Jalur Karier Karyawan HRPods

9 Langkah Kembangkan Jalur Karier Karyawan

Jalur karier karyawan sangat dinamis. Seseorang bisa memiliki jalur linier maupun yang berbeda dari sebelumnya, karena menemukan minat baru dan menekuninya secara profesional.

Penelitian Oracle dan Workplace Intelligence selama 27 Juli hingga 17 Agustus 2021 menemukan bahwa 78% profesional merasa stuck.

Mengapa? Karena sebanyak 27% dari mereka tidak berpeluang untuk mengembangkan karier dan 23% terlalu kewalahan untuk melakukan perubahan apa pun.

Salah satu penyebabnya adalah dampak pandemi di dunia kerja. Meski demikian karyawan siap mengendalikan masa depan mereka lagi.

Dalam hal ini, mereka memerlukan peta jalur karier karyawan dari perusahaan.

Apa Itu Jalur Karier Karyawan?

Jalur karier merupakan proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat peta jalan pengembangan karyawan di masa depan.

Jalur ini bisa bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam memetakan karier, perusahaan akan menempatkan karyawan dari posisi rendah untuk melakukan beberapa pekerjaan sampai ke posisi lebih tinggi.

Tantangan bagi HR dan manajemen adalah harus mengetahui keterampilan, pengetahuan, pengalaman, dan karakteristik karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sebagai contoh, karyawan merasa terjebak dengan pekerjaan dan tak bisa mengembangkan kariernya.

Untuk mengatasi masalah itu, HR dapat bertanya kepada yang bersangkutan tentang aspirasi karier, pekerjaan yang diinginkan, dan perlihatkan pekerjaan yang tersedia di perusahaan.

Cara di atas memberikan pemahaman kepada karyawan tentang peluang kerja serta jalur karier di masa mendatang. Keuntungan di sisi karyawan adalah ia termotivasi untuk mencapai tujuan karier dan memperbaiki kinerja.

Alasan Perusahaan Harus Membuat Jalur Karier Karyawan

Pada dasarnya, tim HR membantu pengembangan jalur karier karyawan dan mengarahkannya untuk mencapai tujuan akhir.

Namun, Anda harus mendapatkan persetujuan dari manajemen perusahaan. Tanpa persetujuan mereka, mustahil upaya ini akan berhasil.

Berikut ini alasan perusahaan harus membuat pengembangan jalur karier karyawan:

1) Menciptakan tenaga kerja andal

Ketika perusahaan mengembangkan jalur karier karyawan, bekali mereka dengan program learning and development (L&D) untuk menambah pengetahuan maupun keterampilan terbaru.

Efeknya, mereka bisa melakukan inovasi berdasarkan kondisi terkini. Dengan demikian perusahaan mempunyai tenaga kerja andal sesuai kriteria pekerjaan.

2) Mempertahankan karyawan terbaik

Mempertahankan karyawan terbaik adalah salah satu tantangan terbesar bagi dunia bisnis di negara mana pun. Perusahaan dapat memberikan model kerja hybrid, gaji, dan tunjangan ke mereka.

Tunjangan tak melulu soal materi. Anda dapat memberikan tunjangan berupa program L&D untuk memberikan mereka kesempatan berkembang secara profesional.

Bagi perusahaan, menciptakan jalur karier karyawan dapat mendongkrak produktivitas dan memitigasi turnover karyawan.

3) Memberikan sense of purpose

Mckinsey memperlihatkan hampir ⅔ karyawan di AS mengatakan COVID-19 telah merenungkan tujuan hidup mereka dan hampir setengahnya mempertimbangkan kembali pekerjaan yang mereka lakukan.

Untuk itu, tim HR dapat membantu karyawan menemukan sense of purpose sehingga ia puas dengan pekerjaan dan ujung-ujungnya menguntungkan perusahaan juga.

4) Memberdayakan karyawan

Memberdayakan karyawan tak sama dengan membiarkan mereka bekerja semaunya.

Namun, perusahaan mempercayakan karyawan mengambil keputusan dan bekerja dengan cara mereka, selama masih sejalan dengan nilai dan budaya perusahaan. Ini memicu produktivitas mereka dalam menjalankan tugas.

9 Langkah HR Dalam Mengembangkan Jalur Karier Karyawan

Penelitian SHRM menyoroti bahwa pandemi COVID-19 memunculkan peningkatan pilihan kerja jarak jauh dan fleksibel.

Jika perusahaan tidak menawarkan hal itu, karyawan tidak segan untuk mengundurkan diri. Mereka akan memilih bekerja di industri yang tahan pandemi.

Misalnya, karyawan bagian keuangan di perusahaan retail pindah ke perusahaan farmasi karena perusahaan lama tak memiliki pengembangan karier dan tempat kerja baru lebih adaptif terhadap perubahan.

Namun, mengembangkan jalur karier karyawan membutuhkan peran tim HR. Apa saja peran HR?

1) Membicarakan tujuan karier

Sebelum memetakan jalur karier, HR dapat membicarakan tujuan karier dengan karyawan.

Jika ia belum bisa memutuskan kariernya ke depan, Anda dapat membicarakan jalur karier yang tersedia, aspirasi kariernya, keuntungan beralih ke jabatan baru atau promosi, serta fasilitas dan tunjangan.

2) Mengidentifikasi keterampilan

Jika perusahaan telah memiliki jalur karier karyawan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi keterampilan sesuai jabatan. Misalnya, karyawan baru di divisi marketing dengan keterampilan media sosial dan karyawan menengah memiliki keterampilan SEM.

3) Mengadakan pelatihan dan pengembangan

Tim HR dapat mengadakan L&D guna mendukung karier karyawan untuk jabatan baru.

Misalnya, perusahaan sedang menjalankan pengembangan karier divisi marketing, maka berikan program L&D seperti market analysis, kampanye media sosial, dan customer experience, bagi karyawan berpotensi.

4) Melakukan mentoring

Mentoring merupakan salah satu langkah efektif dalam pengembangan karier karyawan. Anda dapat meminta karyawan senior untuk melakukan mentoring kepada karyawan junior yang minim pengalaman atau keterampilan, sehingga mereka bisa bertukar pengetahuan sekaligus perspektif.

5) Rotasi pekerjaan

Jika ingin mengenalkan peran baru dalam pengembangan karier, terapkan rotasi pekerjaan. Ini membantu karyawan memperoleh keterampilan baru, memahami bisnis lebih baik, dan memberikan suasana baru sehingga mereka tak merasa terjebak dalam rutinitas.

6) Umpan balik

Jangan lupa untuk memberikan umpan balik, pengakuan, dan penghargaan atas kerja karyawan. Ketiga hal itu mendukung pengembangan profesional mereka.

Dengan penghargaan, karyawan lebih bahagia dan termotivasi dari yang sebelumnya merasa stuck. Mereka melihat bahwa atasan menghargai usahanya, terlebih jika perusahaan memberikan bonus atau fasilitas tambahan.

7) Work-life balance

Berdasarkan Oracle dan Workplace Intelligence, memasuki 2022, banyak pekerja rela melepaskan tunjangan pengaturan kerja fleksibel (60%), waktu liburan (55%), bonus (52%) atau sebagian dari gaji mereka (48%) untuk peluang karier lebih banyak.

Untuk merespons hal itu, perusahaan perlu menerapkan work-life balance yang mendukung kesehatan fisik dan mental sekaligus meningkatkan produktivitas mereka.

8) Ketahanan kepemimpinan

Regan Taikitsadaporn, CHRO Asia-Pacific, mengatakan perusahaan perlu memprioritaskan ketahanan kepemimpinan. Langkah yang bisa diambil adalah membekali pemimpin dengan pelatihan agar mampu mengatur diri sendiri terlebih dahulu.

“Jika para pemimpin kami tidak mampu mengelola ketahanan dan kesehatan mental mereka sendiri, maka sangat sulit bagi mereka untuk dapat mengelola tim atau rekan kerja mereka,” ujar Taikitsadaporn.

9) Analisis exit interview

Analisis exit interview dapat dilakukan beberapa kali dalam setahun.

Misalnya, menganalisis berapa banyak karyawan resign, alasan, jabatan, saran mereka tentang pekerjaan. Dari hasil analisis, kembangkan program jalur karier.

Penutup

Pengembangan keterampilan dan jalur karier karyawan memberikan mereka memegang kendali atas kehidupan pribadi dan profesional di tengah perubahan bisnis yang serba cepat.


Posted

in

,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *