People management adalah salah satu keterampilan yang ideal untuk dimiliki oleh para pemimpin. Kami sebut ideal, karena meskipun dinilai penting, nyatanya tidak semua pemimpin memilikinya.
People management tidak sekadar mengelola SDM untuk mengeluarkan performa terbaiknya. Ada kata people di dalamnya yang membuat kita harus menengok ke sisi kemanusiaan dalam mengelolanya.
Lalu, jika ini adalah skill yang harus dimiliki team leader atau manajer, di mana peran HRD di dalamnya? Simak ulasan kali ini!
Definisi People Management
People management merupakan proses mengatur dan mengawasi pengembangan karyawan, termasuk memberikan pelatihan dan motivasi serta mengawasi tugas keseharian yang berdampak pada produktivitas.
Team leader, manajer, hingga direksi memerlukan kemampuan ini untuk memerhatikan kinerja anggotanya dan memastikan mereka dalam kondisi yang baik untuk mengerjakan tanggung jawabnya.
People management efektif sangat penting untuk saat ini, di mana bisnis berkembang semakin cepat dan perusahaan dituntut untuk mengikuti perubahan yang terjadi. Keterampilan ini bahkan sudah diprediksi akan dibutuhkan organisasi sejak 6 tahun lalu.
Menurut SMARP, ini adalah beberapa alasan mengapa keterampilan people management itu penting:
- Sekitar 69% karyawan merasa akan bisa bekerja lebih baik jika mendapat apresiasi yang layak
- Perusahaan dengan employee engagement tinggi atau sebesar 21% lebih untung dibanding yang tidak
- Menurunkan rasio turnover dan mengurangi beban biaya rekrutmen baru.
Selain itu, banyaknya disrupsi membuat karyawan bisa dengan mudah merasa kehilangan arah, burnout, tidak engaged lagi dengan perannya.
Fungsi Skill People Management Di Organisasi
Pengelolaan SDM, baik dari sisi pengembangan, keterampilan, fisik hingga psikis akan meningkatkan engagement yang tinggi. Seperti kita ketahui, employee engagement adalah keadaan di mana karyawan terlibat dengan peran dan tempat kerjanya secara emosional.
Dengan pengelolaan orang yang baik, karyawan lebih jarang merasa lelah mental, yang biasanya mendorong mereka untuk mencari pekerjaan baru.
Di sisi lain, people management skill juga mendorong lingkungan kerja produktif berlandaskan komunikasi positif. Kita tahu bahwa komunikasi memegang kunci penting dalam hubungan kerja. Bukan satu dua kasus saja kita temukan karyawan resign karena atasannya.
Memberikan pelatihan people management skill pada jajaran leaders dan manajer akan lebih memberikan keuntungan balik bagi perusahaan, yaitu tingkat turnover yang rendah. Sebagai bonus, produktivitas dan kinerja karyawan ikut terjaga.
7 Keterampilan yang Dibutuhkan dalam People Management
Kita sudah mengetahui keuntungan memiliki pemimpin yang memiliki kemampuan people management. Sekarang, mari kita lihat jenis-jenis keterampilan yang tercakup dalam people management.
1. Membangun hubungan
Dalam membangun keterampilan people management, pemimpin perlu antusias dalam membangun hubungan, baik berupa kerja sama, membangun kepercayaan, sampai berbagi ide hingga mencapai keberhasilan lebih besar.
Relasi yang dibentuk pemimpin dengan baik secara tidak langsung akan membentuk motivasi dan semangat yang besar dari karyawan, karena mereka dapat melihat prospek besar dalam pekerjaan mereka.
Relasi yang baik juga penting dibangun di antara karyawan dan pemimpin. Memiliki sikap fleksibel, selalu mendengarkan karyawan, hingga kesabaran menjadi kunci dalam hal ini.
2. Mengembangkan SDM
Sangat wajar ketika semua orang terlalu sibuk mengejar target sehingga tidak terpikirkan untuk mengembangkan anggota timnya. Maka itu, Gallup memperkenalkan perspektif baru berupa ‘pengembangan melalui tugas’.
Ini bisa dimulai dari pertanyaan: Bagaimana saya bisa memasukkan program pengembangan ke dalam tugas-tugas penting, agar setahun dari sekarang kami menjadi tim yang lebih baik?
Langkah yang bisa Anda ambil berupa mentoring, coaching, dan umpan balik rutin tentang goal alignment.
3. Memimpin perubahan
Perubahan akan selalu terjadi dan harus selalu dirangkul. Namun, tidak semua orang memiliki mental yang mapan untuk melakukannya.
Pemimpin dengan kemampuan people management harus belajar menerima perubahan dan memimpinnya.
Pemimpin harus bisa menginterpretasikan arti dari perubahan yang terjadi di organisasi kepada anggotanya.
Tidak hanya itu, pemimpin yang baik juga diharapkan siap dengan concern point yang pasti muncul dari anggotanya dan memberikan jawaban sebaik yang mereka bisa.
4. Berpikir kritis
Well, people management skill tidak hanya tentang bersikap ramah kepada karyawan yang lain. Skill ini mencakup sesuatu yang lebih krusial, seperti berpikir kritis.
Hal pertama yang harus dilakukan seorang pemimpin dalam menghadapi sebuah situasi adalah mengumpulkan dan mengevaluasi informasi yang dapat mengantarkannya pada keputusan yang pintar.
Sebagai contoh, Anda seorang manajer yang menerima info perkembangan buruk dari proyek yang sedang Anda jalankan, dan harus melaporkannya pada atasan. Tidak menutup kemungkinan kepada bawahan Anda juga.
Anda akan ditantang untuk menerima berbagai pertanyaan dari mereka, kurang lebih seperti ‘bagaimana Anda akan menyelesaikan masalah ini?’.
Jadi, sebelum lapor, Anda harus memikirkan jawaban yang bisa menjawab pertanyaan kritis yang akan berdatangan.
5. Mampu resolusi konflik
Resolusi konflik adalah sebuah cara untuk mencari jalan tengah sebagai jalan keluar saat terjadi konflik/perbedaan.
Resolusi konflik yang baik dapat membantu menyelesaikan tantangan interpersonal seperti miskomunikasi antar tim yang sering terjadi.
Sebagai pemimpin, Anda bisa menjadi mediator di saat ada 2 kubu perbedaan dalam pekerjaan. Setelahnya, awasi situasi untuk mencegah konflik yang sama timbul lagi, atau menjadi semakin parah.
6. Fleksibel
People management yang efektif juga dapat terlihat dari bagaimana pemimpin bersikap fleksibel terhadap hasil kerja karyawannya.
Ini berarti pemimpin sangat bisa menunjukkan sikap toleransi, dan di saat yang bersamaan tidak terlihat lemah di depan karyawan. Ini akan membuat karyawan melihat dengan jelas tanggung jawab mereka.
7. Membangun akuntabilitas
People management akan membantu pemimpin dalam membangun akuntabilitas (atau rasa tanggung jawab) besar di dalam organisasi.
Bagi jajaran pemimpin juga, membentuk tim yang memiliki akuntabilitas dapat meningkatkan sense of ownership mereka terhadap organisasi.
Poin-poin tersebut akan kembali mengantarkan kita pada peningkatan employee engagement hingga turunnya rasio turnover karyawan yang akan menguntungkan perusahaan.
Cara Menerapkan Skill People Management pada Leaders
Saat ini di organisasi Anda mungkin tidak semua leader dan manajer memiliki kemampuan people management yang tepat.
Sebagai HRD, Anda memiliki pilihan untuk membantu mereka untuk memiliki people management skill yang diperlukan untuk membuat organisasi lebih baik lagi.
1. Perkuat budaya belajar
Seperti disebutkan di atas, people management juga mencakup pengembangan karyawan. Namun, kita tahu dengan jelas bahwa menyelenggarakan program pengembangan karyawan pun butuh effort besar.
Waktu, biaya, juga siapa yang akan jadi penanggung jawab program pengembangan yang dimaksud.
Jangan khawatir, karena metode pengembangan karyawan sangatlah luas. Salah satunya adalah budaya belajar, atau berbagi pengetahuan.
Cara ini bisa dilakukan peer-to-peer, dan kalaupun dilakukan oleh karyawan senior ke junior, bisa dilakukan bersamaan waktu kerja.
2. Mempraktikkan feedback yang konstan
Selama ini, feedback selalu datang dari atasan ke bawahan. Padahal, karyawan perlu didengar pendapat, ide, dan aspirasinya.
Membuka jalan untuk feedback dua arah akan meningkatkan keterlibatan karyawan. Namun, ini bukan sesuatu yang bisa dipraktikkan semua orang. Maka itu dibutuhkan pembelajaran lebih pada cara ini.
3. Membangun budaya percaya
Saat mempraktikkan people management, penting bagi pemimpin untuk menanamkan rasa percaya pada timnya. Kenapa?
Ini adalah salah satu upaya dari pengembangan SDM. Dengan memberikan kebebasan dalam mencari inovasi atau menyelesaikan masalah, karyawan akan lebih cepat bertumbuh. Tidak hanya karyawan, pemimpin juga akan bertumbuh dengan memercayakan karyawannya.
Tentu saja, budaya saling percaya ini hanya akan efektif di situasi-situasi tertentu sesuai masalah yang ada.
Leave a Reply