5 Kiat Menjalankan Evaluasi Kinerja Karyawan

Tanpa evaluasi kinerja, perusahaan tak bisa memahami karyawan. Perusahaan juga tidak mengetahui potensi karyawan yang seharusnya dapat mendukung bisnis.

Oleh karena itu, perusahaan perlu mempersiapkan evaluasi kinerja dengan cermat. Langkah ini mendukung pengembangan keterampilan karyawan sekaligus mengoptimalkan kinerja perusahaan.

Persiapan evaluasi kinerja juga dapat menciptakan pengalaman positif bagi semua karyawan.

Evaluasi Kinerja Membangun Kepercayaan Tim

Evaluasi kinerja merupakan alat yang memberikan struktur dan kejelasan pada proses kerja. 

Proses ini akan melibatkan atasan dan bawahan, di mana manajer atau pemimpin tim memberikan umpan balik terhadap kinerja karyawannya. 

Karyawan pun dapat mengutarakan kendala yang mereka hadapi dan bagaimana cara mereka mengatasinya. 

Dengan begitu, manajer membantu karyawan agar mereka memiliki kinerja yang diharapkan oleh perusahaan. Kejelasan serta keterbukaan informasi dapat membangun kepercayaan tim.

Jika karyawan percaya kepada Anda, mereka juga akan percaya dengan perusahaan. Tunjukkan bahwa Anda mendukung karier mereka. 

Adapun manfaat evaluasi kinerja bagi manajer dan anggota tim adalah:

Untuk manajer:

  • Menginformasikan praktik evaluasi
  • Menawarkan umpan balik tentang gaya manajemen
  • Memberikan pembaruan tentang kesejahteraan anggota tim

Untuk anggota tim:

  • Meningkatkan komunikasi dengan pimpinan
  • Menyediakan ruang yang aman untuk mengatasi masalah
  • Menawarkan umpan balik tentang kinerja individu

Sarana meningkatkan keterampilan

Namun, proses evaluasi kinerja kerap memberikan pengalaman menegangkan kepada karyawan. 

Penyebabnya adalah karyawan kurang mengerti tentang parameter evaluasi, manajer kurang menjelaskan secara komprehensif mengenai penilaian kinerja, atau keduanya terjadi. 

Untuk menjembatani gap tersebut, manajer dan HRD menjadi sumber informasi. Khususnya kepada manajer yang bisa membimbing anggota tim untuk mengoptimalkan keterampilannya dalam bekerja.

Jika karyawan cakap dalam keterampilan teknik maupun nonteknis, dorong ia menularkan keterampilannya ke rekan setim.

Peluang untuk tumbuh

Evaluasi kinerja menjadi peluang untuk pertumbuhan. Proses ini adalah kesempatan Anda untuk berbicara tentang dampak kinerja karyawan terhadap perusahaan.

Dalam hal ini, Anda membutuhkan lembar evaluasi yang berisi beberapa komponen dan standar penilaian. Karyawan akan mengisi lembar terlebih dahulu, kemudian Anda bisa mengevaluasinya.

Dari hasil itu, Anda akan melihat komponen yang menonjol dan yang perlu perbaikan. Dorong karyawan untuk fokus meningkatkan komponen yang menonjol, sehingga mereka dapat bergerak maju dalam karier.

Cara Kerja Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja mencakup aktivitas, antara lain: 

  • Membangun pemahaman bersama tentang tugas, tujuan karyawan, tujuan dan sasaran perusahaan
  • Menetapkan metode evaluasi dan pengukuran kinerja 
  • Menetapkan rencana evaluasi dan jadwal untuk umpan balik 
  • Mengakui kinerja karyawan atau kegiatan yang telah diikuti
  • Mendokumentasikan semua proses dan mengumpulkan data penunjang 

Proses evaluasi kinerja harus memenuhi kriteria, yaitu:

  • Clarity: karyawan harus sepenuhnya memahami ekspektasi manajer dan bagaimana kinerjanya akan dinilai
  • Employee development: harapan dan cara penilaian harus memberikan ruang bagi karyawan untuk terus berkembang baik secara personal maupun profesional
  • Bukti Pemahaman-Pengawas harus mendokumentasikan pemahaman siswa
  • Peringkat-Penyelia harus mengidentifikasi cara dan metode untuk mengevaluasi karyawan yang andal dan adil

5 Kiat Menjalankan Evaluasi Kinerja Karyawan

Dalam How to be Good at Performance Appraisals, Dick Grote menuliskan bahwa evaluasi kinerja karyawan merupakan momen menegangkan, tidak hanya untuk karyawan, tetapi juga HRD.

Namun, Grote memiliki kiat agar momen evaluasi kerja menjadi less nerve-racking dan lebih produktif. 

#1 Perjelas apa yang ingin dinilai oleh perusahaan

Perusahaan harus memperjelas poin-poin yang menjadi penilaian kepada karyawan dan mereka juga harus memahaminya. HRD ikut menginformasikan poin penilaian jauh sebelum masa penilaian.

Evaluasi kinerja harus berdasarkan:

  • Fungsi pekerjaan
  • Jelas dan dapat dimengerti
  • SMART (specific, measurable, achievable, relevant, and timebound)
  • Mendorong peningkatan berkelanjutan dalam produktivitas dan pengembangan keterampilan

Jadi, karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai tujuan perusahaan. Perusahaan pun mudah dalam evaluasi, seperti target penjualan memenuhi KPI dan kontribusi karyawan berkaitan dengan visi perusahaan.

#2 Bantu karyawan tentang pencapaian sebelumnya

Menurut Grote, Anda dapat memulai evaluasi dengan mengingatkan karyawan tentang pencapaian yang telah ia lakukan sebelumnya.

Hal tersebut mempersiapkan mental karyawan untuk membicarakan evaluasi kerja. Mereka akan lebih mudah menerima masukan dan antusias merancang target selanjutnya.

#3 Fokus pada potensi karyawan 

Seperti poin sebelumnya, manajer membantu karyawan agar fokus pada potensi mereka. Dorong mereka untuk mengoptimalkan keterampilan atau kemampuan dalam mengeksekusi tugas, daripada berusaha memperbaiki kekurangannya.

#4 Berikan umpan balik konstruktif 

Terkadang memberikan umpan balik konstruktif bisa menjadi pekerjaan rumit, seperti mengatasi perilaku negatif. 

Namun, Anda dapat mengajak karyawan berbicara empat mata, lalu katakan tentang hal-hal yang perlu ia perbaiki disertai dengan data penunjang dan tanyakan keluhannya selama bekerja. 

Jelaskan pula harapan perusahaan terhadap karyawan. Tawarkan bantuan agar ia dapat memperbaiki diri dengan lancar, sehingga menunjang kinerjanya.

#5 Perbaikan kinerja

Jika hasil evaluasi kurang memuaskan, berikan program perbaikan kepada karyawan. 

Namun sebelumnya, Anda harus mencari tahu penyebab penurunan kinerja. Dengan mengetahuinya, Anda dapat memberikan program yang sesuai kebutuhan karyawan, seperti pelatihan, mentoring, coaching, atau lainnya.

Penyebab kinerja karyawan menurun, antara lain:

  • Kurang motivasi kerja
  • Sering datang terlambat
  • Beban kerja meningkat
  • Tidak ada work-life balance
  • Stress kerja dan memiliki masalah pribadi
  • Kurang komunikasi antara manajer dan anggota tim
  • Tidak bisa memenuhi ekspektasi atau target
  • Perusahaan tidak memberikan kesempatan pengembangan karier

Penutup 

Dalam mendukung karier karyawan, perusahaan wajib mengadakan evaluasi kinerja. Ciptakan target kerja yang mendorong mereka dapat memperluas pengetahuan dan mengembangkan keterampilan. 

Selain itu, one-on-one meeting harus diadakan untuk membahas kemajuan tujuan dan apa yang dapat dilakukan untuk mendukung karyawan dalam mencapai target.

Loading


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *