Zaman yang semakin modern dan berkembang dengan cepat membuat praktisi HR perlu menyesuaikan diri dengan memahami Social Media Marketing. Memahami hal ini dapat mendukung pekerjaan di kantor.
Berdasarkan Survei Manifest, lebih dari 80% anggota setiap generasi saat ini menggunakan media sosial.
Angka ini menunjukkan bahwa 88% dari generasi milenial, 81% dari Generasi X, 86% dari baby boomer, dan 89% dari Generasi Z aktif berpartisipasi di platform media sosial.
Mengingat mayoritas anggota tenaga kerja saat ini terdiri dari baby boomer, millennial, dan generasi pertama Gen Z, maka HR leaders perlu menyertakan media sosial dalam strategi pemasaran mereka.
Upaya ini menjadi sangat penting untuk mencapai efektivitas dan mencapai audiens yang beragam dan luas yang aktif berada di lingkungan media sosial.
Mengapa media sosial?
Di Indonesia sendiri, pada tahun 2020, dilaporkan terdapat lebih dari 175 juta pengguna aktif media sosial.
Fakta ini cukup menarik mengingat populasi Indonesia sekitar 272 juta penduduk. Ini berarti ada lebih dari 60% dari total populasi Indonesia memiliki akun media sosial dan aktif dalam menggunakan internet.
Namun sayangnya, banyak HR yang kurang paham bagaimana cara membentuk strategi dan mengoptimalkan perannya di sana.
Untuk membantu mengatasi tantangan ini, ada beberapa tips yang bisa diikuti agar HR dapat menerapkan strategi pemasaran ke dalam inisiatif HR.
Social Media Marketing untuk HRD
Di situasi pasar kerja yang semakin ketat saat ini, sangat masuk akal bagi HR untuk mengadopsi alternatif modern agar berhasil dengan program-program mereka.
Salah satu alternatif ini adalah penggunaan social media.
Social media biasanya dikelola oleh divisi marketing communication, tetapi tanpa keterlibatan HRD, pembuatan konten perusahaan dapat kehilangan keselarasan dengan proposisi nilai yang ingin ditawarkan kepada para karyawan.
Meski sadar akan hal itu, HRD mengalami kendala sumber daya, kompetensi, atau kewenangan untuk secara aktif mendorong penggunaan media sosial.
Padahal ada berbagai inisiatif HR yang dapat dibangung dengan social media marketing ini, seperti:
Rekrutmen
Pemanfaatan media sosial dalam rekrutmen telah menjadi praktik standar yang menunjukkan bahwa media sosial bukanlah hal eksklusif bagi departemen marketing.
Hasil dari The Sprout Social Index™ 2022 menyatakan bahwa hampir sepertiga dari tim HR telah bekerja sama dengan tim marcomm mereka demi strategi sosial organisasi.
Data dari CareerArc juga menunjukkan bahwa sekitar 86% pelamar kerja mencari pekerjaan baru melalui media sosial. Ini menunjukkan betapa pentingnya menggunakan platform ini dalam upaya perekrutan.
Dengan memanfaatkan media sosial, para HR dapat mengatasi berbagai tantangan, termasuk menciptakan employer brand yang unik, memperluas candidate pool, menjangkau prospek beragam, dan merawat saluran kandidat mereka.
Employer Branding
Seperti halnya saat melakukan penelitian terhadap kandidat yang memiliki potensial, para pencari kerja juga melakukan peninjauan menyeluruh terhadap calon perusahaan mereka.
Sering kali, mereka memulainya dengan membaca ulasan yang terdapat di media sosial dan situs lainnya.
Menurut Glassdoor, sebanyak 62% pencari kerja mengungkapkan bahwa persepsi mereka tentang perusahaan meningkat setelah perusahaan memiliki ulasan bagus di situs ini.
Ulasan dari karyawan sebuah perusahaan dapat membantu menempatkan perusahaan tersebut sebagai perusahaan yang diidamkan. Dampaknya berbeda saat kandidat mendengarnya dari perekrut langsung.
Ulasan yang autentik dan obyektif menjadi kunci dalam menarik talent terbaik.
Training & Development
Saat ini, program pelatihan dan pengembangan karyawan telah terintegrasi erat dengan media sosial untuk menciptakan experience pembelajaran yang lebih menyenangkan dan meningkatkan partisipasi.
Bagaimana bisa?
Pertama, polling dan survei melalui media sosial digunakan untuk memahami harapan karyawan terhadap program pelatihan.
Kedua, sebelum pelatihan dimulai, karyawan bisa diperkenalkan profil trainer melalui tag/mention akun pelatihnya. Dengan cara ini, karyawan dapat memahami lebih lanjut tentang kualifikasi dan pengalaman pelatih. Ini bisa jadi sumber motivasi karyawan untuk mengikuti training.
Interaksi antara pelatih dan peserta juga dapat ditingkatkan melalui bagian komentar di media sosial, sehingga memperkuat hubungan selama proses pelatihan.
Ketiga, media sosial juga bisa menjadi alat yang efektif untuk memfasilitasi program pembelajaran kolaboratif. Dua atau lebih karyawan dapat melakukan brainstorming, berbagi pengetahuan, dan belajar bersama secara interaktif. Ini dapat meningkatkan sinergi dan kemampuan tim secara keseluruhan.
Apresiasi Karyawan
Apakah karyawan Anda baru saja menciptakan inovasi produk yang luar biasa? Berhasilkah mereka melebihi target penjualan yang ditentukan? Apakah mereka berhasil mengatasi tantangan yang berat?
Sebarkan prestasi luar biasa karyawan Anda melalui media sosial dan tunjukkan apresiasi secara publik.
Ini tidak hanya akan meningkatkan semangat kerja, engagement, dan kepuasan karyawan, tetapi juga dapat mendorong loyalitas yang lebih kuat terhadap organisasi Anda.
Pengakuan peer-to-peer melalui media sosial juga efektif dalam meningkatkan motivasi dan memperkuat kerja sama dalam tim.
7 Tips Membentuk Strategi Social Media Marketing untuk Inisiatif HR

1. Bangun brand tone yang konsisten
Pertama-tama, penting untuk menciptakan keselarasan brand yang konsisten di semua halaman social media Anda.
Pesan dan nilai-nilai brand harus terlihat seragam di semua platform yang Anda targetkan.
Hal ini dikarenakan ada kemungkinan orang yang sama mengikuti Anda di berbagai platform media sosial. Memiliki pesan yang berbeda di dua portal sosial dapat menyebabkan kebingungan di antara pengikut Anda.
Apa budaya perusahaan ini? Bagaimana nuansa kerja di sana? Apa yang menarik dan menonjol dari perusahaan ini?
Tidak semua praktisi HR dapat langsung memahami hal-hal yang menjadi ranah departemen marketing ini. Namun jangan khawatir, semua bisa dipelajari.
Mari ambil contoh.
Jika Anda sedang memperkenalkan karyawan baru di media sosial, pastikan saat mempromosikannya gunakan gaya, warna, dan elemen desain yang serupa.
Untuk menjaga konsistensi, penting untuk mendokumentasikan strategi pemasaran media sosial Anda.
2. Optimalkan konten dan tagar
Bagikan ke publik mengenai upaya Anda dalam membuat karyawan lebih engaged dan termotivasi dalam pekerjaan.
Konten bisa berupa apa saja; pengenalan karyawan baru, apresiasi pencapaian, kegiatan CSR, job posting, dan sebagainya.
Lalu, gunakan tagar yang relevan untuk meningkatkan jangkauan postingan Anda.
Sebagai contoh, tim Google telah menunjukkan praktik yang inspiratif dengan mengunggah gambar seorang pewawancara di halaman Instagram mereka, dengan keterangan yang menjelaskan pengalaman wawancara di Google sebagai obrolan yang ramah.
Dengan postingan sederhana ini, Google berhasil menggambarkan citra sebagai perusahaan yang ramah dan mudah didekati, menarik minat banyak pemula dan mahasiswa baru untuk bergabung dengan mereka tanpa ragu-ragu.
Hasilnya, Google menerima sekitar 3 juta lamaran pekerjaan setiap tahun, jumlah yang jauh lebih tinggi dibandingkan perusahaan teknologi lainnya.
3. Konsistensi adalah kunci, atur jadwal otomatis
Merencanakan strategi pemasaran, mengatur jadwal posting, dan memantau ROI di berbagai saluran media sosial akan sulit tanpa dukungan alat yang sesuai.
Setiap platform media sosial memiliki algoritma yang berbeda dalam menyajikan konten.
Contohnya, algoritma LinkedIn cenderung mengutamakan konten teks dengan bentuk panjang. Di sisi lain, Twitter lebih menginginkan posting pendek tetapi sering, sementara Instagram membutuhkan visual yang menarik untuk menjangkau khalayaknya.
Untuk itulah, merencanakan, eksekusi, menjadwalkan, dan memantau konten di berbagai platform media sosial.
Salah satu caranya, Anda dapat mengintegrasikan chatbot dengan situs web Anda untuk mengirim pesan instan kepada customer.
Dengan alat-alat ini, Anda dapat lebih efisien dan efektif dalam menyampaikan pesan dan memanfaatkan potensi penuh media sosial dalam strategi pemasaran SDM Anda.
4. Gunakan jasa copy-writer dan designer
Untuk membuat kesan sebaik mungkin, dan menjamin bahwa Anda dapat menarik kandidat terbaik, ada baiknya menyewa pakar untuk membuat konten tanpa kesalahan.
Anda dapat memasang iklan dan menemukan penulis yang sesuai dengan bisnis Anda.
Jika Anda membutuhkan lebih dari sekadar menulis, Anda dapat menemukan pakar yang dapat membantu semua bidang bisnis, termasuk penulisan konten dan kampanye media sosial perusahaan yang dibutuhkan.
5. Tonjolkan well-being karyawan
Menonjolkan bahwa perusahaan mementingkan kesejahteraan karyawan bisa jadi modal besar
Taktik pemasaran SDM ini membuktikan menjadi sangat berguna dalam meningkatkan keterlibatan karyawan Anda. Dengan demikian, calon karyawan akan termotivasi untuk melamar pekerjaan di perusahaan Anda setelah melihat ulasan, pengalaman, dan perjalanan positif karyawan saat bekerja di organisasi Anda.
Selain itu, Anda dapat mendorong staf Anda untuk membagikan foto-foto dari acara sehari-hari atau acara khusus perusahaan di media sosial. Kemudian, sebarkan kembali konten ini di halaman resmi perusahaan.
Hal ini akan membantu dalam memperkuat citra employer brand Anda dan menampilkan budaya yang positif serta lingkungan kerja yang menyenangkan.
6. Gunakan banyak channel
Dalam pemasaran, konten memegang peranan yang sangat penting dan menjadi kunci dalam membangun reputasi brand perusahaan yang terkenal.
Meskipun hampir semua platform media sosial memiliki potensi untuk berbagi konten, Facebook menjadi salah satu pilihan terbaik dalam hal ini dengan 2,23 miliar pengguna aktif bulanan, memberikan jangkauan terbesar.
Twitter dan LinkedIn juga merupakan saluran social media yang umum digunakan untuk berbagi konten dan menjadi pilihan yang baik untuk mencapai audiens yang berbeda dan lebih khusus.
Bahkan, platform media sosial kreatif seperti Tiktok kini menjadi wadah untuk menyalurkan informasi lowongan pekerjaan dan employer branding, lho!
7. Social media sebagai laman karier
Berbagi lowongan pekerjaan di social media memang baik karena dapat menjangkau audiens yang luas, namun akan lebih bermanfaat jika Anda dapat menargetkan kelompok yang lebih spesifik yang sesuai dengan bisnis Anda.
Ini berarti menggunakan tagar dengan benar di platform Twitter, menjelaskan secara spesifik tentang kriteria yang Anda cari di platform LinkedIn, dan memastikan postingan di Facebook ditargetkan kepada audiens yang tepat.
Meskipun ketiga platform ini dianggap penting oleh banyak perusahaan, Anda juga dapat meluaskan strategi perekrutan lebih lanjut jika Anda menyadari bahwa banyak kandidat ideal Anda menggunakan bentuk media sosial lainnya.
Anda dapat memaksimalkan potensi pemasaran HR dan menjangkau calon karyawan yang lebih tepat dan relevan untuk organisasi Anda.
Penutup
Social media marketing menjadi kunci penting dalam dunia HR. Para praktisi HR kini lebih menyadari dan memahami pentingnya media sosial sebagai media pemasaran yang sangat efektif.
Dengan membagikan konten yang menarik dan relevan, perusahaan bisa memperkuat citra dan menarik minat calon karyawan mereka.
Memanfaatkan alat pemasaran yang tepat dan inovatif juga menjadi kunci mencapai keunggulan kompetitif di pasar tenaga kerja saat ini.
Leave a Reply