko bermanfaat dalam penghematan bagi keseluruhan entitas perusahaan. Namun, perusahaan dapat memprediksi risiko yang muncul dan melakukan mitigasi.
Leave a Reply