Daftar posisi penting di bidang konstruksi di bawah ini menunjukkan perkembangannya di Indonesia. Menurut catatan Statista, sektor konstruksi adalah kontributor terbesar kelima terhadap PDB Indonesia dan investasi pada sektor konstruksi termasuk yang terbesar di Asia.
Hal ini tak lepas dari peran pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir yang berfokus pada pembangunan infrastruktur intensif guna meningkatkan konektivitas antar ribuan pulau. Dengan demikian, Hasilnya, bidang konstruksi terus bertumbuh pada beberapa tahun mendatang.
10 Posisi Penting Di Bidang Konstruksi
Mengingat konstruksi masih terus berkembang ke depannya, maka perusahaan yang bergerak di bidang ini membutuhkan tenaga kerja untuk mengawasi dan melaksanakan proyek. Mereka tak hanya membutuhkan sarjana teknik sipil saja, juga lulusan teknik konstruksi, keuangan, hingga ahli K3. Berikut ini 10 posisi penting di bidang konstruksi:
1) Construction manager
Ini adalah salah satu posisi penting, karena ia bertugas mengawasi proyek konstruksi dari awal hingga selesai. Ia harus memahami manajemen konstruksi untuk membuat perencanaan, penganggaran, koordinasi, serta pengawasan sampai akhir. Bersama dengan arsitek, vendor, stakeholder, dan pemimpin tim, ia memastikan proyek selesai tepat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi standar kualitas.
2) Project estimator
Project estimator bertugas menganalisis rencana proyek dan menghitung biaya tenaga kerja, material, peralatan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek konstruksi. Ia juga membantu perusahaan untuk menawar proyek dan menentukan profitabilitasnya dengan menggunakan perangkat lunak agar akurat.
3) Site engineer
Posisi ini harus memahami project management dengan pengetahuan teknis, karena ia bertanggung jawab mengawasi aktivitas di lokasi serta memastikan personel bekerja sesuai rencana dan gambar yang ditetapkan. Ia akan menyelesaikan masalah teknis dan memantau peraturan dan spesifikasi keselamatan bersama dengan arsitek, civil engineer, dan land surveyor.
baca juga: 5 Langkah Menjalankan Project Management
4) Contract administrator
Seperti namanya, contract administrator bertugas mengelola dan meninjau kontrak antara perusahaan konstruksi dan klien, subkontraktor, dan pemasok yang berhubungan dengan proyek konstruksi. Ia juga menangani risk assessment, menegosiasikan kontrak, dan melatih pemimpin tim atau karyawan tentang rincian kontrak.
5) HSE manager
HSE manager atau manajer K3 bertanggung jawab untuk menegakkan protokol keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi konstruksi, seperti mengurangi kecelakaan dan memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan. Setelah itu, ia akan membuat laporan, risk assessment, safety audit, dan pelatihan K3 untuk pekerja.
6) QA/QC specialist
Spesialis ini bertugas untuk mengawasi kualitas pekerjaan dan bahan yang digunakan dalam proyek konstruksi. Ia harus mampu menguji material dan menerapkan proses quality control, sehingga produk memenuhi standar.
artikel selanjutnya: 5 Perbedaan QA Dan QC Ini Wajib HR Ketahui
7) Construction consultant
Perusahaan mempekerjakan construction consultant untuk merampingkan pengelolaan proyek, memecahkan masalah, mengidentifikasi potensi risiko, meningkatkan efisiensi, memberi saran kepada tentang mengenai praktik terbaik konstruksi, dan strategi pembangunan. Terkadang, peran ini memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu, seperti infrastruktur, bangunan komersial, atau tempat tinggal.
8) Logistics coordinator
Ia akan berurusan dengan penjadwalan konstruksi, koordinasi proyek, dan pengiriman logistik (material, mesin, dan tenaga kerja). Dalam pelaksanaan kerja, ia merencanakan, mengawasi, dan memperbarui jadwal dan tenggat waktu konstruksi agar proyek berjalan sesuai rencana.
9) Construction finance and accounting
Di bidang konstruksi, peran ini bertugas mengelola dan menganalisis aspek keuangan, seperti faktur, laporan, penganggaran, pencatatan, dan compliance. Ia berkolaborasi dengan construction manager untuk merencanakan anggaran, meninjau kontrak vendor, dan melacak penggunaan dana. Ia adalah penjaga kesehatan keuangan dan kelangsungan proyek perusahaan.
10) Site superintendent
Site superintendent berfungsi sebagai pemimpin di lokasi. Ia memantau kegiatan konstruksi sehari-hari dan memastikan pekerjaan dilaksanakan dengan tepat waktu serta mematuhi standar dan spesifikasi keselamatan. Jadi, ia perlu berkoordinasi dengan subkontraktor, pekerja, pengawas, dan stakeholder. Terkadang ia memperkirakan biaya atau waktu dan memperbarui jadwal kerja.
Memang, bidang konstruksi sangat membutuhkan peran di atas. Namun, Statista menuliskan bahwa bidang konstruksi di Indonesia masih kekurangan tenaga kerja berkualitas. Mereka perlu memiliki akses terhadap program learning and development guna meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan memperoleh sertifikasi dari pemerintah.
Penutup
Ketika HR mencari kandidat, diperlukan rancangan jobdesk yang sesuai dan komprehensif. Akan tetapi, tidak semua HR tahu atau paham apa saja persyaratan dan kualifikasi tepat untuk posisi ini. Menggunakan jasa headhunter menjadi solusi tepat untuk Anda.
Leave a Reply