listening skill

Manfaat Memiliki Listening Skill Untuk Kebutuhan Profesional

Kunal Jain, VP dari Citi, pernah memberi tanggapan mengenai listening skill. Ia mengatakan, kemampuan mendengarkan aktif akan sangat bermanfaat bagi hubungan dan komunikasi profesional. Banyak berlatih bisa menumbuhkan rasa percaya diri seseorang.

Selain itu, memiliki active listening skill berguna dalam melatih problem solving skill dan membangun kepercayaan di antara rekan kerja dan pelanggan. Sudah pasti, bahwa listening skill sangat bermanfaat dalam berkarier.

Memahami Listening Skill

Ini adalah salah satu dari soft skill, bukan hard skill. Mengutip Highline College Writing Center tentang Effective Listening Skills yang diulas oleh The Balance Money, listening mencakup ‘mendengarkan’ melibatkan penerimaan suara, memahami pesan yang disampaikan dari suara tersebut, mengevaluasi pesan di dalamnya, dan menanggapinya.

Orang yang memiliki keterampilan mendengarkan yang baik dapat memahami apa yang mereka dengar dan merespons dengan tepat.

Sebagai informasi tambahan, dari laporan yang dikumpulkan Skills You Need pada 2018 memperlihatkan bahwa orang dewasa menghabiskan rata-rata 70% dari waktu mereka untuk berkomunikasi. Mereka memasukkan informasi dari sumber lain ke dalam penelitian sehingga mendapat angka yang menunjukkan rata-rata 45% dari jumlah di atas dihabiskan untuk:

  • 30% mendengarkan
  • 16% membaca
  • 9% menulis

Artinya, menurut standar apa pun, banyak waktu yang dihabiskan untuk mendengarkan. Oleh karena itu, ada baiknya meluangkan sedikit waktu ekstra untuk memastikan bahwa Anda mendengarkan secara efektif. Dalam kemampuan mendengarkan, ini dikenal dengan nama active listening skill.

Kemampuan mendengarkan secara aktif adalah keterampilan komunikasi yang melibatkan lebih dari sekadar mendengar kata-kata yang diucapkan orang lain. Kemampuan ini meliputi juga usaha dalam memahami makna dan maksud di baliknya. Hal ini membutuhkan partisipasi aktif dalam proses komunikasi. Teknik active listening skill bisa mencakup:

  • Terlibat sepenuhnya dalam percakapan
  • Menunjukkan ketertarikan dengan mempraktikkan kontak mata yang baik
  • Menggunakan isyarat non-verbal
  • Memberikan pertanyaan terbuka untuk mendorong tanggapan lebih lanjut
  • Merefleksikan kembali apa yang didengar
  • Mendengarkan untuk memahami, bukan untuk menanggapi
  • Menahan penilaian dan saran
Baca juga: 10 Masalah Umum Di Tempat Kerja dan Solusinya

7 Tipe-tipe Listening Skill

listening skill

1. Informational listening

Ketika Anda ingin mempelajari sesuatu, Anda akan menggunakan mendengarkan informasi untuk memahami dan menyimpan informasi. Biasanya, ini membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi untuk melakukan informational listening. Hal ini karena Anda harus sangat terlibat untuk memahami konsep baru.

2. Discriminative listening

Ini adalah tipe kemampuan mendengarkan pertama yang dimiliki semua orang sejak lahir. Seseorang menggunakan tipe pendengaran ini bahkan sebelum mereka tahu cara memahami kata-kata. Pendengaran diskriminatif menggunakan nada suara, isyarat verbal, dan perubahan suara lainnya demi memahami maksud dari lawan bicara, bukan dari kata yang keluar dari mulut.

3. Biased listening 

Penyebutan biased listening karena kemampuan ini digunakan oleh seseorang yang hanya ingin mendengar informasi yang mereka inginkan saja. Tipe mendengarkan ini dikenal juga dengan istilah selective listening yang membuat seseorang bingung dengan fakta-fakta yang ada. Biased listening dapat membuat penggunanya menolak apa yang disampaikan oleh teman bicaranya.

4. Sympathetic listening

Kemampuan mendengarkan simpatik jelas didorong oleh emosi manusia. Penggunanya tidak fokus terhadap pesan dari kata-kata yang diucapkan, melainkan terhadap emosi dan perasaan dari lawan bicara.

Dengan menggunakan sympathetic listening, Anda dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh pembicara. Anda dapat memahami apa yang sebenarnya mereka rasakan, bukan apa yang mereka katakan. Timbal baliknya, teman bicara akan merasa didengar dan divalidasi apabila Anda mendengarkan dengan cara ini.

5. Comprehensive listening

Tidak seperti tipe discriminative, kemampuan mendengarkan ini membutuhkan keterampilan bahasa. Comprehensive listening dapat dikembangkan sejak anak usia dini, karena bermanfaat untuk mendengarkan secara komprehensif untuk memahami apa yang dikatakan oleh seseorang. Misalnya, Anda perlu menggunakan mendengarkan komprehensif untuk menggunakan mendengarkan informasi dan mempelajari sesuatu yang baru.

6. Empathetic listening

Empathetic listening berguna untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Dengan menggunakan keterampilan ini, Anda memahami sudut pandang orang lain saat mereka berbicara. Anda juga dapat mencoba membayangkan diri Anda berada di posisi orang lain.

Seseorang dapat menggunakan empati mendengarkan untuk memahami pengalaman orang lain seolah-olah itu adalah pengalaman mereka sendiri.

Hal ini berbeda dengan sympathetic listening. Dalam kasus tipe simpatik, seseorang mencoba memahami perasaan teman bicara untuk memberikan dukungan. Namun, mereka tidak perlu membayangkan bagaimana rasanya berada di posisi si lawan bicara.

7. Critical listening 

Jika Anda perlu menganalisis informasi yang kompleks, gunakan keterampilan ini. Dibandingkan dengan comprehensive listening, tipe ini lebih fokus pada pemikiran kritis saat mendengarkan informasi. Hasilnya, seseorang akan mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan memecahkan suatu masalah. Alih-alih menerima informasi begitu saja, critical listening dapat digunakan untuk mengevaluasi apa yang dikatakan oleh seseorang.

Artikel rekomendasi: Keterampilan Teknis dan Nonteknis: Definisi dan Perbedaannya

Ini ialah gambaran serta tipe listening skill yang perlu atau sudah Anda kuasai. Dan, memiliki keterampilan mendengarkan yang baik akan bermanfaat di kehidupan sehari-hari, termasuk di kehidupan profesional.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *