Sebelum Dokter Detektif eksis di media sosial, HR lebih dulu hadir menginvestigasi hal-hal yang terjadi di tempat kerja. Memang, ruang lingkup investigasi Dokter Detektif dan HR berbeda, tetapi tugas yang mereka lakukan memiliki kesamaan, yakni “menangkap” sesuatu yang tidak patuh.
Dengan menjalankan tugas tersebut, tim HR dapat mengubah atau menyesuaikan pengelolaan sumber daya manusia bersama manajemen. Apakah Anda pernah menjadi detektif di kantor?
Mengenal Tugas HR Detektif
Salah satu fungsi HR adalah menjaga hubungan karyawan dan manajemen berjalan harmonis, sehingga perusahaan menjadi tempat kerja yang menyenangkan dan mereka pun dapat bekerja lebih produktif.
Namun, hubungan karyawan dengan manajemen atau antar karyawan tidak selalu seia sekata. Ada kalanya hubungan mereka bermasalah sehingga memengaruhi kinerja tim atau ada keluhan dari karyawan tentang dugaan pelanggaran peraturan dari karyawan lain yang berdampak kepada operasional bisnis. Oleh karena itu, kondisi tersebut memerlukan HR untuk turun tangan.
HR akan menginvestigasi suatu masalah di lingkungan kerja seperti seorang detektif. Dalam proses ini, ia akan mencari tahu kejadian sesungguhnya dengan saksama, mulai dari:
- Berbicara kepada karyawan yang mengajukan keluhan untuk memahami masalah dengan lebih baik
- Berkomunikasi kepada karyawan lain yang mungkin telah melihat atau mendengar masalah tersebut
- Mengecek bukti, seperti CCTV, email, percakapan pesan, atau rekaman kamera
- Mengumpulkan semua informasi untuk memutuskan keluhan yang dilaporkan valid
- Mengambil langkah selanjutnya bersama dengan manajer tim dan/atau manajemen
Memiliki proses investigasi HR akan memastikan bahwa kemunculan masalah dapat ditangani secara konsisten, adil, dan terorganisasi. Tim HR pun memastikan perusahaan menjadi tempat kerja yang aman dan etis. Namun, jika dilihat lebih mendalam, investigasi HR ini memastikan semua orang memiliki kesempatan sama dalam bekerja, peningkatan karier, dan perlakuan yang sama.
Baca pula: 7 Strategi Kelola Angkatan Kerja Terkini
8 Kondisi Ini Memerlukan Investigasi
Tak ada waktu pasti kapan HR harus menginvestigasi, yang pasti ia akan menyelidiki apa pun masalah yang terjadi di perusahaan. Berikut ini delapan kondisi yang memerlukan investigasi HR:
1) Pelanggaran peraturan
Jika ada tuduhan bahwa seorang karyawan telah melanggar kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan kerahasiaan, keamanan, atau standar etika, HR perlu berubah menjadi detektif untuk menentukan keabsahan klaim tersebut dan tindakan perbaikan yang tepat.
2) Pencurian atau penipuan
Pencurian, penipuan, atau penyalahgunaan sumber daya perusahaan memerlukan penyelidikan serius untuk menilai tingkat pelanggaran dan memulihkan kerugian atau mencegah kerusakan lebih lanjut.
3) Masalah keselamatan kerja
Laporan tentang praktik atau kondisi kerja yang membahayakan kesehatan dan keselamatan karyawan memerlukan penyelidikan HR dengan cepat. Hal itu untuk mencegah hal-hal buruk yang bisa terjadi kepada karyawan serta menghindari potensi masalah hukum.
4) Konflik kepentingan
Tugas HR detektif berikutnya adalah menginvestigasi dugaan atau kecurigaan konflik kepentingan yang dilakukan oleh karyawan atau pemimpin. Misalnya, manajer membuat keputusan yang menguntungkan dirinya atau teman-temannya yang merugikan karyawan lain. Ini guna menjaga transparansi dalam operasional.
Artikel selanjutnya: Transparansi Gaji: Perbedaan Di Asia Dan Eropa
5) Perbedaan kinerja
Perbedaan signifikan dan tidak dapat dijelaskan dalam kinerja karyawan dapat mendorong dilakukan investigasi oleh HR. Kondisi ini dapat mengungkapkan masalah mendasar yang berkaitan dengan dinamika tempat kerja atau perbedaan kepribadian antar karyawan.
6) Diskriminasi dan pelecehan
Jika terjadi pelecehan dan/atau diskriminasi tentang ras, jenis kelamin, orientasi seksual, disabilitas, atau karakteristik lainnya, HR harus segera menginvestigasi kasus tersebut. Hal ini memastikan perusahaan patuh terhadap undang-undang serta menjaga tempat kerja bebas dari praktik diskriminatif.
7) Penyalahgunaan zat
Jika ada karyawan diduga menggunakan narkoba atau alkohol di tempat kerja, tim HR perlu menyelidiki untuk mengonfirmasi tuduhan tersebut. Tim juga harus menyediakan intervensi atau menyiapkan sanksi jika ia telah melanggar peraturan perusahaan.
8) Pembalasan
Ketika seorang karyawan menduga terjadi pembalasan kepada dirinya–setelah ia melaporkan pelanggaran ke HR–maka tim HR wajib menginvestigasi kejadian tersebut. Pastikan bahwa tidak ada karyawan yang dihukum karena menegakkan peraturan dan pelaku pembalasan harus dikenai sanksi.
Tugas HR detektif tak berhenti ketika karyawan dinyatakan bersalah atau tidak. Tugas investigasi juga tidak berakhir ketika ditemukan pelanggaran. Tim HR dan manajemen akan menindaklanjuti temuan pelanggaran jika pemimpin ingin membawanya ke ranah hukum.
Sebenarnya, langkah investigasi tak hanya dilakukan ketika perusahaan atau karyawan menghadapi masalah, tetapi dapat dimulai saat proses rekrutmen terakhir, yakni background checking. Namun, jika tim HR perusahaan tengah menjalankan strategi SDM dan bisnis, Anda dapat mengalihkan proses rekrutmen kepada recruitment agency, di mana mereka akan merekomendasikan hingga mengecek latar belakang profesional kandidat yang sesuai kebutuhan bisnis.
Leave a Reply