keterampilan interview

12 Kiat Tingkatkan Keterampilan Interview Bagi HRD

Keterampilan interview wajib dimiliki oleh HRD atau perekrut. Khususnya, bagi mereka yang menduduki peran recruitment and selection.

Namun interview bukan hanya bertanya kepada kepada kandidat. Proses tersebut membutuhkan keterampilan dari seorang perekrut.

Dengan keahlian interview, Anda dapat menggali kandidat lebih dalam tentang keterampilan dan karakteristik diri. Dari hal itu, Anda dan user memiliki bekal apakah kandidat lolos ke tahap selanjutnya atau tidak.

Apa Itu Keterampilan Interview?

Keterampilan interview merupakan kemampuan untuk memahami kebutuhan perusahaan terhadap kandidat dan perannya serta kecakapan berinteraksi dengan kandidat.

Bagi perekrut, Anda wajib memiliki keterampilan interview. Karena interview adalah proses yang wajib dilalui oleh semua perekrut. 

Keterampilan interview akan membawa perekrut menemukan kandidat potensial yang sesuai kualifikasi dan cultural fit. Karena dalam proses tersebut, Anda dapat bertanya tentang:

  • Pengalaman dan prestasi kerja.
  • Mengetahui kemampuan berkomunikasi atau gaya berinteraksi dengan rekan kerja.
  • Mengetahui cara memecahkan masalah untuk tugas maupun tim.
  • Berdiskusi tentang hal-hal yang diketahui mengenai perusahaan.
  • Memiliki wawasan tentang harapan karier kandidat.
  • Melihat sikap dan bahasa tubuh yang mengisyaratkan kandidat nyaman atau tidak.
  • Menggali kepribadian dan masih banyak lagi.

Semua informasi yang Anda dan user dapatkan dalam interview dapat menjadi modal untuk mempertimbangkan kandidat bisa lolos ke tahap selanjutnya atau tidak.

Rekomendasi Artikel: Rekrutmen Cultural Fit & Cultural Add, Mana Yang Lebih Baik?

Kiat Tingkatkan Keterampilan Interview Untuk HRD 

Sekilas, bertanya kepada kandidat adalah pekerjaan mudah. Seperti HRD atau perekut bertanya, dia menjawab, dan Anda mendapatkan informasi yang memadai.

Kenyataannya, tidak sesederhana itu. Perekrut akan menjumpai beragam kandidat dengan keunikan masing-masing, misalnya kandidat yang merasa kikuk sehingga memberikan jawaban singkat, atau kandidat yang senang mengobrol dan membahas hal lain.

Untuk menggali informasi kandidat lebih baik, seorang HRD perlu jam terbang dan meningkatkan keterampilan interview. Namun jangan berkecil hati, Anda masih bisa meningkatkan keterampilan interview dengan cara-cara di bawah ini:

#1 Riset kandidat

Untuk mengenali seseorang yang belum pernah ditemui, Anda dapat melakukan riset

Tak hanya riset melalui curriculum vitae, tetapi kenali kandidat lewat akun LinkedIn-nya. Seperti memperhatikan unggahannya, riwayat kerja sudah sesuai dengan CV atau belum, keterampilan atau sertifikasi yang diperoleh, dan lainnya. Dengan begitu, Anda memiliki bekal saat proses interview.

#2 Ketahui peran dan keterampilan

HR kerap mewawancarai semua peran atau posisi. Jadi tak ada salahnya untuk mengetahui lebih dalam tentang lanskap peran dan keterampilan yang sedang dibutuhkan oleh perusahaan

Misalnya, perusahaan sedang membutuhkan Sales Marketing Manager. Selain mengecek kriteria, HRD juga perlu mengetahui persyaratan dan keterampilan yang dibutuhkan, seperti mampu membuat rencana penjualan; mengembangkan peluang bisnis baru dan menciptakan strategi; menganalisis anggaran, menyiapkan perhitungan dan menetapkan harga; dan membangun hubungan pelanggan yang kuat.

#3 Diskusi tentang kekuatan dan kelemahan

Di dunia kerja, biasanya, kita dihadapkan dengan berbagai masalah. Sebagai HRD, Anda bisa berdiskusi tentang kekuatan dan kelemahan kandidat tentang bagaimana menyelesaikan tugas-tugas penting dan mendesak.

#4 Cek pengetahuan tentang perusahaan yang dilamar

Wajar, jika seorang kandidat melamar pekerjaan ke banyak perusahaan. Terkadang, hal itu membuat mereka lupa memasukkan aplikasi ke perusahaan ke mana saja. 

Maka Anda dapat bertanya kepada kandidat sejauh mana mereka mengenal perusahaan. Hal ini juga memperlihatkan minat yang bersangkutan untuk bekerja di perusahaan Anda.

Diskusikan pula tentang budaya perusahaan, seperti sistem kerja, peraturan kerja, penghargaan terhadap ide, hingga nilai perusahaan.

#5 Susun daftar pertanyaan

Tak ada salahnya menyusun daftar pertanyaan yang berkaitan dengan peran, keterampilan, dan tugas yang akan dilakukan. Namun, pastikan, jangan sampai menanyakan hal-hal yang mendiskriminasi kandidat.

Artikel Terkait: 10 Jenis Pertanyaan Wawancara yang Bisa Membuat HR Bermasalah

#6 Menilai kemampuan belajar 

Untuk mengetahui apakah seorang kandidat sudah sesuai kriteria atau belum, Anda bisa menilai kemampuan belajar mereka. Ajukan pertanyaan seperti:

  • Bagaimana mereka mencari informasi tentang tugas baru.
  • Bagaimana mereka mempelajari informasi baru untuk diaplikasikan ke pekerjaan.
  • Apakah mereka sedang mempelajari hal baru saat ini.
  • Bagaimana mereka menyelesaikan pekerjaan di tengah keterbatasan alat maupun tim.
  • Bagaimana mereka mengerjakan proyek dengan biaya minim tetapi menguntungkan.

Biasanya, user menyukai kandidat yang mau dan cepat belajar serta mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada.

#7 Ketahui kemampuan memecahkan masalah  

Setuju atau tidak, semua karyawan pasti menghadapi masalah ketika bekerja. Baik masalah yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak.

Dengan keterampilan interview yang baik, Anda akan mengetahui kemampuan memecahkan masalah. Perekrut atau user dapat mengajukan study case dan meminta kandidat bagaimana menyelesaikan masalah itu serta mendengarkan pengalamannya dalam memperbaiki kesalahan kerja.

#8 Identifikasi team player

Banyak perusahaan yang telah memiliki jalur karier karyawan. Misal dari posisi karyawan bisa menjadi manajer.

Jadi, saat perusahaan menggelar rekrutmen, HRD akan mengidentifikasi apakah kandidat adalah seorang team player atau memiliki keterampilan leadership.

Jika kandidat termasuk team player, dia memiliki keterampilan untuk membantu kelompok berkembang dan membantu rekan setim dalam bekerja, sehingga menjadi produktif. Anda juga bisa mengecek portofolio kandidat yang mengindikasikan dia mampu berkolaborasi dengan tim lain.

#9 Tanyakan tentang kesalahan masa lalu 

Kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kesuksesan, tetapi juga kesalahan yang telah diperbuat. Namun dia mampu memperbaiki kesalahan tersebut untuk bangkit.

Dalam proses rekrutmen, tanyakan tentang kesalahan masa lalu kandidat yang mendorong dia belajar lebih baik. Kandidat yang mengakui kesalahan menunjukkan kejujuran dan kejujuran adalah hal vital dalam budaya perusahaan mana pun.

#10 Dengarkan pernyataan kandidat

Keterampilan berkomunikasi bukan hanya mampu menyampaikan pesan dengan baik kepada lawan bicara dan dia memahaminya. 

Keterampilan ini juga mendorong HRD untuk mendengarkan pernyataan kandidat. Dari hal tersebut, Anda dapat mengembangkan ke pertanyaan berikutnya serta menjawab pertanyaan kandidat.

#11 Perhatikan cara kandidat berkomunikasi

Selain mendengarkan, perhatikan pula cara kandidat berkomunikasi kepada Anda. Sehingga Anda tahu apakah dia fokus dengan sesi interview atau gugup. 

Anda bisa memperhatikan intonasi suara, cara menjawab dan bertanya, lebih banyak pernyataan positif atau negatif, bagaimana reaksi kandidat berjumpa dengan Anda atau user –menyapa terlebih dahulu atau tidak–, dan lainnya.

Memang, poin ini tidak berhubungan langsung untuk meningkatkan keterampilan interview. Jika menangkap keanehan –kandidat bicara cepat dan tersendat-sendat, Anda bisa menenangkan kandidat dan menawarkan air mineral.

#12 Baca bahasa tubuh

Selain itu, Anda juga perlu membaca bahasa tubuh kandidat. Misalnya, memperhatikan kontak mata, gerak badan ketika menjawab pertanyaan, postur duduk, dan ekspresi wajah.

Bahasa tubuh menunjukkan antusiasme kandidat dan mengindikasikan bahwa dia siap bergabung dengan perusahaan Anda.

Baca Juga: Interview Kerja: 10 Cara HR Membuat Kandidat Nyaman

Penutup 

Interview merupakan proses kompleks yang menyenangkan serta menegangkan bagi kandidat. Jika keterampilan interview tidak dimiliki oleh HRD, Anda akan kesulitan menggali informasi kandidat.

Sebaliknya, jika terampil mengajukan pertanyaan interview dan menerapkan poin-poin di atas membantu Anda memverifikasi keterampilan, pengalaman, dan kandidat kandidat.

Anda juga bisa menggunakan metode STAR dalam meningkatkan keterampilan interview. STAR yaitu Situation (situasi), Task (tugas), Action (tindakan), dan Result (hasil). Adapun contoh pertanyaannya antara lain:

  • Bisakah Anda ceritakan apa saja tantangan dan penyelesaian membuat campaign media sosial.
  • Tolong jelaskan apa saja tanggung jawab Anda dalam menangani campaign tersebut.
  • Tolong jelaskan langkah-langkah apa yang diambil ketika KPI campaign tidak tercapai.
  • Ceritakan hasil campaign media sosial dan apa yang membuat berhasil.

Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *