Di dunia kerja, terdapat situasi yang menggambarkan seseorang beralih ke pekerjaan yang berbeda dari sebelumnya. Istilah ini dikenal dengan career switch. Meskipun terdengar sederhana, tetapi keputusan ini memerlukan perencanaan yang matang.
Jika berencana career switch, sebaiknya perhatikan lima poin ini untuk mendukung pengembangan Anda di dunia profesional.
Apakah Saya Sudah Terlambat Melakukan Career Switch?
Career switch merupakan keputusan yang diambil oleh seseorang untuk memasuki bidang pekerjaan yang berbeda dari sebelumnya. Ini bisa mencakup beralih ke industri baru, pekerjaan yang berbeda, atau peran dan tanggung jawab yang berbeda.
Alasan yang mendorong seseorang melakukan career switch, antara lain ketidakpuasan dengan pekerjaan saat ini, merasa memiliki potensi yang belum termanfaatkan, kehilangan motivasi dalam pekerjaan, mengalami kebosanan, bekerja karena gaji bukan renjana, merasa tidak melihat masa depan dalam karier sekarang, atau mengalami stres dalam pekerjaan.
Selain itu, salah satu hambatan utama yang dihadapi oleh karyawan dalam pemilihan karier baru, yaitu merasa ragu. Ada kemungkinan bahwa ia sudah tidak nyaman dengan situasi kerja saat ini, tetapi ragu untuk mengubahnya.
Untuk mengatasi keraguan tersebut, ia perlu mengambil langkah-langkah perubahan karier agar dapat menempatkan diri pada jalur yang lebih bermakna dalam jangka panjang. Caranya, memahami motivasi diri dalam dunia profesional, mengidentifikasi keterampilan dan kekuatan yang dimiliki, serta merancang rencana tindakan.
Dengan cara itu, seseorang menjalani pekerjaan impian berikutnya. Jadi, tidak ada kata terlambat untuk melakukan career switch.
Artikel berikutnya: 10 Cara Memotivasi Karyawan Di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Career Switch
Jika Anda ingin melakukan career switch, maka Anda perlu mempertimbangkan lima hal berikut ini.
1) Pilihan karier baru
Apakah Anda sudah menentukan karier? Apa pilihan karier barunya? Dalam hal ini, Anda perlu merencanakan dan memilih karier impian berikutnya yang sesuai dengan minat dan bakat Anda.
Selain itu, Anda perlu mempertimbangkan dampak jangka panjang dari transisi karier terhadap stabilitas keuangan. Jika bermaksud untuk beralih industri, kemungkinan Anda memulai bekerja dari posisi entry-level.
2) Investasi waktu
Ketika memutuskan career switch, Anda perlu mempertimbangkan untuk menginvestasikan waktu untuk mempelajari keterampilan baru yang dibutuhkan dalam karier berikutnya. Misalnya, mengikuti beberapa pelatihan atau kursus untuk memperoleh keterampilan baru atau dengan meluangkan waktu belajar mandiri dengan membaca buku, artikel, dan menonton video pembelajaran.
3) Kesempatan bekerja
Selain menginvestasikan waktu belajar, pertimbangkan pula untuk mendapatkan kesempatan bekerja di bidang baru. Apakah Anda telah mengetahui peluang kerja di bidang baru? Bagaimana gambaran masa depan karier yang Anda inginkan? Jadi, pertimbangkan keterampilan dan kompetensi yang saat ini telah Anda miliki dan dapat diaplikasikan ke dalam peran baru.
4) Tantangan karier baru
Sebelum memutuskan untuk beralih karier, Anda perlu mengevaluasi secara realistis jalur yang akan diambil, termasuk tantangan yang akan dihadapi dalam karier baru. Karena ada kemungkinan Anda akan “menduduki” posisi entry-level dengan gaji lebih rendah dibandingkan sekarang. Perhatikan pula persaingan mendapatkan pekerjaan di bidang baru.
5) Ketersediaan mentor
Pertimbangkan mencari mentor yang berpengalaman di bidang baru untuk mendampingi Anda dalam proses pembelajaran dan pertumbuhan.
Sekalipun Anda sudah familier dengan bidang pekerjaan baru, tak ada salahnya untuk memiliki mentor yang berpengalaman dalam pertumbuhan karier. Kehadiran mentor akan membantu Anda memahami pertumbuhan secara personal dan profesional.
Leave a Reply