Proses dan strategi rekrutmen dan seleksi saat ini jauh berbeda dibandingkan dengan 10 tahun silam.
Bahkan sebelum pandemi pun, proses rekrutmen dan seleksi memiliki perbedaan signifikan. Ini adalah efek dari kekurangan tenaga kerja yang dikombinasikan dengan fenomena baru, yaitu pengunduran diri besar-besaran.
Ya, dunia pascapandemi telah mengubah sistem rekrutmen dan seleksi.
Namun, momen ini menciptakan ketangkasan proses rekrutmen baru serta mengutamakan pengalaman kandidat.
COVID-19 Mengubah Proses Rekrutmen dan Seleksi
Pandemi tidak hanya mengubah bisnis secara keseluruhan, tapi juga mengubah prioritas pencari kerja maupun karyawan.
Hal ini berarti bahwa sistem rekrutmen dan seleksi yang telah digunakan selama bertahun-tahun mulai usang dan kurang relevan jika digunakan.
Rekrutmen yang efektif setelah pandemi harus memprioritaskan kebutuhan karyawan yang beragam dan kompleks. Misalnya, karyawan yang membagi waktu mengurus keluarga, atau mencari penghasilan tambahan.
Dengan kata lain, karyawan akan lebih memprioritaskan work-life balance, sehingga mereka secara aktif akan mencari perusahaan yang memiliki sistem ini.
Perusahaan dapat mulai merevisi sistem kerja untuk menunjukkan kepada calon karyawan bahwa perusahaan Anda memahami kebutuhan karyawan dan masa depan pekerja mereka.
Perubahan lainnya adalah meluasnya kumpulan talent. Kondisi pandemi global tidak membatasi bekerja antarnegara.
Perusahaan memungkinkan mencari kandidat dari berbagai latar belakang. Namun, perusahaan perlu mengadopsi praktik perekrutan baru.
Tidak berakhir sampai di situ.
Penelitian menunjukkan hampir setelah orang dewasa di Amerika Serikat melaporkan bahwa disrupsi pandemi banyak merusak kesehatan mental mereka.
Setelah keadaan mulai normal seperti saat ini, perusahaan mulai memberikan tunjangan kesehatan yang mencakup perawatan kesehatan mental dan layanan pengobatan jarak jauh.
Sebagai perekrut, menjadikan hal ini sebagai promosi dari rekrutmen dan seleksi akan menarik kandidat baru.
Mempelajari Rekrutmen Dan Seleksi Di Masa Pandemi
Walau pandemi mulai mereda, ada beberapa hal terkait metode rekrutmen yang masih dipertahankan, khususnya di tahun 2022. Apa saja?
- Interview secara virtual
- Sistem kerja fleksibel
- Pergeseran permintaan di pasar kerja
- Employer branding dan/atau EVP yang kuat
ARG’s 2022 Financial Salary Guide and Employment Outlook memeriksa perspektif pasar, proyeksi ekonomi, insentif pemberi kerja, dan sikap serta harap karyawan untuk membantu memperjelas semua hal yang tidak diketahui di masa yang akan datang.
Berikut ini adalah beberapa poin yang dapat dipelajari dari sistem rekrutmen dan seleksi pada masa pandemi, khususnya pada 2022.
Hybrid work
Banyak orang menyukai bekerja di rumah, tetapi juga ingin berinteraksi sosial dan bekerja sama dengan rekan kerja.
Penerapan kebijakan hybrid work adalah opsi yang tepat untuk karyawan. Mereka dapat memadukan waktu mereka di kantor dan di rumah. Banyak perusahaan yang masih memberlakukan hybrid work.
Rekrutmen jangkauan luas
Pekerjaan jarak jauh telah membuka jalan untuk memperluas jangkauan rekrutmen. Ini memungkinkan perusahaan berkompetisi untuk mencari kandidat terampil.
Sebuah laporan menunjukkan bahwa banyak perusahaan beralih mencari pekerja lepas daripada pegawai tetap saat pandemi.
Efek jangka panjang WFH
WFH memberikan efek bagi sebagian orang yang merasa produktivitas kerja mereka meningkat. Meskipun hal itu mengorbankan kebersamaan tim dan budaya perusahaan.
Banyak penelitian yang menunjukkan tingkat kesepian, stres, dan depresi yang tinggi dengan konsekuensi pascapandemi jangka panjang yang tidak diketahui.
Strategi Rekrutmen dan Seleksi Pascapandemi
1. Tentukan kandidat yang sempurna
Hal pertama dalam strategi rekrutmen pascapandemi adalah mengidentifikasi keahlian karyawan masa depan yang Anda inginkan. Bedakan antara yang harus dimiliki dan poin bonus untuk perusahaan.
Pastikan untuk menyeimbangkan kriteria ini, terlalu spesifik dan tidak realistis akan membuat pelamar tidak merasa cocok untuk pekerjaan tersebut.
2. Buat Iklan
Setelah menentukan kandidat yang sempurna, Anda bisa mulai mengiklankan lowongan tersebut.
Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan saat mengiklankan lowongan, yaitu:
- Deskripsikan pekerjaan yang akan dilakukan dengan jelas
- Cantumkan keterampilan dan pengalaman yang ingin Anda cari
- Jelaskan proyek yang akan dikerjakan oleh karyawan
- Ceritakan manfaat yang akan diberikan perusahaan Anda untuk karyawan
- Minta kandidat mengirimkan portofolio, resume, dan kontak yang dapat dihubungi
3. Lakukan employer branding
Employer branding adalah konsep mengembangkan reputasi perusahaan sebagai pemberi kerja dan telah menjadi kunci terbaru dalam rekrutmen.
Anda bisa menunjukkan potensi diri kepada kandidat yang membedakan Anda dari pesaing lainnya sangat penting dalam proses perekrutan.
Yang harus Anda lakukan adalah :
- Pilih platform yang cocok untuk perekrutan
- Buat postingan pekerjaan yang mencerminkan perusahaan
- Iklankan kepada kandidat yang tepat
- Jangkau kandidat yang pasif
- Bekerja sama dengan influencer yang relevan di industri
4. Periksa resume secara cermat
Pilih siapa yang akan terlibat dalam proses peninjauan resume. Selain itu tentukan apa yang Anda cari dalam resume tersebut.
Apakah Anda membutuhkan orang yang memiliki pengalaman atau Anda mencari karyawan yang baru lulus sekolah, semuanya perlu Anda pertimbangkan saat memeriksa CV.
5. Berikan umpan balik
94% kandidat tentu mengharapkan umpan balik saat melamar, meskipun itu adalah hal yang negatif.
Perusahaan harus tahu bagaimana cara menyampaikan berita buruk secara profesional untuk membangun reputasi perusahaan di depan kandidat.
6. Nilai kandidat
Walau menguji pengetahuan dan keahlian kandidat adalah tugas utama Anda, tetapi tidak boleh lupa untuk mengevaluasi kesesuaiannya dengan budaya perusahaan.
Diskusikan secara terbuka dengan para kandidat apa harapan mereka tentang kondisi kerja dan di mana mereka memosisikan diri di dalam perusahaan Anda.
Jangan ajukan pertanyaan pribadi seperti status pernikahan, pandangan politik, dan rencana parenting.
7. Selesaikan proses rekrutmen
Langkah pascawawancara adalah proses mendiskusikan kandidat dengan karyawan yang relevan untuk mendengar pendapat mereka dan menentukan kandidat yang cocok.
Sebelum mengambil keputusan akhir, periksa referensi kandidat untuk memastikan fakta dan lakukanlah wawancara terakhir dengan kandidat terpilih.
Penutup
Rekrutmen dan seleksi di dunia bisnis saat ini telah berubah secara signifikan dari sebelumnya karena pandemi.
Namun, karena COVID-19, kebutuhan pekerjaan menjadi lebih kompleks dengan prioritas yang lebih bernuansa.
Perekrut yang berhasil haruslah melakukan evolusi atau perubahan untuk mengakomodasi perubahan tersebut.
Beruntung, ada berbagai cara dan strategi seperti di dalam artikel ini yang dapat membantu Anda merekrut pekerja yang paling diinginkan sambil mendorong pertumbuhan perusahaan Anda. [Altha]
Leave a Reply