Praktik ESG Dalam Human Resources

Global Talent Trends 2020–2021 dari Mercer menyoroti praktik ESG merupakan hal penting untuk memastikan organisasi keberlanjutan. 

Banyak perusahaan di Afrika Selatan, masih berdasarkan laporan Mercer, menyadari bahwa periode pascapandemi memerlukan pemikiran baru. 

Pemikiran tersebut tentang keterampilan dan retensi karyawan, memanfaatkan teknologi, menggabungkan nilai keberlanjutan terhadap model bisnis, serta berinvestasi lebih banyak dalam kesejahteraan, manfaat, dan keterlibatan karyawan.

Ya, ESG semakin menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Tak sedikit perusahaan menerapkan bisnis yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial, selain kepentingan profitabilitas dan pemegang saham.

Jika perusahaan ingin menerapkan ESG, manajemen perlu memikirkan human resources, mulai dari karyawan hingga direksi. 

Definisi ESG

Dalam Bahasa Indonesia, ESG atau environmental, social, and governance diartikan dengan lingkungan, sosial, dan tata kelola atau LST. 

ESG merupakan kerangka kerja perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis dan kemampuan menghasilkan keuntungan dengan mempertimbangkan semua pemangku kepentingan, yakni pemodal, karyawan, pelanggan, pemasok, dan lingkungan.

Nama lain dari ESG adalah investasi hijau atau investasi berkelanjutan. Praktik ESG bertujuan untuk bisnis lebih bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan dalam jangka panjang

Istilah ESG pertama kali populer dalam laporan Who Cares Wins pada 2004, yang merupakan inisiatif dari UN Secretary General and UN Global Compact

Dalam waktu kurang dari 20 tahun, gerakan ESG telah tumbuh menjadi fenomena global. Banyak investor melihat data ESG sebelum mereka menanamkan modalnya ke suatu perusahaan.

Global Sustainable Investment Alliance (GSIA) melaporkan bahwa manajer aset di seluruh dunia telah mengelola dana lebih dari USD30 triliun. Nilai ini termasuk aset investasi dengan data ESG. 

Fokus ESG

Seperti namanya, ESG berfokus pada tiga hal, yaitu environmental, social, and governance. Masing-masing aspek akan menitikberatkan dalam ranah lingkungan, sosial, dan tata kelola. Berikut ulasannya:

Environmental

Environmental dalam ESG memusatkan pada upaya untuk memperlambat laju perubahan iklim

Poin ini mengevaluasi setiap risiko lingkungan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan dan bagaimana perusahaan mengelola risiko tersebut. Sebut saja dampak emisi gas rumah kaca serta kepatuhan perusahaan terhadap peraturan lingkungan.

Ada pula yang berupaya untuk menegakkan standar etika melalui operasional perusahaan.

Misalnya, memperhatikan penggunaan energi, pengelolaan limbah, pengurangan polusi, hingga konservasi sumber daya alam, dan pemeliharaan satwa langka.

Social 

Aspek sosial akan melihat hubungan perusahaan dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal.

Pelaksanaan aspek sosial suatu perusahaan dapat terlihat dari operasional bisnis dengan pihak lain dan hubungan internal dengan karyawan. 

Strategi operasional dalam ESG, seperti perusahaan tidak membeli barang dan jasa dari pemasok yang eksploitatif, menyumbangkan sebagian keuntungannya kepada masyarakat setempat, atau mengurangi ketidakadilan sosial di komunitas tempat perusahaan beroperasi.

Aspek sosial dalam bidang ketenagakerjaan, antara lain memperlakukan karyawannya dengan baik, cermat dalam mempekerjakan karyawan, memiliki tenaga kerja beragam, serta memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. 

Governance

Governance dalam ESG adalah perusahaan memiliki tata kelola berkualitas

Hal ini mencakup pengawasan dan persetujuan oleh dewan direksi yang kompeten, pemberian kompensasi yang layak, pemecatan pemimpin perusahaan sesuai regulasi, hingga pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Tata kelola juga berkaitan dengan kepemimpinan perusahaan. Sebut saja apakah perusahaan beroperasi secara adil dan bertanggung jawab serta bagaimana transparansi dan akuntabilitas perusahaan.

Apa Arti ESG Bagi Bisnis?

Penerapan prinsip ESG masih menjadi agenda level eksekutif, terlebih setelah pandemi COVID-19. Penerapan ini menjadikan keberlanjutan bisnis serta menentukan siapa mereka dan bagaimana mereka beroperasi.

Dalam proses ESG, manajemen perlu menyelaraskan tujuan dan budaya perusahaan melalui strategi dan kepemimpinan bisnis serta praktik ketenagakerjaan.

Dengan demikian, jajaran eksekutif dan karyawan dapat mendorong perubahan jangka panjang yang berkelanjutan.

Di sisi lain, perusahaan yang mengadopsi praktik ESG dapat menarik investor. Mereka ingin menginvestasikan dana kepada bisnis berkelanjutan. 

Bahkan investor mencari perusahaan yang memiliki prinsip ESG atau disebut juga dengan socially responsible investing (SRI). 

Sebelum berinvestasi, mereka akan menilai perusahaan yang mempromosikan keadilan sosial, etika bisnis, keragaman dan inklusi, fokus terhadap komunitas, dan lainnya. 

Trillium Asset Management–dengan dana kelolaan USD5,6 miliar per Desember 2021–menggunakan prinsip ESG untuk mengidentifikasi perusahaan dengan kinerja jangka panjang yang kuat.

Analis manajemen aset akan mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh sektor, industri, dan perusahaan tertentu. Dari hal itu, analis akan menetapkan kriteria perusahaan dengan prinsip ESG.

Kriteria ESG dari Trillium mengecualikan investasi dalam hal berikut:

  • Perusahaan yang beroperasi di area berisiko tinggi atau terpapar pertambangan batu bara atau batu keras, tenaga nuklir atau batu bara, penjara swasta, bioteknologi pertanian, tembakau, pasir tar, atau senjata dan senjata api
  • Perusahaan yang terlibat dalam kontroversi besar atau baru-baru ini atas hak asasi manusia, kesejahteraan hewan, masalah lingkungan, masalah tata kelola, atau keamanan produk

Sementara itu, kriteria perusahaan memenuhi ESG berdasarkan Trillium adalah:

Environment

  • Menerbitkan laporan karbon atau keberlanjutan
  • Membatasi polutan dan bahan kimia berbahaya
  • Berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca dan jejak CO2
  • Menggunakan sumber energi terbarukan
  • Mengurangi limbah

Social

  • Mengoperasikan rantai pasokan etis
  • Menghindari tenaga kerja luar negeri yang mungkin memiliki keamanan tempat kerja yang dipertanyakan atau mempekerjakan tenaga kerja anak
  • Mendukung hak LGBTQ+ dan mendorong segala bentuk keragaman
  • Memiliki kebijakan untuk melindungi dari pelanggaran seksual
  • Membayar upah (hidup) yang adil

Governance

  • Merangkul keragaman di dewan direksi
  • Merangkul transparansi perusahaan
  • Seseorang selain CEO adalah ketua dewan
  • Pemilihan dewan terhuyung-huyung

Praktik ESG Dalam Human Resource

Praktik ESG sangat memerlukan peran tim human resource (HR). Dalam hal ini, perusahaan membutuhkan bantuan tim HR untuk menghasilkan manfaat bagi semua pemangku kepentingan.

Berdasarkan Willis Towers Watson dalam Human Capital Value and Risk Model, tim HR akan menggunakan matriks guna menerapkan praktik ESG.

Ada matriks berbasis tema terintegrasi atau area yang akan difokuskan.

ESG dalam organisasi

Saat mendefinisikan, mengembangkan, dan menerapkan matriks, tim harus menyelaraskannya dengan keseluruhan strategi bisnis, tujuan dan budaya perusahaan, dan menggabungkan ketiga prinsip ESG.

Perusahaan harus memilih matriks dengan hati-hati dan mematuhi prinsip-prinsip yang sudah digunakan untuk mengukur modal fisik dan finansial, termasuk materialitas, relevansi dan makna, keterukuran, keandalan, keterbandingan, ketepatan waktu, kemampuan audit, dan biaya versus manfaat.

Mastercard, misalnya. Pada Maret 2021, perusahaan mengumumkan bahwa kompensasi untuk para eksekutifnya akan dikaitkan dengan tujuan ESG. 

Pemberian ini untuk meningkatkan pencapaian netralitas karbon, inklusi keuangan, dan paritas pembayaran gender

Perusahaan juga terus mengadaptasi model total reward berdasarkan ESG. Misalnya DEI, mendukung cara kerja baru, dan kesejahteraan karyawan.

Penutup 

Dalam perubahan sosial dan geopolitik, perusahaan perlu mempraktikkan ESG sebagai strategi pengelolaan sumber daya manusia. Langkah ini mendorong keberlanjutan perusahaan dan peluang bagi bisnis untuk terus berkembang sembari mengelola risiko.

Loading


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *