Basuki KFL Fellowship HRPods

Review HR: Penerima KFL Fellowship Dengan IPK Tertinggi

Basuki. Ia adalah karyawan support team–office boy–di Kanmo Group. Sehari-hari, pria asal Sragen, Jawa Tengah, bertugas merapikan ruang kantor, membantu soal surat-menyurat, hingga membantu kegiatan lain di perusahaan.

Ia mulai bekerja di Kanmo Group pada 2016 dengan berbekal ijazah sekolah menengah kejuruan (SMK). Ia pun tak bercita-cita lain, kecuali bekerja untuk memenuhi kebutuhan harian.

Sampai akhirnya, ia berkesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang strata satu melalui Kanmo Future Leaders Fellowship. Ia berhasil menjadi penerima KFL Fellowship.

Pada semester dua, ia meraih IPK tertinggi di antara fellow, yakni 3,87. Berikut ini, obrolan HRPods bersama Basuki tentang lika-liku proses belajar dan bekerjanya pada Jumat (29/10/2023) di Menara Era, Jakarta.

Kegiatan Sebagai Penerima KFL Fellowship

Apa yang mendorong Anda mengikuti KFL Fellowship?

Saya pikir, program itu untuk staf kantor yang levelnya tinggi. Waktu diberitahu oleh HR, kalau fellowship buat semua karyawan store, warehouse, dan support, lalu saya mendaftar.

Terus terang saja, awalnya saya ragu-ragu karena sudah lama tidak sekolah. Bismillah, siapa tahu rezeki, lalu saya melengkapi berkas, selang beberapa minggu wawancara di Universitas Paramadina.

Setelah itu, saya mendapatkan kabar kalau saya diterima sebagai penerima beasiswa di jurusan manajemen bisnis.

Bagaimana kegiatan di awal kuliah?

Awalnya, saya masuk di kelas reguler pada malam dan setiap hari. Jadi, pulang kerja 17.00, langsung ke kampus, kuliah berakhir sekitar 21.00-22.00, dan sampai di rumah 23.00-24.00.

Kalau ada tugas, sesegera mungkin saya langsung mengerjakan atau menyicilnya agar tugas tidak menumpuk. Ada tugas yang merangkum materi dalam format video, tulis tangan, dan tugas kelompok. Untungnya, dosen-dosennya memberikan waktu cukup buat mahasiswa mengumpulkan tugas.

Keesokan harinya, saya kerja dari 08.00-17.00. Saya merasa badan capek dan pegal. Alhamdulillah, saya masuk terus selama satu semester.

Untuk laptop, Alhamdulillah, ada Bu Maya Anggraini. Beliau vice president untuk sebuah brand di Kanmo Group. Ketika mengetahui saya mendapatkan KFL Fellowship, beliau langsung bertanya kepada saya tentang laptop. Karena saya belum punya, jadi Bu Maya membawa laptop anaknya yang sudah jarang digunakan untuk saya. Dan, laptopnya masih dipakai sampai sekarang.

Semester II, saya pindah ke kelas sabtu. Alhamdulillah, semester dua berjalan lancar juga, malah IPK-nya bertambah, dari 3,72 menjadi 3,85. Jujur, saya tidak menyangka.

Strategi Kuliah Sambil Bekerja

Adakah perubahan ritme pekerjaan atau kehidupan setelah kuliah?

Saya harus pintar mengatur waktu. Kuncinya di manajemen waktu. Kalau disuruh menghafal materi kuliah, terus terang saya sudah tidak sanggup.

Cara menyiasatinya adalah sering membaca ulang materi. Kalau ada waktu luang, saya harus menyempatkan belajar.

Fleksibel saja, tidak harus belajar di jam tertentu. Pokoknya, apa yang perlu disiapkan, saya harus pelajari.

Bagaimana cara Anda bisa mendapatkan IPK tertinggi?

Saya juga kaget sebenarnya, karena perjuangannya lebih berat di semester pertama dibanding semester kedua.

Di semester pertama, saya sangat serius belajar, apalagi kalau ada mata kuliah kepemimpinan. Itu belajarnya luar biasa, karena ada tugas kelompok dan study case. Jadi, kami diminta untuk mengidentifikasi dan menemukan penyelesaian masalah. Proses itu sangat menguras pikiran dan tenaga.

Sebagai mahasiswa, kita jangan cuma mendengarkan dosen, tetapi juga aktif mengikuti diskusi dan bertanya kalau tidak mengerti.

4 Materi Kuliah Yang Menunjang Pekerjaan

Apa materi kuliah yang menurut Anda penting?

Banyak sebenarnya, tetapi saya melihat ada beberapa yang penting sejauh ini. Pertama, kepemimpinan.

Ini mendidik cara kita untuk berdisiplin waktu, bernegosiasi dengan tim, mengidentifikasi masalah, mencari solusi, menyelesaikannya bersama tim tanpa menyudutkan salah satu orang, dan cara berkomunikasi secara efektif. Kami juga diajarkan bagaimana mengelola kelompok atau tim.

Kedua, statistika. Mata kuliah ini masuk ke dalam Microsoft Excel. Jadi, kita belajar cara hitung dengan rumus dan hal-hal lain, seperti mempertahankan data paling atas agar tetap terlihat.

Ketiga, dasar-dasar manajemen. Materi kuliah ini berisi tentang bagaimana mengelola anggota, membuat anggota solid, mengidentifikasi tim ada masalah atau tidak, atau berdiskusi untuk mencari solusi bersama.

Keempat, anti korupsi. Ini adalah mata kuliah umum dan setiap prodi ada. Kita diminta untuk membuat kelompok dan membahas tugas berdasarkan studi kasus tentang korupsi. Baik korupsi waktu, uang, atau jam kerja.

Menurut saya, mata kuliah ini mendorong saya agar berjuang keras di semester dua, karena kelompok kurang solid.

Ada satu-dua orang yang susah dihubungi untuk mengerjakan tugas, tetapi dosen memberikan kesempatan ke kami untuk menilai rekan sekelompok. Jadi, nilai masing-masing orang berdasarkan usahanya. Nilai plus-nya di situ.

Adakah materi kuliah yang bisa diaplikasikan dalam pekerjaan?

Dasar-dasar manajemen bisa dipraktikkan dalam mengatur jadwal teman-teman tim support.

Misalnya, ada karyawan yang memilih masuk di shift tertentu atau sering masuk saat weekend. Kalau seperti itu, masing-masing di antara kita harus merasakan semua shift.

Jika ada yang tidak mau, kita pakai sistem voting dengan spin wheel, tetapi cara itu digunakan sebagai jurus terakhir.

Rencana Pasca KFL Fellowship

Apa rencana Anda setelah lulus dari KFL Fellowship?

Belum ada pandangan ke situ. Saya masih belajar, jadi mengikuti arahan dari kantor saja. 

Soal karier, saya mengalir saja, yang penting selalu berusaha terbaik. Takdir terbaik kita, ya, saat ini. Suatu saat, pasti ada tempat yang terbaik buat kita.

Adakah pesan buat teman-teman di luar sana yang sedang berjuang untuk melanjutkan kuliah?

Sebelum menerima fellowship, saya tidak terbayang akan kuliah. Saya berada di zona nyaman dengan bekerja saja, yang penting pemasukan cukup buat sehari-hari.

Ketika ada kesempatan untuk kuliah, saya berpikir hanya dua, ikut atau tidak. Kalau ada keinginan, niat, dan tekad yang kuat, lalu ditakdirkan untuk menerima sesuatu, kita harus menjalaninya semaksimal mungkin. Semua hal perlu perjuangan dari segi waktu, materi, tenaga. Dalam hal ini, saya harus belajar lebih giat lagi dan bekerja sebaik mungkin.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *