Angesty Putri-Kesehatan Mental 02-HRPods

Tanda-tanda Masalah Kesehatan Mental Pada Karyawan

Masalah kesehatan mental berdampak dalam setiap bidang kehidupan. Namun, tidak semua orang dapat membicarakan kondisi tersebut.

Salah satu dampak kesehatan mental adalah penurunan produktivitas kerja. Bahkan hal tersebut bisa meresahkan kinerja tim. Apa yang harus dilakukan oleh manajer atau tim HR?

Sebelum Anda menawarkan bantuan kepada mereka, kenali tanda-tanda karyawan sedang mengalami masalah mental health. Psikolog dan coach Angesty Putri, M. Psi, menjelaskannya untuk Anda, Rabu (22/09/2021), melalui telekonferensi.

Penyebab Masalah Mental

Berdasarkan pengalaman yang saya alami dan dari penelitian, penyebab masalah mental health di kantor, pertama, tekanan pekerjaan.

Tekanan pekerjaan ini subyektif. Maksudnya, mungkin buat seseorang tekanan itu oke, dia tidak masalah digempur dengan load kerja tinggi. Buat teman kerjanya berbeda, dia tidak sanggup meng-handle semua itu.

Kedua, toxic environment. Maksudnya mem-bully, kompetisi tidak sehat, nyinyir, dan julid. Toxic environment berpengaruh besar. Kemungkinan lebih banyak yang merasa tidak nyaman dengan rekan kerja daripada soal pekerjaan.

Ketiga, kurang komunikasi. Ketika ada sesuatu masalah, antar karyawan justru minim berkomunikasi, tidak terbiasa sharing, tidak bisa mengobrol dengan hangat, tidak punya relasi asyik satu sama lain. Sebenarnya, itu sangat berpengaruh.

Orang yang memiliki masalah psikologi akan terbantu dengan sharing. Hal itu bisa membuatnya agak lega, sehingga masalahnya tidak berlarut-larut menjadi besar.

Kalau lingkungan kerja tidak menawarkan situasi tersebut, dia bisa memendam masalah terus-menerus dan lama-lama bisa pecah juga.

Keempat, kebijakan dan norma yang tidak mendukung. Misalnya, perusahaan tidak ada sistem yang membantu karyawan untuk bercerita masalah psikologi.

Kalau cerita, dia bakal dibilang mental tempe atau gampang baper. Sistem seperti itu tidak mendukung karyawan. Padahal seseorang yang mempunyai masalah psikologi harus tertangani dengan baik.

Soalnya, seseorang yang memiliki masalah psikologi itu tidak terlihat. Awalnya masalah kecil, kalau dibiarkan terus-menerus atau tidak di-notice, tahu-tahu menjadi depresi.

Menangkap Gejala Kesehatan Mental

Sebenarnya, tanda-tanda masalah mental pasti sudah ada, tetapi seseorang cenderung lebih mudah mengabaikan.

Kalau sakit fisik berbeda. Seseorang bisa merasakannya, seperti pinggang sakit. Kalau masalah psikologi, kadang-kadang dia naik turun. Kalau seseorang sibuk dengan pekerjaan, dia agak lupa, tetapi masalahnya belum selesai dan malah bisa semakin parah.

Dalam lingkungan kerja, yang disarankan atau didorong adalah pemimpin.

Ia harus bisa aware dengan perubahan-perubahan perilaku bawahannya. Maksudnya, ia tidak perlu memberikan konseling, tetapi mengenali perubahan perilaku yang tidak biasa dari anggota timnya.

Perubahan tersebut adalah:

  • Perubahan perilaku yang nyata

Misalnya, si A kalau kerja tidak pernah telat deadline, meeting selalu hadir, aktif saat presentasi, dan performanya oke selama setahun, lalu ia berubah. Ia jarang datang dan berulang, bukan karena sakit atau ada keperluan, sering terlambat dan terlihat tidak semangat.

  • Cemas

Seseorang yang sering cemas saat harus presentasi, meeting, merasa performa kerja tidak sempurna, deg-degan, ada kemungkinan ia memiliki masalah psikologi atau mental.

  • Letih

Individu yang merasa lesu, tidak bersemangat, low energy, dan/atau low mood, bukan berarti dia letih karena kegiatan fisik, tetapi karena masalah psikologi yang sedang dihadapinya.

  • Mudah tersinggung

Jika biasanya rekan kerja kita itu santai, tetapi belakangan ia mudah tersinggung. Itu adalah tanda-tanda ia punya masalah.

  • Pola makan berubah

Sikap teman kerja berbeda, lesu, tidak mau jajan, malas makan, atau sebaliknya.

Jadi ada beberapa perubahan yang bisa dicek oleh pemimpin ke anggota timnya. Walaupun belum tentu mereka ada masalah mental.

Dalam konteks leadership, pemimpin perlu memperhatikan anggota timnya.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *