Rotasi Pekerjaan 02 HRPods

8 Strategi Menerapkan Rotasi Pekerjaan

Rotasi pekerjaan (job rotation) dapat menjadi pilihan ketika perusahaan mencoba untuk mengembangkan potensi karyawan atau sebaliknya, karyawan menghendaki tantangan baru.

Namun, langkah ini dapat menjadi “bencana” jika perusahaan tidak memiliki strategi matang. Bila berhasil, mereka dapat berkontribusi lebih efektif kepada perusahaan.

Oleh sebab itu, perusahaan yang berencana merotasi pekerjaan perlu memiliki strategi tepat guna.

8 Strategi Menerapkan Rotasi Pekerjaan

Dengan memiliki strategi, maka perusahaan dapat merotasi karyawan secara tepat. Tentunya, strategi disesuaikan dengan ukuran, sumber daya, dan kebutuhan perusahaan.

1. Persetujuan dari pimpinan perusahaan

Strategi pertama adalah pimpinan perusahaan atau c-level harus menyetujui rotasi pekerjaan. Tanpa persetujuan mereka, program tak akan berjalan lancar atau berjalan tetapi tidak bertahan lama.

Rotasi ini dapat bertahan lebih lama, bila para pimpinan solid serta percaya nilai sekaligus relevansinya. Mereka juga harus memiliki kesadaran bahwa program adalah salah satu investasi perusahaan.

2. Menentukan tujuan dan rencana

Sebelum merotasi, pemimpin dan HR harus menentukan tujuan dan rencana kerja agar proses tersebut berlangsung efektif.

Misalnya, rotasi pekerjaan dalam rangka mengembangkan keterampilan karyawan, promosi jabatan, perubahan struktur perusahaan, menghindari kebosanan kerja, atau membentuk tim cadangan sebagai antisipasi waktu libur.

Pemimpin dan HR wajib membuat rencana rotasi kerja, seperti pelatihan untuk mendukung atau mengasah keterampilan yang dibutuhkan karyawan untuk posisi baru. Tim juga harus merencanakan evaluasi berkala, supaya rotasi pekerjaan berjalan sesuai tujuan.

3. Melakukan job analysis

Strategi berikutnya yang tak kalah penting adalah melakukan job analysis. Tujuannya untuk menentukan komponen pekerjaan selama proses rotasi.

Menurut Dr. B. Lynn Ware, CEO Integral Talent Systems, Inc., dalam menganalisis pekerjaan, pilih kompetensi atau tugas paling penting yang perlu dipelajari karyawan tersebut dalam pekerjaan atau yang paling sering digunakan. Tentukan pula kekuatan kompetensi ideal untuk masing-masing posisi, sehingga perusahaan menciptakan kumpulan bakat internal.

4. Mengembangkan proses seleksi

Dalam hal ini, tim Anda menentukan berapa banyak rotasi pekerjaan yang dapat terjadi secara bersamaan, bagaimana menyeleksi karyawan untuk program ini, atau bagaimana memilih karyawan bertalenta dari kumpulan bakat internal.

5. Membuat penilaian kesiapan kerja

Ada baiknya tim Anda membuat penilaian kesiapkan kerja. Hal ini sebagai cara untuk menyesuaikan pengalaman rotasi pekerjaan. Yang bisa Anda lakukan antara lain:

  • Menyediakan beberapa jenis penilaian yang menentukan kesiapan dan tingkat keterampilan karyawan saat ini
  • Membuat profil dan deskripsi pekerjaan dengan menggunakan job analysis
  • Memberikan informasi tentang program-program yang harus karyawan ikuti selama rotasi, seperti mengikuti pembelajaran daring, berpartisipasi dalam proyek khusus, mentoring, coaching, dan buddy system
  • Berbicara mengenai kesiapan proses rotasi dengan karyawan yang terlibat, termasuk mendiskusikan tentang persiapan, durasi rotasi, dan kesiapan karyawan menerima tugas baru

6. Mengarahkan seluruh tim

Jika strategi di atas sudah dipersiapkan dengan matang, maka tim Anda harus mengarahkan dan melibatkan seluruh tim di perusahaan.

Strategi ini sangat penting, karena karyawan yang terlibat rotasi pekerjaan secara langsung dan tidak langsung perlu memahami peran mereka, tanggung jawab pekerjaan mereka, dan bagaimana membantu proses tersebut agar berlangsung dengan baik.

7. Mendukung proses rotasi

Mendukung proses rotasi pekerjaan tak dapat dilakukan dalam sehari. Langkah ini memerlukan dukungan berkelanjutan.

Salah satu caranya adalah menggunakan check-in milestones. Cara tersebut memastikan kemajuan program dan karyawan pun dapat merasakan manfaatnya.

8. Mengukur dan mengakui keberhasilan

Salah satu cara untuk mengukur keberhasilan adalah melakukan penilaian keterampilan karyawan yang sedang mengikuti program, termasuk mengevaluasi secara periodik.

Anda dapat mengukur kemajuan rotasi pekerjaan secara berkala, tak hanya melihat hasilnya saja. Berikan pula pengakuan kepada karyawan yang mampu meningkatkan kompetensi dan/atau mencapai target.

Rotasi pekerjaan bukan pekerjaan instan. Program ini dipandang sebagai komitmen berkelanjutan dari perusahaan yang memungkinkan karyawan untuk berkembang dan tumbuh dalam pekerjaan serta membangun jalur karier mereka.


Posted

in

,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *