Kiat career switch HRPods

10 Kiat Jalani Career Switch

Kiat career switch tidak sekadar menentukan peran atau pekerjaan baru. Langkah ini membutuhkan perencanaan matang, sebelum Anda meninggalkan pekerjaan yang telah digeluti bertahun-tahun.

Sebelum melakukan career switch, seseorang akan mengikuti pelatihan dan/atau mengambil sertifikasi yang diperlukan dalam peran baru. Ia bisa mempertajam soft skill sebagai nilai plus dan mempermudah mendapatkan peluang baru.

Seberapa siap Anda menjalani peralihan karier?

Apakah Sudah Siap Beralih Karier?

Career switch adalah upaya yang dilakukan oleh karyawan untuk mendapatkan pekerjaan di luar bidang kerjanya saat ini. Perubahan tersebut dapat berlawanan dengan bidang karier atau yang masih beririsan dengan karier sebelumnya. 

Sebelum beralih karier, karyawan sering kali mengalami beberapa hal yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang baru, seperti kerap merasa kehabisan energi, bosan atau tidak tertarik dengan pekerjaan sekarang, tertantang ingin menjajal pekerjaan orang lain, dan tidak memiliki ruang untuk berkembang.

Jika Anda mengalami hal di atas lebih dari dua dan lingkungan mendukung, bersiaplah untuk beralih karier. Namun, pertimbangkan juga waktu untuk mengasah diri, ketersediaan pekerjaan, dan kesiapan finansial.

Artikel terkait: Perhatikan 5 Poin Ini Sebelum Career Switch

10 Kiat Career Switch

Memutuskan beralih karier bukan hal mudah. Seseorang perlu mempersiapkan langkah-langkahnya secara cermat agar tidak terperosok atau merasa salah mengambil keputusan.

Untuk melancarkan niat Anda, kiat di bawah ini dapat menjadi referensi melakukan career switch.

1) Self assessment

Lakukan self assessment, terutama yang berkaitan dengan pengembangan dan aspirasi karier. Apakah Anda puas atau tidak puas dengan karier saat ini? Jika tidak puas, temukan alasan dan solusinya agar hal itu tidak memengaruhi kinerja Anda.

Lakukan pula self reflection untuk mengetahui nilai hidup, keterampilan yang dikuasai dan yang belum dimiliki, dan masalah yang sedang diperhatikan saat ini. Tak ada salahnya membuat rencana jangka pendek dan panjang untuk hidup Anda.

2) Riset

Langkah selanjutnya adalah riset tentang pekerjaan atau peran baru yang menjadi target Anda. Kulik semua informasi tentang hal itu dari media sosial, laman berita, situs perusahaan, dan para ahli. Anda juga dapat mengikuti webinar atau konferensi yang berkaitan dengan peran baru.

3) Action plan

Siapkan action plan dengan metode SMART (specific, measurable, achievable, relevant, and time-bound) agar langkah Anda terukur dan sistematis. Sebisa mungkin selaraskan action plan dengan SMART, baik ketika Anda mengambil pelatihan, mengikuti konferensi, menjadi relawan, atau menjalani tanggung jawab tambahan dalam pekerjaan sekarang.

4) Rebranding

Anda tak perlu memberitahukan semua orang jika ingin mengubah karier. Namun, Anda dapat melakukan rebranding di LinkedIn atau Instagram. Caranya, bagikan pengalaman Anda mengikuti pelatihan di luar peran saat ini atau berbagi pengetahuan atau soft skill yang relevan dengan karier baru.

Langkah ini mempermudah Anda dilihat oleh perekrut maupun pakar yang berhubungan dengan pekerjaan lama hingga baru. Selanjutnya, Anda dapat mempersiapkan resume dan portofolio.

5) Networking

Sembari rebranding, lakukan pula networking dengan orang-orang di industri lain, terutama mereka yang memiliki peran sama dengan rencana perpindahan karier Anda. Temui mereka di LinkedIn atau sambangi mereka di konferensi untuk mengenal lebih dekat sekaligus menemukan insight baru.

Artikel selanjutnya: Menilai Soft Skill & Hard Skill Di Proses Rekrutmen

6) Asah keterampilan

Mengasah keterampilan dapat menjadi strategi efektif untuk tampil menonjol saat berpindah karier. Anda dapat meningkatkan hard skill dan soft skill dengan mengikuti pelatihan daring atau luring. Cara ini akan menambah peluang mendapatkan pekerjaan baru.

7) Cari pengalaman

Pengalaman merupakan fondasi dari perkembangan karier. Jadi, memiliki pengalaman dan keterampilan yang sesuai akan membedakan Anda dari kandidat lain. Dalam hal ini, Anda bisa mencari pekerjaan sampingan atau pekerjaan per proyek.

8) Siap hadapi penolakan

Penolakan tidak bisa Anda hindari, terlebih jika berencana mengubah karier. Hal ini wajar, yang penting Anda siap kembali berjuang mencari pekerjaan baru, belajar hal baru, dan rutin mengunggah konten di media sosial dalam rangka rebranding.

9) Realistis

Anda bisa saja networking ke perekrut dan para ahli untuk mendapatkan pekerjaan baru. Jika masih ada penolakan, bersikap realistis saja. Kondisi tersebut adalah konsekuensi dari keputusan beralih karier. Namun, ada beragam alasan Anda ditolak oleh perekrut atau hiring manager. Ini bukan berarti kualifikasi Anda rendah, tetapi yang mereka cari bukan Anda.

10) Rencana cadangan

Milikilah rencana cadangan sebagai jaminan selama periode transisi peralihan karier. Misalnya, jika tidak mendapatkan pekerjaan dalam karier baru, Anda akan kembali ke pekerjaan lama. Dengan demikian, Anda memperoleh stabilitas selama proses peralihan serta tetap fokus pada tujuan karier.

Mengubah karier bukanlah hal mudah bagi sebagian orang. Untuk mempersiapkan langkah ini, Anda memerlukan sistem pendukung dari teman kerja, orang terdekat, hingga rekan profesional. Dukungan mereka berguna untuk menavigasi karier Anda berikutnya.


Posted

in

,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *