Seiring berjalannya waktu, teknologi manusia terus tumbuh. Tak heran hal ini membentuk budaya inovasi yang harus terus dilakukan banyak perusahaan.
Salah satu bentuk perkembangan teknologi manusia adalah munculnya Society 5.0 yang diprakarsai oleh pemerintah Jepang pada 21 Januari 2019. Society 5.0 sendiri dirumuskan sebagai resolusi Industri 4.0.
Era Society 5.0 memang cukup cepat. Konsep pertama Jepang ini memang mengutamakan masyarakat itu sendiri yang menjadi bagian teknologi.
Sayangnya, penerapan konsep Society 5.0 tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat, namun juga memberikan dampak negatif bagi sebagian orang. Karena tidak semua orang bisa cepat beradaptasi dengan masa-masa sulit ini.
Dengan adanya perubahan dan perkembangan dalam cara kita berinteraksi dengan dunia, pasti memunculkan tantangan dan hambatan karena adanya otomatisasi industri hingga kebocoran informasi karena mudahnya akses.
Tak heran, sebuah perusahaan juga harus menerapkan budaya inovasi demi bertahan dalam persaingan.
Apa yang Dimaksud dengan Budaya Inovasi di Perusahaan?
Budaya inovasi (khususnya dalam organisasi) adalah lingkungan kerja yang dikembangkan oleh para pemimpin untuk mendorong pemikiran yang tidak konvensional.
Di tempat kerja yang menumbuhkan budaya inovasi, umumnya ada kepercayaan bahwa inovasi datang dari setiap orang dalam organisasi, bukan dari domain manajemen puncak.
Budaya inovasi dihargai oleh perusahaan yang bersaing di pasar dengan perubahan yang cepat. Perusahaan tidak dapat bersaing secara efektif hanya dengan mempertahankan status quo.
Maka dari itu, budaya inovasi sangat penting untuk kesuksesan perusahaan.
Definisi budaya inovasi yang paling umum digunakan dalam dunia bisnis berfokus pada perusahaan yang mengundang pemikiran yang tidak konvensional.
Perusahaan-perusahaan ini mengakui bahwa menciptakan budaya inovasi dalam perusahaan adalah yang terpenting. Karena hanya kebebasan berpikir yang memungkinkan tim mengeluarkan ide dalam memecahkan masalah.
Perusahaan yang mengutamakan budaya inovasi mencari masukan dari semua level perusahaan untuk menghasilkan ide yang paling maju.
Ketika tim disatukan oleh tujuan bersama dan saling menghormati, seluruh perusahaan bisa bangkit dan berjalan sesuai dengan visi dan misinya.
Jika ingin menciptakan budaya inovasi di perusahaan, Anda dapat berfokus pada pengembangan beberapa karakteristik utama, seperti:
Kepemimpinan yang kuat
Komponen kunci dari budaya kerja yang baik adalah kepemimpinan yang kuat. Pemimpin harus menginspirasi dan memimpin dengan memberi contoh untuk mendorong inovasi.
Otonomi
Memberikan karyawan otonomi berarti memberi mereka kebebasan dalam bekerja. Otonomi dapat meningkatkan kepuasan dan moral karyawan, bahkan bisa membantu membawa ide dan kreativitas ke tempat kerja.
Strategi inovatif
Saat akan membangun lingkungan kerja yang positif dan kreatif, cobalah untuk membuat strategi yang dapat Anda ikuti. Anda bisa mengembangkan strategi dengan menemui karyawan, pelanggan, dan investor untuk mendapatkan perspektif yang berbeda yang sesuai dengan bisnis Anda.
Tujuan dan sasaran
Sasaran dan tujuan menyeluruh juga penting untuk budaya inovasi. Pastikan organisasi Anda memiliki tujuan, lalu ikat tujuan tempat kerja Anda dengan tujuan itu.
Team work
Kerja sama adalah komponen penting dari budaya inovasi. Kerja sama akan membantu menyatukan ide dan perspektif yang berbeda dan membantu karyawan dalam berinovasi.
Baca juga: Budaya Organisasi: Tipe dan Peran HR Dalam Membentuknya
5 Manfaat bagi Perusahaan yang Mengadopsi Budaya Inovasi
Inovasi penting bagi perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan keadaan sesuai dengan perkembangan yang pesat.
Untuk meningkatkan inovasi dalam bisnis, budaya inovasi harus terus ditingkatkan sehingga setiap level karyawan mengutamakan inovasi dalam pengembangan bisnis.
Hal ini berlaku tidak hanya untuk perusahaan menengah dan besar, tetapi juga untuk UMKM. UMKM perlu membangun budaya inovasi di lingkungan kerja agar dapat menggali nilai perusahaan yang menjadi keunggulan kompetitif di semua area bisnis.
Ada 5 manfaat perusahaan yang mengadopsi budaya inovasi, yaitu
1. Mendorong pertumbuhan bisnis
Budaya inovasi adalah investasi yang serius dan menguntungkan.
Memang, jika sebuah perusahaan memiliki budaya inovasi, maka proses kreatifnya tidak selalu mudah, tapi akan membuat perusahaan berkembang pesat.
Metode trial and error mungkin dapat diandalkan, tetap mencoba hal baru adalah eksperimen yang memberikan manfaat.
Perusahaan tidak akan terpaku lagi pada model bisnis, produk, dan pasar yang membatasi pertumbuhan perusahan. Dengan keluar dari paradigma ini, Anda akan bisa mengembangkan bisnis dengan cara yang baru.
2. Fokus pada tujuan dan pencapaian
Ketika kebutuhan pelanggan berkembang, perusahaan harus mengikuti dengan menerapkan peningkatan yang diperlukan, bahkan dengan kecepatan produksi yang bertahap.
Budaya inovasi akan mengarahkan perusahaan untuk fokus pada hasil. Ketika pemimpin perusahaan memberitahukan tujuan dengan cara yang kredibel, karyawan akan termotivasi untuk mencapainya.
3. Meningkatkan kumpulan ide
Bagi banyak perusahaan, budaya inovasi dimulai dan diakhiri dengan tim inovasi. Mereka bekerja untuk berpikir ke masa depan sementara karyawan lain harus fokus pada produk dan hasil.
Namun, hal ini ternyata membatasi jangkauan dan ruang lingkup ide. Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk melibatkan semua karyawan untuk proses inovasi.
Semakin banyak yang terlibat, maka semakin besar kemungkinan ide baru akan muncul. Faktanya, ukuran adalah salah satu faktor terpenting dalam keberhasilan mendapatkan ide.
Semakin banyak orang yang terlibat, maka akan semakin baik.
4. Memahami nilai risiko dan kegagalan
Budaya inovasi dapat membuat perusahaan memahami bahwa kegagalan dapat menjadi bagian integral dari kesuksesan.
Hal ini memberikan perusahaan kesempatan untuk melihat situasi apa yang harus dihindari. Ini juga membantu mempersempit semua kemungkinan metode ke sisi yang lebih efektif.
Tidak ada yang suka dengan kegagalan―termasuk penganut budaya inovasi. Namun, mereka menyadari bagaimana kegagalan dapat membantu perusahaan dalam banyak hal.
5. Mempertahankan karyawan berbakat
Mempertahankan karyawan yang baik adalah tantangan yang besar. Gallup menemukan bahwa hanya 15% karyawan yang benar-benar engaged dengan pekerjaannya, dan 51% dari mereka aktif mencari pekerjaan baru!
Bahkan, hanya 42% karyawan yang merasa mereka banyak belajar dari perusahaan. Maka dari itu, retensi talenta bergantung pada seberapa sering tim mampu mengeluarkan kekuatan inovasi.
Semakin baik proses inovasi dan tim terlibat melakukannya, maka mereka akan semakin antusias dalam pekerjaan mereka.
Anda mungkin tertarik: Pengaruh Budaya Organisasi dengan Kinerja Karyawan
7 Cara Menerapkan Budaya Inovasi di Perusahaan

1. Terapkan innovation parenting
Membangun budaya inovasi sama saja seperti mengembangkan dan mengasah keterampilan anak-anak Anda dan membekali mereka dengan pengetahuan untuk menjalankan inovasi perusahaan.
Inovasi dari para pemimpinnya haruslah meningkatkan kreativitas dan keterampilan pemecahan masalah bagi setiap karyawan.
Pemimpin harus memaparkan berbagai peran dan tanggung jawab yang terkait dengan fokus, tujuan, keterampilan utama, dan komitmen perusahaan.
2. Kurangi birokrasi
Birokrasi menciptakan penundaan dan perubahan organisasi yang memperlambat inovasi.
Hal ini juga menghambat innovator dan menyebabkan rasa frustasi yang tidak beralasan. Maka, hindarilah segala bentuk birokrasi yang tidak perlu dan selalu dukung eksperimen cepat.
3. Dorong cara pikir ‘outside the box’
Sebagian besar perusahaan menghargai karyawan yang memiliki cara berpikir ‘outside the box’.
Maka, selama sesi bertukar pendapat ingatkan bahwa tidak ada ide yang buruk; ide mereka dapat mengarah pada diskusi yang relevan dan saran untuk perbaikan akan selalu diterima.
Yakinkan karyawan Anda perusahaan terbuka terhadap ide dan doronglah mereka untuk berpikir di luar kebiasaan.
4. Berikan tantangan baru pada karyawan
Inovasi terjadi selama sesi diskusi tentang produk baru yang menarik yang kebanyakkan karyawan menganggapnya sebagai rancangan kampanye pemasaran untuk dijual dan diluncurkan.
Maka ciptakan tantangan dan ide yang menyenangkan dan undang semua karyawan untuk berbagi ide. Bentuk panel ahli untuk menilai kelayakan setiap konsep yang dipresentasikan.
5. Feedback yang konstan dan konstruktif
Orang akan lebih termotivasi ketika mereka merasa pekerjaan mereka bermakna. Anggota tim yang termotivasi akan lebih gigih dan memberikan lebih banyak feedback, sehingga dapat berkontribusi pada inovasi.
Maka dari itu, sebagai seorang pemimpin, jangan menolak ide terlalu cepat. Diskusikanlah dengan anggota tim yang lain dan lihat apakah ide tersebut bisa diperbaiki atau tidak.
Jika tidak, berikanlah feedback yang konstruktif dan hargai upaya yang karyawan lakukan untuk membuatnya lebih bersemangat dalam berkontribusi memberikan ide di lain waktu.
6. ‘Gagal bukan akhir’
Jika Anda tidak pernah gagal, mungkin Anda tidak terlalu inovatif.
Kegagalan tidak bisa dihindari ketika Anda sedang menumbuhkan budaya inovasi karena itu bagian dari tantangan.
Kenyataannya adalah bahwa sebagian besar waktu ada beberapa tingkat ketidakpastian. Memang, tidak ada yang berniat untuk melakukan sebuah kegagalan.
Namun, memahami bahwa hal tersebut bisa saja terjadi dan tidak akan terjadi apa-apa jika terjadi adalah salah satu ciri khas pemimpin yang hebat.
7. Komunikasi yang terbuka
Menciptakan komunikasi yang terbuka akan mendorong berbagi ide, koordinasi, dan kolaborasi. Hal ini sangat penting bagi para pemimpin.
Salah satu cara penting dalam membangun komunikasi yang terbuka adalah dengan membangun hubungan karyawan yang kuat.
Hubungan yang berkualitas tinggi dan keamanan psikologis yang dihasilkan memungkinkan pembelajaran yang lebih baik dalam organisasi dan berkontribusi pada inovasi.
Jangan lewatkan: Kreativitas HR Tunjang Kinerja Perusahaan
Contoh Perusahaan dengan Budaya Inovasi
Di dunia yang serba berkembang cepat, bisnis harus tetap relevan agar bertahan. Hal ini membuat semakin penting budaya inovasi itu.
Di bawah ini ada beberapa contoh perusahaan paling inovatif per 2020 berdasarkan Boston Consulting Group (BCG) sesuai dengan empat kategori, yaitu:
- Berbagi pikiran global
- Ulasan rekan industri
- Disrupsi industri
- Nilai tambah
No | Perusahaan | Industri | Kantor Pusat |
1 | Apple | Teknologi | Amerika Serikat |
2 | Alphabet | Teknologi | Amerika Serikat |
3 | Amazon | Barang Konsumsi | Amerika Serikat |
4 | Microsoft | Teknologi | Amerika Serikat |
5 | Samsung | Teknologi | Korea Selatan |
6 | Huawei | Teknologi | Cina |
7 | Alibaba | Barang Konsumsi | Cina |
8 | IBM | Teknologi | Amerika Serikat |
9 | Sony | Barang Konsumsi | Jepang |
10 | Teknologi | Amerika Serikat |
Penutup
Budaya inovasi terdiri dari praktik yang mendukung dan meningkatkan inovasi sebagai aspek integral dari kemajuan dan pertumbuhan.
Memang, budaya inovasi sulit dibangun dan dipertahankan. Tetapi dianggap oleh banyak ahli manajemen sebagai salah satu hal yang penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif di pasar.
Maka dari itu, penting untuk menerapkan budaya inovasi di perusahaan agar dapat menjaga sustainability.
Leave a Reply