Tunjangan Kesehatan 02 HRPods

6 Strategi Tunjangan Kesehatan Bagi Karyawan

Sejak pandemi COVID-19, perusahaan menghadapi tantangan dalam pengelolaan tunjangan kesehatan.

Tunjangan kesehatan, termasuk di dalamnya fasilitas dan komponen, berpengaruh dalam mempertahankan karyawan hingga merebut hati kandidat terbaik untuk bergabung ke perusahaan.

Oleh karena itu, tim HR perlu strategi tunjangan kesehatan bagi karyawan:

1. Telemedicine

Beberapa tahun ini, telemedicine menjadi primadona masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Karena penggunaannya yang mudah dan praktis.

Perusahaan bisa memberikan layanan ini kepada karyawan dengan mekanisme reimbursement atau menggunakan voucer. Jadi jika karyawan merasa tak sehat, ia bisa langsung konsultasi di telemedicine terlebih dahulu.

2. Layanan kesehatan mental

Ketika pandemi datang, semakin banyak perusahaan yang memberikan layanan kesehatan mental maupun program employee wellbeing. Hal itu berkaitan dengan pembatasan sosial, WFH, hingga isolasi mandiri.

Layanan ini merupakan upaya mengurangi burnout serta memperhatikan kondisi mental karyawan, seperti kecemasan, kesepian, dan depresi.

Dalam praktiknya, terdapat perusahaan yang memberikan layanan kesehatan mental tatap muka maupun layanan daring. Ada pula yang menerapkan pelatihan bagi manajer untuk mengenali masalah kesehatan mental dan perilaku anggota timnya. Sehingga manajer dapat mengarahkan anggotanya ke layanan yang sesuai kebutuhan.

3. Kegiatan virtual

Perusahaan yang menerapkan program employee wellbeing mengadakan kegiatan virtual secara rutin. Misalnya, olahraga bersama, konsultasi dengan psikolog, bincang daring dengan financial expert, atau sesi curhat antar karyawan.

HR dan manajemen dapat mendesain kegiatan virtual yang bertujuan memprioritaskan kesehatan fisik dan mental karyawan agar mereka bahagia serta sehat ketika WFH atau model kerja hybrid. Efeknya perusahaan tak mengeluarkan biaya kesehatan karyawan.

4. Cuti fleksibel

WFH maupun hybrid membuat karyawan kurang menggunakan jatah cuti mereka. Tak semua perusahaan memiliki kebijakan ‘cuti dapat ditukar dengan uang’ kepada karyawannya.

Karena cuti adalah hak karyawan, maka perusahaan dapat mengubahnya menjadi fasilitas kesehatan. Misalnya, pemberian voucer di pusat kebugaran, katering sehat, atau medical check up.

Belum lama ini, Willis Tower Watson merilis penelitian, hasilnya 42% pengusaha berencana mengubah kebijakan paid time off (PTO) karena khawatir karyawan tidak akan menggunakannya selama pandemi. Sebagai gantinya, perusahaan melakukan:

  • Mengizinkan karyawan untuk membawa sebagian PTO yang tidak digunakan ke tahun kalender berikutnya
  • Mengizinkan karyawan menggunakan sebagian dari PTO mereka yang tidak digunakan untuk melunasi student loan
  • Berbagi PTO dengan menyumbangkan waktu libur mereka untuk amal atau kolega tertentu

Dengan langkah tersebut, PTO yang tak digunakan dapat dimanfaatkan untuk hal lain atau mengurangi beban karyawan sehingga karyawan lebih produktif dan loyal.

5. Pengasuhan anak

pemberian fasilitas pengasuhan anak adalah respons perusahaan terhadap keluhan karyawan yang sulit membagi waktu kerja dan mengasuh anak, baik anak yang belum sekolah maupun yang telah bersekolah daring.

Jadi, perusahaan dapat memberikan waktu kepada karyawan untuk mengasuh anak, menanggung biaya layanan childcare, atau mensubsidi biaya layanan tersebut.

6. Hadiah untuk karyawan

Di Amerika Serikat (AS), perusahaan mempunyai cara kreatif dalam mengapresiasi karyawan, yakni memberikan hadiah. Ini adalah upaya menunjang kesehatan karyawan secara menyeluruh.

Saat WFH, perusahaan akan mengirimkan hadiah makanan, perlengkapan kantor, kursus singkat coffee making, lokakarya memasak daring, atau menawarkan kredit dengan bunga rendah.

Perusahaan yang Mengubah Tunjangan Kesehatan

Amazon

Awal tahun ini, Amazon, memberikan tunjangan kesejahteraan mental, Resources for Living, bagi 950.000 karyawan dan keluarganya, termasuk pekerja gudang. Tunjangan tersebut menawarkan konsultasi gratis, mendukung pencegahan krisis dan bunuh diri, serta layanan daring mindfulness serta terapi cognitive behavioral.

“Menyediakan akses ke perawatan kesehatan mental dan kesadaran adalah tanggung jawab penting bagi pemberi kerja,” ucap Beth Galetti, Senior Vice President People eXperience and Technology Amazon.

Airbnb

Airbnb menawarkan kegiatan yang mendorong karyawan untuk tumbuh dan memiliki kesehatan secara menyeluruh.

Perusahaan marketplace penginapan ini mempunyai ribuan kelas virtual untuk karyawannya, seperti masterclass dalam menyeduh kopi, kelas kerajinan kaca, workshop melukis dengan cat minyak oleh seniman profesional, dan masih banyak lagi.

Google

Saat pandemi berlangsung, Google memberi karyawannya lebih banyak hari libur dan bonus kesejahteraan satu kali sebesar USD500. Uang itu bisa mereka belanjakan pada apapun yang membantu mereka bersantai dan rehat, di samping itu ada tutorial video tentang cara menjadi lebih tangguh.

Untuk mendukung kesehatan mental karyawan selama pandemi, Google memiliki platform pembelajaran dan pengembangan daring untuk membantu manajer melakukan percakapan pribadi yang lebih baik dengan bawahan tentang kesejahteraan mereka.

Nike

Belum lama ini, Nike memberikan semua staf di kantor pusat di AS berupa seminggu hari libur sebelum Labor Day 2021. Hal itu bertujuan agar karyawan bisa bersantai dan mehilangkan stress.

Zendesk

Akhir tahun lalu, Zendesk menandatangani kontrak dengan Modern Health. Perusahaan memberikan karyawan untuk mengakses layanan kesehatan.

Zoom

Sebelum pandemi, Zoom menyediakan karyawan dengan Lyra –platform yang menghubungkan individu dengan terapis berlisensi– sehingga mereka dapat memilih layanan sesuai tujuan.

Selama pandemi, perusahaan menambahkan aplikasi TaskHuman agar karyawan dapat mempraktikkan perawatan diri dan mengurangi stress dan pelatihan Connecting Through Conversations bagi manajer untuk membantu dan menanggapi kekhawatiran timnya terkait pandemi.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *