Melakukan peningkatan skill karyawan merupakan sebuah tugas dari perusahaan jika ingin terus mengembangkan bisnis mereka.
Namun, terkadang perusahaan lupa melatih karyawan karena rutinitas yang padat. Padahal peningkatan skill karyawan menjadi faktor penting dalam kesuksesan perusahaan.
Karyawan yang kurang mendapatkan pelatihan akan membuat perkembangan keterampilannya terhambat.
Kekhawatiran Pemerintah Terhadap Tenaga Ahli
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menggarisbawahi tantangan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkarakter di era digital.
Hanya 10,7% atau 13 juta dari total 113 juta tenaga kerja di Indonesia adalah tenaga ahli, kedua terendah di ASEAN.
Produktivitas per pekerja di Indonesia juga di bawah rata-rata ASEAN. Hal ini memengaruhi daya tawar pekerja.
Untuk mengatasinya, Kemenaker berusaha meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan vokasi, serta mendorong pendidikan tinggi berkualitas.
Program kampus merdeka belajar pun dicanangkan untuk memperkuat hubungan antara pendidikan dan dunia industri, memajukan kualitas SDM dan human capital Indonesia.
Dukungan HR Dalam Peningkatan Skill Karyawan
Ketua IPHRD (Ikatan Praktisi HRD) Kabupaten Bekasi, RR Meilani Aseaningrum, mendukung prioritas tenaga kerja lokal dengan syarat keterampilan sesuai perusahaan.
IPHRD yang aktif dalam program TKP3D mulai mengajar sebagai guru tamu bagi SMA dan SMK. Ini menunjukkan dukungan HR terhadap peningkatan skill karyawan.
Mereka mengajarkan soft skill seperti kemampuan dasar, sikap dalam bekerja, pembuatan CV, serta memberikan tips wawancara bagi calon pekerja.
Harapannya, program ini mengurangi pengangguran dan menciptakan karyawan terlatih dalam soft skill dan pemahaman industri.
Meilani juga berkolaborasi dengan BLK dan SMK untuk memenuhi kuota calon tenaga kerja.
7 Prinsip Peningkatan Skill Karyawan Agar Berjalan Efektif
Ada berbagai jenis pelatihan keterampilan yang dapat diberikan kepada karyawan, mencakup keterampilan teknis dan nonteknis.
Tak peduli jenis pelatihannya, perusahaan harus memiliki pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip dan kunci sukses dalam meningkatkan keterampilan.
Ini penting agar proses peningkatan skill karyawan dapat berjalan dengan efektif dan memberikan hasil yang diharapkan.
1) Program training jangka panjang
Berbagai pelatihan diadakan untuk mengajarkan keterampilan atau teknologi baru.
Menurut penelitian The RAIN Group, pelatihan kelas dunia berfokus pada keterampilan yang dibutuhkan dalam jangka panjang.
Ini dimulai dengan membangun kurikulum berdasarkan visi perusahaan dan bekerja sama dengan pemimpin tingkat atas.
Meskipun perlu menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan jangka pendek, tetap penting untuk menjaga kurikulum yang fokus, terstruktur, dan sesuai dengan visi jangka panjang perusahaan.
2) Pelatihan di luar fungsi kerja
Idealnya, perusahaan berkomitmen mengembangkan keterampilan karyawan di luar bidang pekerjaan mereka.
Menurut Patrick Morrissey, Manajer Umum Unit Bisnis Pengoptimalan Pendapatan di Upland Software, perusahaan kelas dunia mengalokasikan waktu lebih banyak untuk melatih karyawan dan manajer lini depan.
Mereka memberikan pelatihan tentang manajemen waktu, komunikasi publik, dan kepemimpinan untuk mempersiapkan generasi pemimpin mendatang.
Penting juga untuk menawarkan pelatihan soft skill yang bervariasi, sesuai pilihan karier karyawan dan visi perusahaan.
3) Konten pelatihan relevan
Perusahaan berfokus pada tujuan jangka panjang dengan menyediakan konten pelatihan yang tepat untuk karyawan. Penerapan pelatihan harus sesuai sesi dan materi yang relevan terhadap perusahaan dan industri.
Pelatih perlu membahas situasi nyata dan memberikan saran praktis. Ini memungkinkan peserta menerapkan ilmu pelatihan dalam pengerjaan tugas sehari-hari.
4) Jadwalkan belajar bersama
Banyak karyawan mempunyai ide brilian, pendekatan kreatif, dan peningkatan kinerja yang bisa memberi manfaat kepada tim.
Rakhi Voria, eks Direktur IBM Global Digital Sales, mengusulkan konsep lingkaran pembelajaran bagi tim penjualan dan manajer.
Dalam timnya yang tersebar di delapan lokasi, Voria membentuk kelompok mentor kecil yang dipimpin oleh rekannya.
Setiap bulan, manajer dipasangkan dengan karyawan dan akan diberikan kerangka diskusi, tetapi konversasi dan berbagi pemahaman dilakukan oleh anggota tim itu sendiri.
5) Mempraktikkan materi pelatihan
Ketika karyawan sudah mendapatkan pelatihan, berikan mereka kesempatan untuk mempraktikkan materi tersebut dalam pengerjaan tugas atau proyek.
Hal ini dapat meningkatkan kualitas kerja sekaligus pemahaman karyawan tentang keterampilan tersebut. berikan pula kesempatan untuk berbagi ilmu ke sesama anggota tim.
6) Ada ruang untuk salah
Tambahkan elemen kegagalan dalam peningkatan keterampilan.
Menurut Christian Valiulis, CRO di APS Payroll, perusahaan bisa membuat peluang untuk menghadapi kegagalan kecil yang tidak membuat karyawan merasa putus asa atau takut mencoba lagi.
Kegagalan harus mudah dikenali, mendorong bangkit kembali, serta belajar dari hal tersebut.
7) Monitor pelatihan
Memonitor seberapa efektif pelatihan yang berjalan sangatlah penting. Salah satu metode yang bisa Anda lakukan adalah:
- Pemeriksaan pengetahuan
Lakukan kuis atau tes, baik secara melalui platform internal atau email, dalam interval seminggu, sebulan, dan beberapa bulan setelah pelatihan.
- Simulasi
Manajer berperan sebagai lawan atau meminta karyawan untuk menunjukkan keterampilan baru dalam situasi kerja nyata.
- Pengamatan
Manajer memantau karyawan seiring waktu untuk memastikan keterampilan sesuai dengan target pelatihan yang ditetapkan.
Penutup
Melakukan peningkatan skill karyawan di era persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini tentu jadi salah satu kunci keberhasilan perusahaan. Walau terhalang rutinitas, perusahaan harus mengakui pentingnya melakukan investasi dalam meningkatkan keterampilan ini.
Leave a Reply