Pemberian kompensasi dan benefit dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Meski demikian perusahaan harus memberikan paket yang kompetitif. Paket kompensasi dan benefit juga harus selaras dengan tujuan bisnis serta bujet dan budaya perusahaan.
Sebelum memberikan paket yang kompetitif, perusahaan perlu meriset dan mengevaluasi tren di luar sana. Baik kompensasi dan benefit dari sisi kompetitor maupun industri.
6 Langkah Mengevaluasi Kompensasi Dan Benefit
Penting bagi tim HR untuk mengevaluasi kompensasi dan benefit. Hal ini dipengaruhi oleh tren situasi terkini, pasar tenaga kerja, serta kondisi industri. Dengan evaluasi, tim memperoleh pandangan tentang gaji, fasilitas, tunjangan, insentif, hingga bonus tahunan. Hasilnya, perusahaan dapat membuat strategi untuk meningkatkan produktivitas karyawan.
1. Menilai kompensasi dan benefit
Nilai kompensasi dan benefit saat ini. Misalnya, menilai apakah pemberian perusahaan kepada karyawan sudah adil atau ada gap dan apakah karyawan sudah puas dengan itu. Informasikan kebijakan keduanya secara transparan, sehingga mereka bisa lebih mempercayai perusahaan. Jika tidak setuju, mereka dapat berdiskusi dengan tim HR maupun manajemen untuk menemukan solusinya.
2. Mengevaluasi setiap posisi
Perusahaan wajib mengevaluasi kompensasi dan benefit untuk setiap posisi, termasuk peran mereka. Langkah ini memastikan karyawan mendapatkan paket yang layak berdasarkan klasifikasi, peringkat, dan posisi. Selanjutnya, tim HR dapat menentukan paket yang tepat sesuai posisi.
3. Membuat struktur dan skala upah
Perusahaan wajib membuat struktur dan skala upah (SSU) guna mengevaluasi gaji, kompensasi, dan benefit kepada karyawan. Pembuatan SSU dapat memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi. Tim HR pun mudah dalam penentuan komponen gaji.
4. Survei
Lakukan survei untuk mengetahui tentang kebutuhan karyawan, seperti apa yang mereka cari dan harapan terhadap perusahaan. Hasil survei memberikan tim HR berupa perspektif mengelola asetnya, memahami karyawan, hingga kemampuan perusahaan.
5. Mendengarkan karyawan
Ada baiknya, Anda mendengarkan pendapat karyawan untuk meminimalisir kesalahpahaman. Dari hal itu, perusahaan bisa mengembangkan strategi kompensasi dan benefit yang relevan terhadap kebutuhan karyawan.
6. Transparansi
Jika ada perubahan kompensasi dan benefit, jalankan transparansi ketika memberitahukan karyawan. Memang, keputusan paket ini ada di tangan eksekutif, tetapi karyawan perlu mengetahui bahwa mereka diperlakukan secara adil serta menggunakan data faktual dan akurat untuk membuat paket.
Baca juga: Transparansi Gaji: Perbedaan Di Asia Dan Eropa
10 Benefit Kompetitif Yang Perlu Dipertimbangkan Oleh Perusahaan
Selain kompensasi, kandidat sangat memperhatikan benefit sebelum menerima pekerjaan baru. Dengan pemberian benefit yang atraktif, kandidat maupun karyawan merasa perusahaan telah menghargai dan mengakui kinerjanya. Efeknya, mereka dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Berikut ini 10 benefit kompetitif yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan:
1) Asuransi jiwa
Asuransi jiwa tergolong benefit kompetitif sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap karyawan. Perusahaan yang memberikan asuransi jiwa akan memproteksi kondisi karyawan dari medical check up, pengecekan gigi dan mata, kecelakaan, cacat fisik, hingga kematian.
2) Penggantian uang kuliah
Penggantian uang kuliah tak sekadar benefit kompetitif, tetapi juga menciptakan budaya belajar pada diri karyawan. Namun, kebijakan setiap perusahaan berbeda. Ada yang mengganti uang kuliah secara keseluruhan, ada pula yang sebagian.
3) Diskon korporat
Banyak perusahaan besar dengan banyak anak usaha akan memberikan benefit berupa diskon korporat bagi semua karyawan. Misalnya, perusahaan Grup AA memberikan diskon di toko buku, hotel, pusat kebugaran, dan restoran yang menjadi anak usaha grup.
4) Bonus kinerja
Ketika perusahaan menghargai kinerja dan pencapaian karyawan, mereka akan meningkatkan kinerja lebih baik lagi. Tak ada salahnya untuk memberikan bonus atas kinerja terbaik mereka.
Artikel selanjutnya: SPACE Astro: Company Value Dukung Kinerja Karyawan
5) Pelatihan karyawan
Memberikan pelatihan karyawan adalah salah satu cara terbaik mempertahankan sekaligus mengembangkan mereka. Tak hanya pelatihan, tetapi bisa juga memberikan lokakarya, webinar, dan konferensi.
6) Saham karyawan
Perusahaan yang menawarkan saham kepada karyawan dengan harga yang telah disepakati dapat memunculkan sense of ownership mereka. Ini juga membuat mereka semakin sadar akan tanggung jawabnya.
7) Fasilitas kantor
Ketika perusahaan mengadopsi konsep work-life balance, berikan fasilitas kantor yang memadai. Misalnya, mengatur tata ruang yang ergonomis dan menyenangkan, sediakan ruang brainstorming, ruang istirahat, dan kudapan sehat.
8) Cuti orang tua berbayar
Menyediakan cuti orang tua berbayar adalah cara perusahaan memberikan waktu bagi karyawan–ibu dan ayah–untuk mengasuh anak-anak mereka. Cuti ini bisa digunakan saat karyawan harus memeriksakan anaknya yang sakit, menemani anak berlibur, atau berpartisipasi dalam kegiatan sekolah anak.
9) Penitipan anak
Penitipan anak menjadi benefit kompetitif bagi karyawan dalam menerima pekerjaan baru. Biasanya, perusahaan memberikan benefit ini di sekitar kantor agar anak-anak tetap dapat diawasi orang tua dan karyawan dapat bekerja dengan tenang.
10) Wellness program
Benefit berbentuk wellness program mendorong karyawan untuk menjalankan gaya hidup sehat, fisik dan mental. Perusahaan dapat memberikan keanggotaan pusat kebugaran, penurunan berat badan, dan medical check up.
Namun, sebelum memberikan paket yang atraktif, tim HR sebaiknya mengevaluasi dengan melihat data internal atau membeli hasil survei dari pihak ketiga untuk mengetahui kisaran gaji, insentif, bonus, tunjangan, dan fasilitas untuk posisi, keterampilan, dan industri perusahaan.
Leave a Reply