Karyawan Resign 01 HRPods

4 Alasan Karyawan Resign Cepat

Karyawan resign cepat tak hanya mendorong perekrut untuk mencari pengganti. Namun, harus cepat mengevaluasi alasan pengunduran diri.

Rekrutmen merupakan proses berkesinambungan mempekerjakan hingga mengelola karyawan. Tugas Anda sebagai perekrut tak hanya membaca resume dan mewawancarai kandidat saja.

Anda pun harus melengkapi administrasi serta menjalankan onboarding karyawan baru dan terkadang menjadi pusat informasi seluruh karyawan. Itu jika proses rekrutmen berjalan lancar.

Jika terdapat karyawan yang baru bekerja beberapa bulan menyatakan resign dan terjadi berulang kali, tim HR termasuk perekrut perlu bertindak.

Hubungan Kepemimpinan Manajer Berdampak Signifikan

Pernahkah Anda mendapati karyawan yang baru bekerja tiga bulan mengajukan resign? Jika pernah, apa alasan karyawan tersebut mengundurkan diri, padahal sebelumnya, dia tidak menceritakan keresahannya kepada Anda.

Ya, tidak semua orang nyaman menceritakan masalahnya ke pihak lain. Sama seperti karyawan baru yang enggan mencurahkan keresahan hati terkait pekerjaan.

Employee Experience Report 2018 dari Udemy menemukan bahwa hampir setengah dari karyawan yang disurvei mengundurkan diri karena manajer yang buruk. Hampir dua pertiga karyawan percaya sang manajer tidak memiliki pelatihan manajerial yang tepat.

Menurut Marcel Schwantes, di antara banyak hubungan di sebuah organisasi, hubungan antara karyawan dan manajer berdampak signifikan terhadap keseluruhan pengalaman kerja. Bahkan lebih dari hubungan antar rekan kerja.

Jadi kehadiran manajer sangat penting dalam mempertahankan karyawan. Karyawan yang bertahan, biasanya, memiliki komunikasi yang baik dengan dengan manajer mereka. Mereka merasa nyaman mendiskusikan berbagai topik ke manajer, seperti kompensasi dan pekerjaan mereka.

Kris Dunn, praktisi HR dari Atlanta, AS, menyebutkan ketika harapan karyawan baru tentang pekerjaan yang akan datang tidak sesuai dengan kenyataan, mereka membuat keputusan dalam 30 hari pertama untuk beralih ke tawaran lain.

Jawaban untuk pertanyaan di atas, “Kenapa karyawan resign dengan cepat?”, bukan melulu tentang manajer, supervisor, atau atasan. Alasan bukan selalu tentang melanjutkan pendidikan dan keluarga, meskipun ada yang ingin fokus dengan keluarga.

Jelas, kedua alasan tersebut di luar kendali tim HR untuk mempertahankan karyawan. Namun ada alasan bersumber dari organisasi, yang dapat Anda antisipasi.

4 Alasan Karyawan Resign Cepat

Merekrut karyawan baru tidaklah mudah, tetapi mereka resign lebih cepat dari perkiraan. Arti ‘cepat’ merujuk masa percobaan, sekitar tiga hingga enam bulan.

Dengan kata lain, karyawan resign cepat jika dia mengundurkan diri dalam jangka waktu kurang dari enam bulan, terhitung setelah yang bersangkutan dinyatakan diterima oleh perusahaan.

Apa yang menyebabkan mereka melakukan hal tersebut? Alasan berikut ini dapat Anda jadikan bahan evaluasi.

1) Tidak bahagia

Ada kalanya karyawan tidak mengerjakan tugas-tugas seperti yang tertulis di job ads, seperti tugas tidak sesuai keahliannya atau jenis pekerjaannya berulang dan membosankan. Hal ini membuat karyawan bingung dan merasa perusahaan tidak sepenuhnya jujur kepada kandidat.

Dampaknya, karyawan tidak bahagia saat bekerja dan jika tak ada komunikasi tentang job description, kemungkinan besar dia akan mengundurkan diri. Untuk menghindari kondisi tersebut, perekrut dapat memberitahukan kandidat tentang tanggung jawab pekerjaan yang mungkin tidak disebutkan dalam job ads.

2) Terlalu banyak bekerja

Harus kita akui bahwa ada pemberi kerja atau atasan memanfaatkan tenaga karyawan secara berlebihan. Sehingga mereka overworked atau terlalu banyak bekerja dan pekerjaan mendominasi hidup mereka.

Akibatnya, karyawan stress, tidak memiliki work-life balance, burnout, masalah kesehatan muncul, hingga produktivitas menurun. Jika atasan mengabaikan hal ini, karyawan juga akan meninggalkan perusahaan.

3) Tidak menghargai karyawan

Tak sedikit karyawan meninggalkan pekerjaan mereka karena perusahaan tidak menghargainya.

Karyawan yang telah bekerja dengan baik dan berkontribusi terhadap bisnis, tetapi atasan tidak peduli dengan pekerjaan mereka serta tidak memberikan pengakuan berbentuk lisan (pujian) atau materi (gaji dan promosi), perekrut harus siap-siap. Kemungkinan mereka akan mencari tempat berlabuh yang baru.

4) Kesenjangan keterampilan

Satu lagi, alasan karyawan resign dengan cepat adalah kesenjangan keterampilan antar karyawan. Pemimpin akan mempercayakan pekerjaan ke karyawan terampil, sedangkan karyawan lain tidak dilatih keterampilannya.

Situasi ini berdampak kelelahan pada karyawan terampil karena dia bekerja terus-menerus dan tak ada waktu untuk berbagi ilmu ke rekan kerjanya. Karyawan yang belum terlatih pun kurang produktif.

Karyawan yang mengundurkan diri dalam waktu kurang dari tiga bulan akan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan serta memengaruhi moral karyawan.

Namun, semua persoalan di atas dapat diselesaikan atau diantisipasi oleh tim HR. Anda dan tim dapat memfasilitasi komunikasi dan membantu kedua belah pihak untuk memiliki kinerja optimal.


Posted

in

,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *