Kehadiran pandemi COVID-19 membuat banyak pemberi kerja menawarkan kesempatan remote jobs.
Adanya bentuk strategi kerja jarak jauh ini juga menarik kandidat terbaik dan tetap bisa kompetitif di industri masing-masing.
Pengaturan remote jobs dapat bersifat sementara atau permanen. Ini bisa untuk pekerja paruh waktu atau penuh waktu, sesekali atau sering.
Namun, sistem kerja remote jobs memerlukan kebijakan yang mengatur penggunaan peralatan, keamanan jaringan, dan ekspektasi terhadap kinerja.
Apa Itu Remote Jobs?
Remote jobs atau remote works merupakan jenis pengaturan kerja fleksibel yang memungkinkan karyawannya bekerja dari lokasi jarak jauh di luar kantor perusahaan.
Lokasi kerja bisa di mana saja, yang tidak dianggap sebagai bagian dari perusahaan. Bisa berada di negara, provinsi, atau kota lain dari tempat perusahaan terdaftar.
Pekerjaan jarak jauh tidak hanya terbatas pada pegawai tetap atau pekerja lepas, tak heran banyak perusahaan besar yang menawarkan bentuk sistem kerja ini.
Bagi karyawan yang dapat menyelesaikan pekerjaan di luar kantor, hal ini akan membantu mereka dalam work life balance, akses ke peluang karier, dan mengurangi biaya transportasi.
Manfaat bagi perusahaan sendiri adalah meningkatnya kepuasan dan retensi karyawan, peningkatan produktivitas, dan penghematan biaya pada sumber daya fisik.
Pekerjaan jarak jauh dapat ditemukan di hampir semua industri atau berbagai peran atau posisi. Misalnya, remote jobs untuk manajer media sosial atau insinyur perangkat lunak.
Remote Jobs Dimulai Dari Telework
Sejarah telecommuting
Sebelum era Skype dan Zoom, Jack Nilles, seorang insinyur NASA meletakkan dasar untuk remote jobs modern ketika ia menciptakan istilah telecommuting pada 1973.
Jauh sebelum remote jobs dimulai, sejumlah pekerja di IBM bekerja dari rumah untuk menguji efektivitas telecommuting. Berawal dari lima pekerja jarak jauh, lalu meningkat menjadi 2.000 pekerja pada 1983.
Menurut survei Gartner, 74 persen pelaku usaha berencana membuat karyawannya melakukan pekerjaan jarak jauh sebagai bagian dari rencana pasca COVID-19 .
Telecommuting telah mengalami ledakan sebesar 115 persen dalam dekade terakhir dan akan terus meningkat saat kita semua menyesuaikan diri dengan realitas baru dunia pasca pandemi.
Pergeseran ke wi-fi
Perkembangan situs web pertama di tahun 1999 dan munculnya startup menjadi era baru bisnis.
Awalnya, hal ini dicirikan oleh mahasiswa yang berjuang dan mereka yang telah meninggalkan dunia korporat untuk mencari lebih banyak kebebasan, kesuksesan, dan kepuasan pribadi.
Perusahaan rintisan memelopori cara kerja baru.
Dengan anggaran ketat dan banyak inisiasi, pendiri perusahaan rintisan bekerja di ruangan kecil, gudang, atau garasi rumah mereka. Setidaknya, hal itu dilakukan sampai mereka mendapatkan suntikan dana dari investor.
Walau begitu, banyak yang memilih untuk menciptakan bisnis yang fleksibel. Langkah itu memungkinkan mereka sendiri dan karyawannya untuk melanjutkan sesuatu yang mereka mulai, yaitu bekerja dari mana saja.
Remote jobs berarti lebih sedikit perjalanan menuju ke kantor, yang berarti juga lebih sedikit kendaraan di jalan, lebih sedikit polusi udara, dan banyak dukungan dari gerakan hijau.
Revolusi industri memberi kita pekerja pabrik dan tempat kerja kubikel yang digunakan hampir sepanjang abad ke-20.
Sementara revolusi teknologi dengan Wi-Fi, aplikasi telekonferensi, dan metode superior untuk komunikasi asinkronus akan memberi kita lebih banyak lagi keuntungan.
Remote Jobs: Masa Depan Pekerjaan
Kemajuan komputer memberikan kesempatan bagi masyarakat menggunakan komputer jinjing (laptop). Bahkan kini, semakin banyak orang menggunakan tablet dan smartphone sebagai media bekerja.
Dengan adanya Wi-Fi, perangkat ini dapat terhubung ke tempat lain di dunia yang juga memiliki akses internet.
Kemudian datanglah sistem cloud, pusat penyimpanan metaforis yang hebat untuk semua data perusahaan. Dengan demikian, Anda dapat mengakses dan berbagi dokumen dan perangkat lunak melalui komputasi berbasis cloud.
Alat kolaborasi tim seperti Slack dan Sococo bersama dengan alat manajemen proyek seperti Asana telah memberi manajer dan pemilik bisnis sistem yang memungkinkan mereka mengelola tim secara efisien di mana pun.
Lalu dengan hadirnya konferensi video, semua teknologi yang dibutuhkan untuk memungkinkan karyawan bekerja dari mana saja semakin tersedia.
Semakin banyak pilihan kerja yang fleksibel menjadi manfaat yang dapat dibanggakan, karena perusahaan berusaha merebut talenta dari pesaing yang setia dengan kebijakan kuno dan kaku.
Remote jobs di Indonesia
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pandemi COVID-19 telah memengaruhi lebih dari 29 juta pekerja di Indonesia per Agustus 2020. Angka ini menambah sekitar tujuh juta pencari kerja yang menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan.
Tak hanya di Indonesia, hampir setiap perusahaan secara global terganggu dengan adanya COVID-19, memaksa banyak pemimpin perusahaan memikirkan kembali model bisnis mereka.
Dengan jutaan kehilangan pekerjaan yang menyebabkan krisis multi-triliun dolar, karyawan di semua sektor memiliki pertanyan yang membayangi tentang masa depan pekerjaan saat dunia menyesuaikan diri pasca pandemi.
Ada keyakinan kuat bahwa COVID-19 memaksa perusahaan memasuki masa depan baru dengan jarak sosial yang mengharuskan keandalan yang intens pada alat virtual.
Pandemi membuat perusahaan perlu berinvestasi dalam remote jobs yang efektif, mengubah pendekatan keterampilan dan pelatihan ulang karyawan baru, dan mengadopsi pendekatan gesit untuk perencanaan tenaga kerja strategis.
Merangkul karyawan jarak jauh membuat tantangan tahap awal yang serius bagi sebuah perusahaan secara global. Perusahaan harus memiliki peran penting dalam mengembangkan solusi untuk mengatasi tantangan ini dalam jangka pendek.
Artikel terkait: 6 Tantangan Rekrutmen Pasca Pandemi COVID-19
Perbedaan Tipe Remote Jobs
1. Remote work friendly
Remote work-friendly adalah tipe pekerjaan jarak jauh yang bersifat opsional.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan fleksibel dan terbuka terhadap cara karyawan mengatur diri sendiri dan menjadwalkan jam kerjanya.
Ada beberapa strategi pada remote work friendly yang mungkin Anda temukan dilakukan oleh perusahaan untuk menenangkan karyawan mereka dan memungkinkan kondisi remote jobs.
Ini dapat mencakup namun tidak terbatas pada:
- Bekerja dari rumah beberapa kali seminggu.
- Tawarkan kemampuan untuk bekerja dari jarak jauh untuk jangka waktu yang lama setiap tahunnya, dan dari lokasi mana pun secara global sesuai pilihan mereka.
- Untuk bekerja di luar jam kerja (09:00 – 17:00) bisa dilakukan di kantor atau di rumah atau kombinasi.
Jenis pekerjaan jarak jauh ini menjadi salah satu cara paling umum bagi perusahaan untuk menerapkan kebijakan remote jobs.
2. Temporarily remote
Temporarily remote adalah pekerjaan atau tugas yang dapat dikerjakan dari jarak jauh, tapi hanya untuk jangka waktu sementara. Jenis pekerjaan ini biasa terjadi pada kontrak musiman atau jenis pekerjaan lepas.
Namun, pandemi COVID-19 memaksa perusahaan untuk sementara waktu mengizinkan staf bekerja dari jarak jauh, tetap dengan cepat sistem kerja ini mulai berubah menjadi lebih permanen.
3. Hybrid working
Remote Jobs hybrid adalah ketika setiap karyawan di perusahaan bekerja jarak jauh dan bekerja di kantor secara terjadwal.
Hybrid working menawarkan fleksibilitas yang lebih rendah bagi karyawan untuk memutuskan kapan dan bagaimana mereka akan bekerja jarak jauh. Terkadang, perusahan merujuk kondisi kerja seperti ini lebih cocok dengan strategi remote work friendly.
4. Remote first job
Remote first job adalah ketika perusahaan tidak memiliki kantor fisik yang sebenarnya untuk karyawan.
Biasanya, jenis pekerjaan jarak jauh ini terjadi di perusahaan baru. Mereka akan menerapkan sistem kerja remote sebagai budaya dan menganggapnya sebagai masa depan pekerjaan.
5. Remote fully
Pekerjaan yang sepenuhnya dilakukan dari jarak jauh. Hal ini berarti tidak ada kehadiran fisik dari seorang karyawan selama jam kerja dan semua pekerjaan diselesaikan dari jarak jauh.
Artikel terkait: Hybrid atau Kantor: Sistem Kerja yang Cocok Bagi Perusahaan
Manfaat Remote Jobs
Manfaat remote jobs bagi perusahaan
Untuk perusahaan, manfaat menawarkan remote jobs kepada karyawan juga meluas ke cara mereka bekerja.
Pemberi kerja dapat menerima manfaat seperti:
- Peningkatan produktivitas dari karyawan.
- Penghematan finansial untuk biaya kerja di kantor seperti sewa, utilitas, internet, atau perlengkapan kantor.
- Terlihat memiliki reputasi yang baik dan ramah lingkungan.
- Mendapat apresiasi tinggi dari karyawan.
- Pergantian staf lebih sedikit.
- Tim yang terdistribusi secara global menambah keragaman pada perusahaan.
Keuntungan remote jobs bagi karyawan
Seiring kemajuan dunia, manfaat yang diperoleh dari mengizinkan karyawan untuk melakukan remote jobs menjadi semakin nyata.
Ada beberapa manfaat pekerjaan jarak jauh seperti:
- Peluang keseimbangan kerja dan hidup yang lebih baik.
- Lebih sedikit menyebabkan stress di jalan karena menghadapi kemacetan.
- Lebih sedikit mengambil cuti untuk keadaan darurat dan sakit.
- Perasaan bebas untuk menyelesaikan pekerjaan.
- Tingkat kesejahteraan, kebahagiaan, dan motivasi lebih tinggi.
Baca juga: Fleksibilitas & Implementasi Di Tempat Kerja
Pertimbangan Sebelum Menerapkan Remote Jobs
Kebijakan remote jobs tidak perlu menggantikan manual kebijakan yang ada. Namun bisa melengkapi kebijakan dan budaya perusahaan saat ini.
Alat kerja
Hanya karena karyawan bekerja dari jarak jauh tidak berarti Anda tidak perlu menyediakan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Pertimbangkan untuk memberikan alat kerja agar karyawan nyaman bekerja remote. Misalnya, keyboard eksternal, laptop, paket data, hingga kursi kerja ergonomis.
Perusahaan dapat memberikan kebebasan karyawan untuk membeli alat kerja, tetapi otal biaya tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan.
Kebijakan
Memang, remote jobs menambah keragaman perusahaan. Namun, pertimbangkan tantangan demografi dan peraturan yang akan dihadapi oleh perusahaan saat mempekerjakan karyawan dari lokasi lain.
Pertimbangkan peraturan ketenagakerjaan-termasuk pajak-antara satu negara dengan negara lain atau kota lain berbeda. Ikuti peraturan wilayah setempat.
Jenis pekerjaan
Tidak semua karyawan ingin bekerja jarak jauh sepenuhnya dan perusahaan juga tidak menginginkan mereka melakukan hal tersebut.
Ada jenis pekerjaan tertentu yang hanya dapat dilakukan di tempat kerja. Ada juga pelaksanaan rapat yang diadakan di kantor krena lebih efektif daripada melalui telekonferensi.
Oleh karena itu, perusahaan menetapkan jadwal yang fleksibel. Misalnya Selasa dan Rabu di kantor, maka sisanya karyawan bisa bekerja di rumah.
Opsi lain, tawarkan 40 persen waktu kerja di kantor dan 60 persen remote jobs. Penentuan jadwal akan ditentukan setiap minggu, berdasarkan kebutuhan bisnis dan jenis pekerjaan.
Baca juga: Work from Anywhere, Kelebihan dan Kekurangannya
Penutup
Seiring kemajuan teknologi, remote jobs menjadi lebih umum dilakukan di banyak perusahaan. Dari perusahaan teknologi sampai hukum, pekerjaan jarak jauh dapat ditemukan di hampir semua industri.
Dengan semakin diterimanya remote jobs, ini juga membuat perusahaan dapat memperluas pencarian mereka saat ingin merekrut kandidat terbaik.
Leave a Reply