PHK di sektor manufaktur dan langkah antisipasi HRD HRPods

PHK Di Sektor Manufaktur Dan Langkah Antisipasi HRD

Apa yang terjadi jika terjadi PHK di sektor manufaktur dan langkah antisipasi HRD? 

Berdasarkan catatan Kementerian Ketenagakerjaan terdapat 45,762 orang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dari Januari hingga 23 Agustus 2024. Sektor yang mendominasi PHK adalah manufaktur, terutama sektor tekstil dan alas kaki. Adapun kasus PHK tertinggi di Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah.

Sebagai HRD, bagaimana Anda dan tim harus menyikapi hal tersebut?

PHK Di Sektor Manufaktur Dan Langkah Antisipasi HRD

Angka PHK meningkat 

Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) dan Jaminan Sosial Kemnaker Indah Anggoro Putri mengatakan bahwa proyeksi angka PHK Januari-Agustus tahun ini lebih tinggi sekitar 5,000 kasus dibandingkan periode yang sama di 2023.

Penyebab PHK, lanjut Indah, antara lain perusahaan belum siap menghadapi dinamika perubahan. Mulai dari perubahan gaya berbelanja konsumen, situasi global dan regional, dan persaingan bisnis. 

Penyebab lainnya adalah pelaku usaha merugi setelah pandemi COVID-19 dan tidak bisa membangkitkan bisnisnya lagi. Ada pula perang antar negara yang memengaruhi situasi geopolitik

Selain itu, Kemnaker juga menerima pengaduan 3,156 kasus perselisihan–yang didominasi oleh perselisihan PHK–dari Januari hingga Agustus tahun ini, seperti perselisihan kesepakatan dan perusahaan tidak membayarkan pesangon ke karyawan. 

Baca juga: Alasan Terjadi PHK Di Perusahaan Teknologi

Langkah antisipasi HRD

Tak ada pihak yang menginginkan PHK, begitu pula HRD. Sayangnya, HRD sering kali menjalankan perampingan. Oleh karena itu, Anda dan tim perlu strategi atau langkah antisipasi agar tidak terjadi perselisihan antara karyawan dan perusahaan. 

#1 Riset

Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan sering memiliki dampak jangka panjang jauh lebih besar dibanding keuntungan finansial jangka pendek dari PHK. Jadi, HRD perlu meriset langkah pemotongan biaya operasi, apakah melalui PHK atau ada langkah lain.

Sandra Sucher, ekonom dan profesor manajemen bisnis di Universitas Harvard, menunjukkan strategi Honeywell, perusahaan teknologi dan manufaktur, untuk melakukan cuti sementara alih-alih pengurangan karyawan di tengah Great Recession. Langkah ini menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang dan menjaga moral karyawan tetap utuh.

#2 Komunikasi

HRD, manajemen, dan pemimpin perlu berkomunikasi kepada karyawan secara jujur ​​dan transparan. Jelaskan alasan perusahaan melakukan PHK, termasuk direksi bertanggung jawab atas kesalahan dalam bisnis dan mereka berencana untuk melangkah maju.

Artikel selanjutnya: 4 Poin PHK Yang Perlu Diperhatikan HRD

#3 Beri dukungan 

Perusahaan wajib memberikan dukungan kepada karyawan yang diberhentikan. Misalnya, dukungan finansial, emosional, profesional yang mereka butuhkan. Berikan pula informasi yang jelas tentang proses PHK, termasuk pemberian pesangon, surat paklaring, dan hak lain sesuai UU Ketenagakerjaan. Jika perusahaan memiliki program “purnatugas” atau referral, bantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan lain. 

#4 Perhatikan internal

HRD juga harus memperhatikan kondisi internal, khususnya karyawan yang masih bekerja. Karena bagaimana pun PHK merupakan hal menyedihkan bagi semua karyawan dan menyebabkan penurunan produktivitas, kualitas, dan keselamatan pekerja. Anda dan tim dapat memberikan mereka mengajukan pertanyaan dan memastikan rencana perusahaan untuk tetap maju. 

#5 Latih manajer 

Mengingat periode tersebut menguras pikiran manajer dan jajaran pemimpin, maka HRD perlu melatih mereka untuk menghadapi anggota timnya yang terkena PHK. Mulai dari cara menjawab pertanyaan tentang proses PHK, mendukung anggota tim yang terdampak secara emosional, dan memastikan karyawan yang masih tersisa tetap produktif. Terkadang, mereka tidak memikirkan efek fisik dan mental yang ditimbulkan dari sebuah masalah.

Sucher mengatakan HRD harus berfungsi sebagai benteng terhadap ketidakadilan saat petinggi berupaya melakukan pemangkasan. Jadi, ciptakan sistem dan proses yang adil dalam proses PHK.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *