Berinvestasi dalam talent management dapat memberikan keunggulan bagi perusahaan. Salah satunya adalah membangun tenaga kerja yang sehat.
Ini juga membantu karyawan untuk menguasai keterampilan hingga menjadi individu berkinerja tinggi. Hasilnya, tak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga meningkatkan kinerja perusahaan. Namun, upaya tersebut perlu dukungan semua pihak agar perusahaan mempunyai budaya talent management.
Ruang Lingkup Talent Management
Talent management merupakan cara mengidentifikasi, menarik, mengembangkan, meretensi, hingga menempatkan karyawan berpotensi bagi perusahaan secara sistematis.
Kinerja perusahaan memiliki hubungan signifikan dengan talent management. Hal itu terlihat dalam survei McKinsey pada 2018.
Sebanyak 99% responden yang melaporkan talent management perusahaan mereka sangat efektif mampu mengungguli pesaing, dibandingkan dengan 56 persen dari semua responden lainnya. Hal itu terjadi karena efek kumulatif dari menarik dan mempertahankan bakat yang efektif berkontribusi terhadap kinerja lebih baik.
Penjelasan tentang model general electric model (GEM) dipaparkan oleh Yahya dalam Tinjauan Terhadap Sistem Dan Praktek Implementasi Pengembangan Eksekutif Bertalenta (2009) adalah:
Attract ⇒ Menarik kandidat dan dikumpulkan dalam talent
Develop ⇒ Memberikan kesempatan dan pelatihan karyawan yang digolongkan ke dalam talent pool
Manage ⇒ Menciptakan dan mengelola budaya yang mengutamakan kinerja
Retain ⇒ Menjaga karyawan dan talent yang berkinerja tinggi, potensi, dan nilai
Jonathan Smilansky menjelaskan tujuan manajemen talent, yaitu:
1) Memperoleh dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) unggul di tengah persaingan bisnis dan persaingan industri yang ketat
2) Menyiapkan dan menyediakan calon pengisi posisi eksekutif tanpa mengeluarkan hiring cost
3) Mempertahankan karyawan berpotensi dan berkinerja tinggi dengan pengembangan karier
4) Memastikan peluang bagi karyawan bertalenta untuk meningkatkan karier dari bawah ke atas dengan cepat
5) Menyusun proses asesmen bagi karyawan berpotensi
6) Membangun rasa memiliki, membuka peluang yang tidak terbatas, dan mengembangkan karyawan berpotensi untuk kepentingan perusahaan
Baca Juga: 9 Box Talent Management: Definisi Dan Contohnya
7 Proses Talent Management Yang Efektif
Bagi Anda yang sedang menjalankan tugas talent management, proses di bawah ini dapat menjadi referensi untuk memastikan keefektifannya.
1) Identifikasi tujuan
Identifikasi tujuan mengacu pada tuntutan program talent management serta perusahaan. Selanjutnya, Anda perlu menanamkan tujuan tersebut kepada seluruh karyawan. Ini guna menyelaraskan tujuan perusahaan dengan karyawan.
2) Rekrut individu yang tepat
Pengertian individu yang tepat akan berbeda bagi setiap perusahaan. Pastikan pemilihan kandidat berdasarkan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan serta culture fit. Langkah ini memperjelas posisi hingga meningkatkan efisiensi dari manajemen talenta.
3) Onboarding karyawan
Ini adalah momen memperkenalkan identitas perusahaan secara komprehensif kepada karyawan baru. Pastikan mereka memahami visi, misi, serta tujuan perusahaan. Jika mereka memiliki pendapat yang sejalan, pertimbangkan untuk mengelola mereka dengan baik.
Artikel Terkait: Onboarding Karyawan Baru, Tanggung Jawab Siapa?
4) Seleksi talent pool
Di proses ini, tim HR akan menyeleksi karyawan pada berbagai posisi untuk mengisi talent pool. Tim akan menganalisis masing-masing talenta dan posisi yang harus diisi beberapa tahun mendatang. Selanjutnya, talent akan menjalani penugasan dan penempatan dari program talent management.
5) Pengembangan karyawan
Untuk mendukung proses talent management, berikan program pengembangan secara berkala, seperti pelatihan, lokakarya intensif, mentoring, dan coaching kepada karyawan berpotensi. Setelah pemberian program, mintalah mereka untuk mempraktikkan pengetahuan baru ke dalam kinerja. Cara lain, mereka dapat berbagi pengetahuan atau keterampilan baru bersama rekan setim, sehingga tak ada skill gap di tim tersebut.
6) Evaluasi program
Proses selanjutnya, mengevaluasi setiap program pengembangan. Tim harus memonitor hingga menilai program dan bandingkan hasilnya dengan tujuan yang diharapkan. Tim dapat mengganti atau melakukan sedikit penyesuaian agar program pengembangan berjalan efektif.
7) Suksesi talent management
Jika perusahaan tidak ingin posisi krusial–seperti member senior yang sangat kompeten–kosong, tim HR harus memiliki sekaligus menjalankan succession plan sejak karyawan baru masuk di perusahaan. Sering kali, strategi succession plan dilupakan oleh tim HR, manajer, maupun karyawan karena mereka sibuk berkutat dengan sasaran kerja. Jadi, tim HR wajib membuat strategi ini untuk mendukung tujuan perusahaan.
Semua upaya tersebut mendorong karyawan berkomunikasi tentang perkembangan karier kepada manajer dan tim HR. Misalnya, membicarakan aspirasi karier masa depan, keterampilan yang mendukung karier, hingga karier mereka di perusahaan. Dengan demikian, tim HR dapat menyelaraskan rencana perusahaan dan karyawan.
Leave a Reply