employee experience

5 Kiat Tingkatkan Employee Experience Dari Proses Rekrutmen

Ketika perusahaan menjalankan bisnis, mereka tak hanya memikirkan laba dan kelangsungan, juga employee experience. Ada apa dengan hal tersebut?

Sebagai penggerak roda bisnis, pengetahuan dan pengalaman karyawan kepada pelanggan sangat menentukan masa depan perusahaan. Bahkan tren pasar dan ketidakpastian ekonomi dapat diantisipasi dengan mengasah keterampilan karyawan, sehingga mereka dapat mengaplikasikannya langsung di depan pelanggan tanpa hambatan. Efek jangka panjangnya, mereka semakin berpengalaman ketika menghadapi masalah pelanggan.

Ruang Lingkup Employee Experience

Employee experience adalah sebuah konsep yang menonjolkan pengalaman karyawan selama bekerja untuk mencapai tujuan personal dan organisasi. Pengalaman ini dimulai sejak mereka menjadi kandidat, karyawan baru, melewati masa percobaan, berstatus karyawan tetap, hingga mereka resign atau pensiun.

Dalam proses ini, perusahaan memahami perjalanan karier karyawan menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan bahagia bagi mereka.

IBM Smarter Workforce Institute and Workhuman® menjelaskan bahwa employee experience adalah persepsi yang dimiliki oleh karyawan tentang pengalaman mereka di tempat kerja dalam menanggapi interaksi dengan organisasi. Bagi mereka organisasi tak sekadar tempat bekerja, juga wadah mencari hal yang lebih bermakna, bersifat personalisasi, dan efisien.

Namun, employee experience tidak sama seperti employee engagement meski kedua hal itu sering kali saling tumpang tindih. Menurut Brad Denny, pimpinan di Deloitte Consulting dan penulis From Employee Experience to Human Experience, employee engagement sangat bersifat top-down, sedangkan employee experience sebaliknya, karena organisasi justru melibatkan karyawan dalam peran profesionalnya.

Singkatnya, konsep employee experience mendeskripsikan metode untuk membuat karyawan terlibat ke dalam organisasi dengan alur yang lebih alami dan manusiawi.

Studi IBM Smarter Workforce menyebutkan tentang lima dimensi dari employee experience, yaitu:

  1. Belonging: perasaan bagian dari sebuah kelompok atau organisasi
  2. Purpose: paham mengapa tugasnya bermakna 
  3. Achievement: perasaan bangga setiap berhasil menyelesaikan pekerjaan
  4. Happiness: perasaan positif yang muncul saat bekerja
  5. Vigor: energi, antusiasme, dan rasa semangat di tempat kerja
Baca juga: 4 Langkah Jalankan Employee Experience Mapping

5 Alasan Mengapa Employee Experience Dinilai Penting

Dalam laporan Gallup, sebanyak 51% karyawan aktif mencari lowongan baru dengan alasan ingin mengutamakan work-life balance. Dengan kata lain, mereka siap mencari tempat kerja yang memberikan pengalaman terbaik bagi karyawan.

Di sisi perusahaan, kita dapat menganggap hal itu sebagai alarm, karena tenaga kerja bisa melihat dan memilih tempat kerja idaman dan perusahaan berisiko kehilangan mereka. Jadi, suka tidak suka, mengimplementasikan strategi employee experience patut menjadi perhatian tim HR dan manajemen. Berikut ini, lima alasan perusahaan perlu memberikan pengalaman karyawan:

1. Kinerja karyawan lebih baik

Menurut studi Social Market Foundation, karyawan yang bahagia 20% lebih produktif daripada yang tidak. Di sisi lain, kondisi karyawan yang tidak terlalu dikontrol dan punya kebebasan dalam menyelesaikan pekerjaan justru bisa mengeluarkan 95% usaha dibanding karyawan yang terlalu di-micromanage.

2. Keuntungan perusahaan lebih banyak

Laporan Gallup menunjukkan bahwa karyawan yang gagal engaged dengan pekerjaan dan organisasi dapat membuat perusahaan mengeluarkan USD450-550 miliar dalam setahun. Sederhananya, membahagiakan karyawan dapat mengurangi biaya operasional tahunan perusahaan serta SDM semakin berkembang dan ROI pun meningkat.

3. Keterlibatan karyawan membaik

Perusahaan yang memberikan pengalaman kerja terbaik akan memudahkan karyawan merasa attach dan engage dengan pekerjaan dan tempat kerjanya. Oleh sebab itu, tim HR perlu membuat strategi employee experience sekaligus employee engagement.

4. Pelanggan semakin loyal

Karyawan yang sudah mendapatkan layanan terbaik dari perusahaan akan lebih mengerti bahwa semua pelanggan ingin merasakan kepuasan yang sama. Faktanya, perusahaan yang menerapkan konsep customer experience memiliki 1,5 kali lebih banyak karyawan yang terlibat dibandingkan dengan mereka yang lamban. 

5. Mendukung keberhasilan TA

Talent acquisition (TA) bukan sekadar merekrut karyawan, tetapi juga tentang cara memberdayakan mereka. Berdasarkan HBR, beberapa perusahaan dengan reviu terbaik muncul 5x lebih sering di Glassdoor’s Best Places to Work. Perusahaan seperti itu juga 4,4x lebih sering diikutkan dalam daftar North America’s Most-In-Demand Employers dari LinkedIn.

Artikel pendukung: 3 Langkah HR Menjalankan Employee Experience

5 Kiat Meningkatkan Employee Experience Di Perusahaan

Umumnya terdapat tiga aspek dalam memulai employee experience, yaitu lingkungan, pekerjaan, dan manusia. Jika dijabarkan, inilah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai tiga aspek tersebut.

1. Mendengarkan karyawan

Bukalah komunikasi dua arah sebaik mungkin dengan karyawan. Buka percakapan tentang apa yang menjadi motivasi, apa yang membuatnya patah semangat, serta berempati dan menilai situasi dari posisi karyawan. 

2. Dukung karyawan

Sediakan wadah dan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan diri. Jika Anda pemimpin mereka, Anda bisa mempraktikkan coaching, knowledge sharing, dan berbagi informasi webinar atau kelas pendek untuk memperkaya skill.

3. Dukung pemimpin

Tim HR perlu mendukung jajaran pemimpin saat mereka mengimplementasikan employee experience. Contohnya, menyediakan software atau daftar pelatihan yang dibutuhkan untuk mengeratkan komunikasi dengan karyawan.

4. Berikan employee experience sejak awal

Mengingat employee experience dimulai sejak rekrutmen hingga karyawan mengundurkan diri, maka tim HR dan manajemen perlu memberikan pengalaman terbaik dalam setiap proses. Jika memungkinkan, perusahaan menyediakan jalur karier yang jelas bagi semua karyawan.

5. Performance management

Performance management adalah salah satu media untuk manajer dan karyawan saling memberikan feedback. Tantangannya adalah pemberian feedback dua kali setahun dirasa masih kurang, maka pemimpin perlu memberikan umpan balik konstruktif kepada anggota timnya secara berkala.

Artikel berikutnya: Rendhy Ardya: Kiat HR Jalankan Employee Engagement

Cara perusahaan memberikan pengalaman karyawan tak hanya berguna bagi mereka, perusahaan pun memetik keuntungan tersebut. Ketika Anda memastikan karyawan memiliki makna terhadap perjalanan karier dan kontribusinya, maka mereka mempunyai kepercayaan diri untuk meningkatkan kinerjanya, terlebih jika mereka menemukan passion dari pekerjaan.

Upaya tersebut dapat mendongkrak kinerja perusahaan secara keseluruhan. Bahkan hal itu menjadi langkah awal untuk menentukan strategi employee engagement perusahaan.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *