candidate experience

Candidate Experience: Definisi, Komponen, dan Strategi Rekrutmen

Candidate experience berdampak signifikan terhadap saluran bakat perusahaan. 

Penelitian Talentegy tentang candidate experience pada 2019 menemukan hampir 69 persen kandidat mempertimbangkan untuk berbagi pengalaman negatif dengan teman dan kolega. Sedangkan, 82 persen mengatakan mereka cenderung akan berbagi pengalaman kerja positif ke orang terdekat. 

Penelitian tersebut mengindikasikan bahwa candidate experience memengaruhi perusahaan dalam menarik sekaligus memperoleh calon karyawan di masa mendatang. Bahkan hal tersebut dapat memperbaiki proses rekrutmen.

Apa Itu Candidate Experience?

Candidate experience merupakan persepsi pencari kerja atau kandidat terhadap perusahaan berdasarkan interaksi selama proses rekrutmen

Proses dimulai dari job description, aplikasi kerja, interview kerja, komunikasi selanjutnya, hingga onboarding. Setiap proses itu menunjukkan kepada kandidat bahwa perusahaan peduli terhadap kebutuhan mereka.

Bahkan tak sedikit yang berpendapat, candidate experience dimulai sebelum seseorang melamar pekerjaan di perusahaan Anda. Candidate experience yang positif dan terencana bermanfaat bagi perusahaan, antara lain:

  • Merekrut kandidat terbaik sesuai kriteria.
  • Memiliki reputasi baik.
  • Mendorong pertumbuhan bisnis.

Virgin Media, contohnya. Perusahaan telekomunikasi asal Inggris itu telah memberikan pengalaman buruk kepada kandidat selama proses rekrutmen. 

Kala itu, seorang kandidat menuliskan reviu di post-interview survey. Saat datang ke perusahaan untuk interview, dia menjumpai resepsionis yang tidak ramah, perekrut yang bolak-balik menerima telepon di tengah interview, dan perekrut langsung menolaknya saat itu juga atau tanpa pertimbangan terlebih dahulu. Virgin Media menerima konsekuensinya. Perusahaan kehilangan pendapatan lebih dari USD6 juta dalam satu tahun.

Artikel Terkait: 7 Tanda Anda Menemukan Kandidat Yang Tepat

7 Unsur Ciptakan Candidate Experience Yang Positif

Pandemi COVID-19 telah mengubah harapan kandidat terhadap pemberi kerja atau perusahaan. 

Jika harapan itu terpenuhi, maka perusahaan memperoleh kandidat yang sesuai kriteria. Salah satu harapannya adalah interview jarak jauh dan hybrid working. Sebelum itu memberikan harapan tersebut, HRD dan manajemen perlu mempertimbangkan unsur-unsur yang ada dalam candidate experience.

#1 Job search

Job search –di media sosial, aplikasi pencari kerja, dan laman perusahaan– merupakan media interaksi pertama antara kandidat dengan perusahaan. Semakin mudah sebuah pekerjaan ditemukan atau diakses oleh kandidat, mereka akan semakin terkesan dengan pengalaman melamar pekerjaan di perusahaan Anda.

#2 Job application

Candidate experience tak lepas dari job application. Biasanya, kandidat lebih senang dengan job application berisikan deskripsi tugas yang ringkas dan mudah dipahami serta persyaratan yang jelas.

#3 Komunikasi

Salah satu yang membuat kandidat kecewa terhadap proses rekrutmen adalah komunikasi dari pemberi kerja. CareerBuilder menunjukkan bahwa hampir sepertiga responden menyatakan ingin lebih banyak komunikasi dari perusahaan selama proses rekrutmen. Mereka merasa dihargai jika perusahaan memberitahukan bahwa mereka tidak lolos penyaringan curriculum vitae.

#4 Umpan balik

Selain komunikasi, umpan balik juga menjadi unsur penting dalam memberikan pengalaman kepada kandidat. Karena mereka membutuhkan informasi terkini tentang status lamaran kerja mereka. Misalnya, email otomatis yang memberitahukan kandidat masuk ke tahap selanjutnya atau tidak.

#5 Interview

Interview kerja adalah kesempatan perusahaan untuk mengenal dan mengevaluasi kandidat, apakah mereka cocok untuk pekerjaan yang sedang dibutuhkan, begitu juga sebaliknya.

Proses interview yang terstruktur membantu perusahaan mendapatkan kandidat yang tepat sekaligus memberikan candidate experience yang positif. Komponen ini juga memuat pemberian informasi (melalui wawancara daring atau tatap muka), kecepatan hasil, dan umpan balik. Bagi kandidat, interview adalah satu-satunya tempat di mana mereka menunjukkan keterampilan dan kompetensi mereka.

#6 Onboarding

Onboarding juga bisa menciptakan candidate experience positif. Di unsur ini, perusahaan berkesempatan membuktikan semua janji atau pernyataan selama rekrutmen kepada kandidat.

Namun, candidate experience negatif dapat muncul ketika administrasi karyawan baru mengalami hambatan, kurang sosialisasi, serta tak ada pendampingan onboarding karyawan baru. Sebaiknya, perusahaan memanfaatkan onboarding menjadi momen menyenangkan bagi kandidat.

#7 Analisis

HRD perlu menganalisis proses rekrutmen objektif dan melihat insight, seperti menganalisis application tracking system (ATS) dan mengecek data perilaku kandidat. Hasil analisis dapat digunakan untuk mengoptimalkan candidate experience.

Rekomendasi Artikel: Analisis SWOT untuk Strategi Bisnis Lebih Baik

Strategi Memperbaiki Proses Rekrutmen Melalui Candidate Experience

Cross Training HRPods

Berdasarkan studi LinkedIn pada 2016, sebanyak 75 persen kandidat melihat employer branding perusahaan sebelum melamar pekerjaan. Sementara itu, 52 persen kandidat memeriksa laman dan akun media sosial perusahaan untuk mempelajari lebih jauh. Mereka akan mencari informasi sejarah, budaya, dan pencapaian perusahaan. 

Mereka juga ingin mengetahui produk atau layanan, informasi terbaru, dan sikap perusahaan terhadap isu terkini. Jika perusahaan memahami keingintahuan tersebut, selanjutnya, Anda dapat memperbaiki strategi proses rekrutmen melalui candidate experience.

#1 Memperbarui informasi di laman perusahaan

Strategi pertama yang harus Anda perhatikan dalam perbaikan candidate experience adalah memperbarui informasi di laman perusahaan. Bagaimana bisa mendapatkan kandidat terbaik jika laman masih menyimpan informasi usang?

Laman merupakan salah satu representasi perusahaan. Maka sudah seharusnya, Anda memperbarui di dalamnya. Misalnya, info manajemen, grup bisnis, produk dan/atau jasa, berita terkini, hingga info karier.

#2 Manfaatkan media sosial 

Akun media sosial perusahaan adalah tempat untuk menyeleksi kandidat terbaik. 

Media sosial juga menjadi cara terbaik memberikan candidate experience secara real time. Karena perusahaan tak hanya mengunggah info lowongan pekerjaan, tetapi juga mengumumkan karyawan yang diterima, webinar karier yang akan datang, hingga kabar bisnis terkini.

Di sisi lain, kandidat memanfaatkan media sosial untuk mencari tahu tentang perusahaan. Semakin kandidat tahu tentang perusahaan, semakin mereka merasa percaya diri saat interview.

#3 Job description dengan jelas

Tulis job description yang jelas dan ringkas. Sesuaikan pula dengan peran dan kualifikasi calon karyawan. Job posting berisikan kurang atau sekitar 300 kata lebih mudah dibaca dan mendorong kandidat untuk melamar.

#4 Manfaatkan tools rekrutmen 

Jika perusahaan tools rekrutmen, perbaiki dan manfaatkan ATS dan/atau candidate relationship management (CRM). Automasi ATS mempermudah kandidat melamar pekerjaan, melengkapi aplikasi, mengetahui status aplikasi, serta memberitahukan jadwal tes atau interview. ATS juga dapat diintegrasikan dengan CRM, sehingga perusahaan memiliki talent pool

#5 Transparan dalam proses interview

Karena interview ialah proses yang cukup “menekan”, sebaiknya HRD menerapkan transparansi kepada kandidat. Informasikan apa pun hasil interview kepada kandidat.

Riset LinkedIn memperlihatkan sebanyak 94 persen kandidat menginginkan umpan balik setelah interview

Jika perusahaan mengizinkan HRD melakukannya, Anda bisa mengirimkan email berisi terima kasih atas kedatangan mereka mengikuti interview dan berikan umpan balik konstruktif untuk membantu kesuksesan mereka di masa mendatang. Kondisi itu menciptakan candidate experience positif.

Jangan ghosting! Ini merupakan kondisi di mana salah satu pihak tidak memberikan kabar ke pihak lain tanpa alasan jelas. Hal ini dapat merusak reputasi perusahaan. 

#6 Tetap terkoneksi

Walaupun kandidat tidak lolos tahap berikutnya, Anda bisa tetap menjalin koneksi dengan mereka

Hal yang membuat candidate experience positif di perusahaan Anda adalah menginformasikan bahwa mereka harus berhenti di tahap interview dan tawarkan mereka untuk berada di talent pool. Langkah tersebut membuat kandidat lebih engage terhadap perusahaan Anda.

Baca Juga: Pengertian Talent Pool Dan Manfaatnya

Penutup 

Candidate experience bukan sekadar membuka lowongan pekerjaan. Namun hal itu berdampak terhadap rekrutmen perusahaan sekaligus bisnis secara keseluruhan. Menurut IBM, kandidat yang memiliki pengalaman yang baik dengan perusahaan lebih memungkinan menjadi pelanggan baru. Sebaliknya, pengalaman kandidat yang buruk berpengaruh buruk terhadap reputasi perusahaan.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *