Vinia Lestianti Erwin, Chief of Business Development & Partnerships PT Sunday Ins Indonesia-HRPods Indonesia

4 Pertimbangan Dalam Memberikan Asuransi Kesehatan Karyawan

Gen z akan mempertimbangkan perusahaan yang memberikan asuransi kesehatan, sebelum mereka menerima tawaran pekerjaan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020, populasi gen z di Indonesia sebesar 27,9%. Populasi ini di bawah gen x (28,6%) serta di atas milenial (25,9%) dan baby boomer (11,6%).

Laporan Gympass Return on Well-being 2023 menyebutkan sebesar 83% karyawan setuju bahwa dukungan kesejahteraan sama pentingnya dengan kompensasi. Bahkan 90% perusahaan yang mengukur wellness program melihat positif return on investment.

Dari dua data di atas, Vinia Lestianti Erwin, Chief of Business Development & Partnerships PT Sunday Ins Indonesia, menyebutkan konsiderasi gen z dalam memilih pekerjaan. Generasi ini cenderung mempertimbangkan tiga hal, yakni coaching dari manajer, keamanan kerja, dan asuransi kesehatan. Mereka tak melulu berfokus pada jumlah gaji.

Di sisi perusahaan, mereka perlu memperhatikan kebutuhan gen z, yakni mendukung employee well-being di lingkungan kerja untuk menciptakan pengalaman positif.  Upaya tersebut dapat meningkatkan tingkat retensi karyawan dan produktivitas kerja mereka. Bahkan menarik minat kandidat berpotensi di luar sana untuk bergabung di perusahaan.

Sebelum Memberikan Asuransi Kesehatan, Pikirkan 4 Hal Ini

“Gen z sangat sadar terhadap kesehatan fisik dan mental. Perusahaan perlu merespons kondisi ini untuk menyediakan perlindungan asuransi karyawan mereka,” terang Vinia dalam IHRS 2023, Selasa (20/06/2023), di Bali Nusa Dua Convention Center. 

Namun, perusahaan harus melihat layanan diberikan oleh asuransi kesehatan. Vinia menyarankan kepada tim human resources (HR) untuk mempertimbangkan empat hal ini sebelum memberikan asuransi kesehatan 

1) Proses klaim mudah

Bagi perempuan yang berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri keuangan, pembuktian perusahaan asuransi adalah pembayaran klaim. 

“Stigma asuransi itu pembayaran klaim yang susah. Kami meruntuhkan stigma itu, kami membayar klaim dalam 2x 24 jam dan dilakukan secara kosisten. The easiest way you can do it,” jelasnya.

2) Proteksi 

Pandemi COVID-19 menyadarkan masyarakat terhadap kesehatan fisik dan mental. Gen Z menaruh perhatian mengenai dua hal itu, sehingga ada baiknya perusahaan memberikan proteksi tersebut. “Di Sunday Ins, terdapat asuransi yang fokus pada kesehatan mental. Contohnya, meng-cover layanan psikolog.”

Baca juga: Pemberian Employee Benefit Dengan Pendekatan Full-stack Insurtech

3) Teknologi terkini

Vinia berpendapat bahwa teknologi sangat membantu kinerja tim HR untuk mengelola employee benefit. Jadi, tim HR dapat memberikan asuransi kesehatan dengan pendekatan full-stack insurtech. Di dalamnya terdapat teknologi artificial intelligence dan machine learning.

“AI dan machine learning berfungsi mengakses dan mengolah big data yang dihasilkan dari penggunaan asuransi, dalam hal ini karyawan. Data itu membantu HR mengelola program asuransi dan employee well-being.”

Vinia menambahkan di Sunday Ins, pengguna mendapatkan akses ke aplikasi Jolly. Aplikasi memiliki fitur symptom checker (Doctor AI) dan akan ada fitur yang mendorong mereka untuk aktif bergerak (Motive) setelah sekian lama duduk. Sunday Ins adalah penyedia jasa layanan asuransi umum dan layanan broker yang beroperasi sejak 2019.

4) Customer service

Sebaiknya, perusahaan memberikan asuransi kesehatan yang mempunyai customer service 24/7 sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh karyawan cepat diselesaikan.

“Pengembangan teknologi seperti AI, machine learning, dan big data dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di Indonesia melalui proteksi asuransi yang tepat dan lebih terjangkau,” tutup Vinia.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *