Idealnya, perusahaan perlu melakukan training karyawan baru secara berkala. Namun, tidak semua perusahaan memberikan pelatihan kepada anggota barunya.
Berdasarkan survei HR Review, sebesar 56% karyawan bersedia meninggalkan pekerjaan mereka saat ini jika perusahaan tidak lagi memberikan pelatihan.
Sebanyak 31% dari responden telah mengundurkan diri karena kurang mendapatkan pelatihan dari perusahaan.
Jika perusahaan ingin mempertahankan asetnya, memberikan training karyawan baru dapat menjadi pertimbangan utama.
3 Alasan Penting Perusahaan Wajib Menjalankan Training Karyawan Baru
Training karyawan baru bertujuan untuk memastikan kesuksesan mereka dan pengembalian investasi organisasi dalam perekrutan. Pelatihan mempersiapkan mereka guna meningkatkan efektivitas kerja.
Berdasarkan penelitian, sebesar 76% karyawan baru menganggap pelatihan di minggu pertama itu penting. Pelatihan tersebut meningkatkan produktivitas dan retensi.
Sementara itu, sebanyak 40% perputaran karyawan baru berkurang saat mendapatkan pelatihan yang baik. Investasi pelatihan juga meningkatkan keterlibatan dengan karyawan terlatih hingga 27%.
Sayangnya, masih banyak perusahaan yang enggan memberikan training karyawan baru. Apa alasannya?
1) Waktu yang terbuang
Sebuah survei menunjukkan, perusahaan menyatakan 40% pelatihan karyawan membuang waktu kerja. Pemimpin beranggapan bahwa waktu karyawan baru lebih baik diarahkan pada penyelesaian tugas.
2) Menghabiskan banyak biaya
Menyewa pelatih atau memberikan program pelatihan ke karyawan baru dianggap menghabiskan banyak biaya. Perusahaan lebih ingin mengalokasikan dananya pada pemasaran.
3) Hasil tidak efektif
Sebanyak 8% perusahaan tidak melatih karyawan, karena khawator bahwa hasilnya akan tidak efektif.
Ketidakefektifan pelatihan bisa banyak hal. Pertama, karyawan yang tidak memanfaatkan materi pelatihan. Kedua, pelatih kurang bisa menyampaikan materi ke peserta.
Apakah training karyawan baru termasuk dalam onboarding?
Di beberapa perusahaan, pelatihan dan onboarding dilakukan dalam satu periode.
Dalam sesi onboarding, tim HR akan menyampaikan kebijakan hingga budaya perusahaan kepada karyawan baru. Lalu, karyawan akan mengikuti pelatihan yang berfokus pada tugas dan keterampilan pekerjaan yang diajarkan oleh manajer atau penanggung jawab pelatihan.
Dampak Karyawan Baru Tidak Mendapat Training
Karyawan yang telah melalui pelatihan berkesinambungan sejak pertama kali bekerja akan menjadi tenaga terlatih. Ia memiliki kinerja standar industri akan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.
Bagaimana jika perusahaan mengabaikan pelatihan?
Artinya, perusahaan membatasi pertumbuhan karyawan dan tidak berinvestasi pada keberhasilan perusahaan. Dampak negatifnya adalah :
- Karyawan yang tidak bahagia
- Turnover tinggi
- Tingkat produktivitas rendah
- Lingkungan kerja tidak aman
- Manajemen tidak efektif
- Peningkatan biaya bisnis
- Kehilangan pelanggan
7 Strategi Menjalankan Program Training Karyawan Baru
Bagi Anda yang sedang merancang strategi training karyawan baru, lima kiat ini dapat dijadikan referensi.
1) Tanyakan kebutuhan karyawan
Tim HR dan manajer perlu menanyakan kepada karyawan lama tentang pengalaman menjadi anggota baru.
Tanyakan pula kebutuhan mereka terhadap pelatihan. Hal itu, memungkinkan Anda mendapatkan pandangan tentang dukungan bagi karyawan baru.
2) Pelatihan secara tim
Penyelenggaraan pelatihan secara tim mempercepat adaptasi karyawan baru kepada budaya perusahaan dibanding pelatihan individu. Libatkan pula karyawan senior agar anggota baru cepat menyesuaikan dengan budaya perusahaan.
3) Pelatihan menyenangkan
Pilih metode pelatihan yang menyenangkan berdasarkan informasi yang Anda peroleh dari mereka. Terdapat tiga gaya belajar individu:
- Visual: seseorang lebih suka belajar dengan mengamati aktivitas tugas secara langsung
- Praktik langsung: individu ini lebih memilih belajar dengan melakukan tugas berulang kali
- Membaca: oyang yang lebih menyenangi instruksi tertulis untuk mengawali pekerjaan
4) Libatkan pemimpin perusahaan
Libatkan pemimpin ketika Anda menjalankan program pelatihan. Pemimpin tak harus memberikan materi atau merancang pelatihan, kecuali yang bersangkutan ingin melakukannya.
Namun, dorong pemimpin untuk memberikan motivasi dan mendorong budaya belajar kepada karyawan baru. Hal ini membuat mereka diterima dan diperhatikan oleh pemimpin perusahaan.
5) Tujuan dan alur kerja
Dalam pelatihan, manajer atau pelatih dapat memberitahukan tujuan dan alur kerja yang akan dihadapi oleh karyawan baru.
Langkah tersebut membantu mereka memahami tugas serta membangun sense of ownership pada pekerjaan. Ini juga menyiapkan mereka untuk lebih sigap menghadapi perubahan di dunia kerja.
6) Memahami kebijakan
Dengan pelatihan, karyawan baru memahami kebijakan perusahaan lebih komprehensif. Latih pula cara menggunakan peralatan yang mendukung pekerjaan.
Lengkapi mereka dengan buku panduan karyawan yang di dalamnya tercantum informasi kegiatan bisnis, pemangku kepentingan, dan penggunaan alat.
7) Performance management
Kenalkan karyawan baru dengan sistem performance management selama 30 hari pertama. Ini membuat mereka semangat bekerja dan membuktikan kemampuannya.
Sistem ini dapat diperpanjang hingga 90 hingga 365 hari, bergantung pada peran, tujuan, dan kebijakan perusahaan.
Penutup
Tak sedikit perusahaan mengabaikan training karyawan baru. Dampaknya, ketidakpuasan karyawan, produktivitas rendah, dan tingkat turnover tinggi.
Memang, memberikan pelatihan membutuhkan usaha ekstra dibandingkan tidak melakukannya. Namun, kondisi itu menyediakan peluang pengembangan kepada karyawan baru, diikuti dengan pemberian umpan balik.
Leave a Reply