Reskilling 02 HRPods

6 Langkah Memaksimalkan Program Reskilling

Reskilling berperan sangat penting dalam kesuksesan perusahaan. Upaya ini membantu perusahaan mengelola perubahan dan merencanakan pelatihan karyawan.

Bahkan hingga saat ini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah masih menyatakan pentingnya pelatihan bagi tenaga kerja. McKinsey Global Institute melaporkan bahwa pada 2030, sebanyak 375 juta pekerja atau sekitar 14% dari angkatan kerja global kemungkinan perlu beralih kategori pekerjaan.

Untuk mengakomodir kebutuhan tersebut, tim HR wajib memiliki strategi guna mengembangkan kinerja karyawan sekaligus meningkatkan produktivitas perusahaan.

Apa Itu Reskilling?

Terkadang definisi reskilling sama seperti upskilling. Kedua program bisa berjalan beriringan, tetapi mereka adalah dua hal yang berbeda.

Reskilling merupakan proses mempelajari dan/atau mengajarkan keterampilan baru kepada karyawan. Hal tersebut dilakukan untuk melengkapi keterampilannya pada posisi berbeda di perusahaan.

Sedangkan, upskilling adalah proses meningkatkan kemampuan karyawan untuk mempersiapkannya dalam perubahan posisi di perusahaan.

Survei McKinsey & Company pada 2020 menemukan bahwa industri keuangan, telekomunikasi, dan teknologi akan menghadapi disrupsi paling besar dari kesenjangan keterampilan. Keterampilan yang penting untuk tenaga kerja di industri tersebut bergantung pada kemampuan analisis data dan matematis tingkat lanjut.

Untuk menghadapi disrupsi, reskilling adalah cara efektif untuk mempersiapkan karyawan menghadapi perubahan, mengatasi skill gap, serta memberikan kesempatan belajar guna meretensi mereka.

Perkembangan teknologi dan perubahan situasi, seperti pandemi COVID-19, berkontribusi dalam pemberian program reskilling kepada karyawan.

Perusahaan yang melakukan reskilling adalah Amazon. Pada 2019, e-commerce yang didirikan oleh Jeff bezos ini menginvestasikan dana sebanyak USD700 juta untuk mengembangkan keterampilan teknis kepada para pekerja gudangnya, yang posisinya dihapus oleh otomatisasi. Pengembangan keterampilan tersebut adalah reskilling yang bertujuan agar pekerja gudang dapat menempati posisi baru di divisi IT support dan software engineering.

Langkah Memaksimalkan Reskilling

Program ini tak sekadar memberikan pelatihan keterampilan baru. Namun, memaksimalkan program untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

Adapun langkah memaksimalkannya adalah:

1) Memetakan skill gap

Langkah pertama adalah memetakan skill gap atau kesenjangan keterampilan antar karyawan, tujuan bisnis, serta hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

2) Mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan

Anda dapat menawarkan reskilling kepada karyawan dengan kompetensi dan keterampilan terkait.

Perusahaan yang melakukan hal ini adalah bank-bank di Singapura yang memiliki produk digital. Mereka reskilling pegawai frontliner untuk transisi ke posisi baru sebagai layanan pelanggan. Frontliner memiliki keterampilan komunikasi verbal yang kuat dan pengetahuan produk yang baik.

3) Menentukan metode

Bagaimana menentukan metode yang sesuai kebutuhan perusahaan? Pastikan jadwal reskilling fleksibel dan sesuai dengan gaya belajar karyawan.

Jika banyak karyawan yang harus mengikuti program, pertimbangkan untuk memiliki berbagai metode. Misalnya, menggabungkan metode on the job training (OJT), online learning, dan peer learning.

  • OJT: karyawan memiliki paparan mengenai tugas pada posisi baru dengan tim kecil atau melalui mentoring
  • Online learning: karyawan dapat mengakses video pelatihan kapan saja dan di mana saja untuk mempercepat proses pembelajaran
  • Peer learning: metode ini memberikan kesempatan kepada karyawan untuk belajar dari karyawan lain ketika mereka berkolaborasi dalam sebuah proyek

4) Penyelenggaraan

Jelaskan ke karyawan tentang alasan mereka harus mengikuti reskilling dan katakan metode pelatihannya. Dengan demikian, karyawan mempersiapkan diri mengikuti pelatihan dan mengatur waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.

5) Observasi

Jika memungkinkan, berikan waktu kepada karyawan yang mendapatkan reskilling untuk mengobservasi posisi baru.

Misalnya, ia mengamati dan mengikuti karyawan berpengalaman dalam beberapa hari untuk memberikan gambaran yang akurat tentang pekerjaan baru serta mempersiapkannya dengan baik untuk menempati posisi baru.

6) Mengevaluasi

Evaluasi program reskilling untuk melihat keefektifannya, seperti apakah karyawan menerapkan keterampilan baru atau bagaimana mereka bertransisi pada posisi baru.

Biasanya, evaluasi dimulai dengan mengumpulkan data dari penilaian pasca pelatihan, diskusi, hingga survei. Anda juga bisa menggunakan formula Four-Level Training Evaluation Model milik Kirkpatrick.

Reskilling Untuk HR

Reskilling untuk tim HR sama seperti karyawan lainnya. Manajer HR dan anggota timnya perlu memetakan skill gap dan memenuhi keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Misalnya, mempelajari keterampilan untuk meningkatkan penguasaan terhadap software HR terkini dan people analytics.

Satu hal yang perlu diingat adalah program ini adalah proses yang berulang, sehingga perusahaan harus memiliki budaya belajar berkelanjutan. Oleh sebab itu, perusahaan dapat mendorong karyawan untuk belajar hal baru dan memberikan metode pembelajaran yang cocok untuk masing-masing individu.


Posted

in

,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *