Memotivasi karyawan selain finansial HRPods

5 Kiat Memotivasi Karyawan Selain Finansial (2025)

Bagi tim HR dan manajemen, tidak mudah mengelola sumber daya manusia terutama memotivasi karyawan selain finansial. Pasalnya, motivasi karyawan identik dengan pengeluaran biaya, yang jumlahnya tidak sedikit dan waktu yang dibutuhkan pun tidak sebentar, sehingga sering kali strategi ini tidak dilanjutkan oleh pemimpin utama.

Karyawan yang bekerja terus-menerus tanpa motivasi dari perusahaan memiliki efek berantai, seperti stres, kelelahan, hingga penurunan kepuasan pelanggan. Sebaliknya, karyawan yang termotivasi cenderung mengalami stres yang “ringan” dan kepuasan kerja lebih tinggi, sehingga hal itu berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan. Jadi, perusahaan perlu mempertimbangkan upaya memotivasi tenaga kerjanya. 

5 Kiat Memotivasi Karyawan Selain Finansial Di 2025

Memotivasi karyawan selain finansial, mungkinkah? Ya, mungkin saja. Ini adalah upaya bersama yang harus dilakukan oleh manajemen, tim HR, dan manajer atau pemimpin tim kepada karyawan. 

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa karyawan yang termotivasi akan menunjukkan produktivitas tinggi atau unggul dalam peran mereka dibandingkan yang tidak memilikinya. Namun, perusahaan tak bisa selalu meminta karyawan untuk selalu termotivasi. Perusahaan pun harus berperan aktif mendorong motivasi mereka, karena ini menciptakan karyawan yang lebih terlibat, kreatif, proaktif, dan puas terhadap pekerjaannya, sehingga mereka tak mudah “melirik” tempat lain. Pada akhirnya, perusahaan yang memiliki karyawan dengan motivasi tinggi berdampak pada retensi karyawan.

Peran apa saja yang dibutuhkan oleh karyawan dari perusahaan? Apakah sebatas finansial? Perusahaan dapat mendorong karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka selain finansial di 2025.

1) Tawarkan fleksibilitas kerja

Konsep bekerja sejak pukul 09.00 hingga 18.00 sudah mulai usang. Pada 2025, jadwal kerja yang fleksibel akan jauh lebih berarti daripada uang transportasi, yang dihitung per kedatangan. Jadi, tak ada salahnya jika perusahaan menawarkan fleksibilitas kerja guna menurunkan tingkat kelelahan dan meningkatkan kepuasan kerja, seperti:

  • Pilihan dua hari bekerja dari kantor dan tiga hari bekerja dari mana pun
  • Jam kerja yang fleksibel, diikuti dengan penggunaan tools untuk menjaga komunikasi antar anggota tim
  • Tidak berpatokan delapan jam kerja, terlebih jika pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat
  • Dilarang menghubungi dan membahas pekerjaan di luar jam kerja, jika ada yang melakukannya akan dikenakan denda
  • Karyawan memiliki waktu untuk mengasuh anak atau merawat orang tua yang sakit pada jam kerja
Baca juga: 5 Tren Talent Acquisition 2025

2) Ciptakan budaya kerja positif

Budaya kerja positif akan membuat karyawan merasa nyaman menjalankan tugas, pun bekerja sama dengan pihak lain, sehingga berkontribusi terhadap produktivitas perusahaan. Misalnya, mengutamakan kolaborasi antar tim, menyediakan lingkungan kerja yang nyaman, kooperatif terhadap kebutuhan staf untuk menjalankan tugas, hingga menghargai pilihan personal karyawan. 

3) Dengarkan karyawan

Karyawan akan termotivasi bekerja, jika mereka merasa didengarkan dan dilihat oleh perusahaan (minimal pemimpin atau manajer). Namun, tak dipungkiri bahwa tempat kerja menjadi pertemuan manusia–yang memiliki beragam sifat dan kebiasaan–kerap menimbulkan pertikaian. Untuk meminimalkan atau menghindarinya, tim HR dan manajemen harus mendorong manajer untuk menyisihkan waktu nongkrong dengan karyawan. Ini adalah waktu yang tepat bagi manajer untuk mengenal anggota timnya secara kasual dan mendengarkan dengan saksama apa yang mereka katakan.

Artikel selanjutnya: 5 Tren Job Market 2025

4) Berikan program belajar

Ketika perusahaan memberikan program belajar kepada karyawan, mereka termotivasi untuk mengembangkan keterampilan hingga karier di masa mendatang. Terlebih jika program tersebut merupakan bagian dari proses promosi karyawan. Berdasarkan LinkedIn Workplace Learning Report 2024, karyawan yang menerima kesempatan belajar dan pengembangan dari atasan akan jauh lebih mudah beradaptasi dan pindah ke posisi yang sedang kosong. Selain memotivasi karyawan, upaya ini juga menumbuhkan budaya belajar–termasuk transfer ilmu–di tempat kerja. 

5) Program penghargaan

Idealnya, perusahaan memberikan kenaikan gaji minimal satu kali dalam setahun, tetapi ada pula yang memberikan dua hingga tiga kali. Tak masalah jika perusahaan hanya mampu melakukannya hanya sekali. Cara lain, Anda bisa menawarkan program penghargaan bagi mereka yang mencapai target dalam periode tertentu. Misalnya, memberikan voucer–selain insentif–belanja bagi karyawan yang mampu meraih target selama tiga bulan berturut-turut dan ucapan terima kasih dan souvenir kepada karyawan yang baru pertama kali berhasil menjual produk atau layanan.

Menumbuhkan motivasi karyawan tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan, mereka juga berkesempatan untuk mengembangkan karier serta memengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *