Industri telah berhasil mengubah perilaku pelanggannya dengan sistem pay on demand.
Lihat saja layanan film, musik, dan video pengaliran hingga penyedia jasa telekomunikasi yang menerapkan pay on demand.
Pelanggan menikmati layanan tersebut dan membayarnya sesuai permintaan waktu. Mulai sebulan, tiga bulan, sampai setahun.
Apakah mungkin sistem pay on demand diterapkan pada karyawan? Sangat mungkin.
Berdasarkan penelitian The Federal Reserve, sebesar 40 persen pekerja Amerika Serikat tidak bisa menutupi biaya darurat sebesar USD400. Mereka memenuhi kebutuhan hidup dari gaji ke gaji.
Akibatnya, mereka sering memanfaatkan program pinjaman karyawan, utang di bank, terlambat membayar kredit, serta meminjam uang dari teman dan keluarga untuk mendanai kebutuhan darurat.
Kondisi seperti itu yang terjadi terus-menerus dapat menurunkan produktivitas kerja. Sudah saatnya, pemimpin dan tim HR memberikan benefit karyawan berupa pay on demand.
Definisi Pay On Demand
Pay on demand merupakan metode pembayaran karyawan, di mana mereka dapat menerima gaji sebelum waktunya atau menarik gaji sesuai permintaan.
Selain disebut pay on demand, metode ini disebut juga dengan on demand pay atau gaji on demand. Cara tersebut memberikan karyawan untuk mengakses porsi tertentu atau batas maksimal gaji per periode. Sisa gaji akan diberikan pada waktu gajian yang telah ditetapkan.
Pemberian layanan ini berasal dari perusahaan yang bekerja sama dengan prosesor payroll. Untuk biaya, ada prosesor yang menerapkan layanan ini sudah termasuk payroll, tetapi ada pula yang membebankan biaya kepada karyawan.
Mekanisme pembayaran
Ini adalah salah satu benefit karyawan yang berbiaya rendah tetapi sangat bermanfaat dan mekanisme cukup mudah. Karena karyawan dapat mengelola cash flow mereka dengan fleksibel.
Untuk mekanisme layanannya, karyawan dapat mengajukan permintaan menarik gaji melalui aplikasi ponsel sebelum waktu gajian. Pihak payroll akan mentransfer gaji ke rekening bank karyawan.
Perbedaan dengan EWA
Konsep pay on demand sama seperti earned wage access (EWA).
EWA merupakan program yang memberikan karyawan akses terhadap gaji dan berpotensi menawarkan pembayaran gaji di muka. Ini juga termasuk benefit karyawan.
Perusahaan akan menggandeng prosesor payroll untuk memberikan layanan ini. Biaya layanan akan ditanggung oleh karyawan.
Contoh layanan pay on demand atau EWA di Indonesia antara lain Mekari, Kini, Wagely, dan Ultratech.
artikel terkait: Skor Kredit: 4 Alasan Perusahaan Mengeceknya
Keuntungan Pay On Demand
Awalnya, pay on demand diberikan untuk frontliner, seperti pekerja kesehatan, restoran, dan hospitality. Benefit karyawan ini bermanfaat untuk memenuhi dana darurat antara waktu gajian bulan ini dan setelahnya.
Namun, manfaat cara ini tak hanya bagi karyawan, tetapi perusahaan pun diuntungkan.
Keuntungan bagi karyawan
- Jadwal gajian fleksibel
Karyawan mempunyai kontrol terhadap kapan menerima gaji serta menyelaraskan tanggal pembayaran dengan kondisi keuangan pribadi mereka tanpa harus berutang.
- Perhitungan gaji
Karyawan dapat melihat perhitungan gaji dengan jelas, termasuk ketika perusahaan memberlakukan kenaikan gaji.
- Kenyamanan akses
Aplikasi ponsel membuat penggunanya nyaman untuk mengakses informasi kapan pun dan di mana pun serta tidak perlu intervensi tim payroll.
Artikel Selanjutnya: 3 Solusi Untuk Masalah Keuangan Karyawan
Keuntungan bagi perusahaan
- Percepat proses penggajian
Pay on demand yang terintegrasi dengan payroll akan mengurangi beban administrasi dalam menangani permintaan gaji dibayar di muka.
- Dukung rekrutmen
Metode ini menjadi selling point dalam pasar tenaga kerja yang kompetitif. Karena benefit ini dapat menarik kandidat sekaligus mempertahankan karyawan.
- Mengurangi ketidakhadiran
Membayar tagihan sebelum jatuh tempo dapat menjauhkan seseorang dari stres dan melanjutkan pengelolaan uangnya dengan baik, sehingga ia memiliki alokasi dana untuk berangkat ke kantor.
- Karyawan lebih produktif
Masalah keuangan dapat menurunkan produktivitas karyawan. Jika perusahaan menawarkan pay on demand sesuai permintaan, hal itu memberikan mereka jaring pengaman finansial dan meningkatkan produktivitas kerja.
- Retensi karyawan
Perusahaan yang memenuhi permintaan karyawan tak hanya meningkatkan produktivitas. Perusahaan juga berupaya meretensi karyawan dengan memperhatikan kesejahteraan finansial.
- Tingkatkan reputasi
Bisnis dapat menunjukkan komitmen terhadap financial wellbeing karyawan, sehingga meningkatkan reputasi melalui employer branding.
Kerugian Pay On Demand
Nelson Lichtenstein, profesor sejarah di University of California Santa Barbara, AS, mengkhawatirkan beban biaya pada layanan pay on demand.
Beberapa penyedia layanan membebankan biaya kepada perusahaan, sementara yang lain mengharuskan karyawan yang membayar layanan ketika mereka menarik gaji lebih awal. Biayanya pun bervariasi, tergantung penyedia layanan.
Opsi terakhir justru menambah pengeluaran karyawan. Bahkan dapat membuat ketidakstabilan kondisi keuangan mereka. Meski benefit karyawan tersebut sangat membantu kehidupan mereka dari gaji ke gaji.
Ya, pay on demand dapat membawa kerugian bagi kedua belah pihak, yaitu:
Sisi karyawan
- Biaya
Menarik gaji lebih awal seperti menggunakan jasa perbankan–menabung–, di mana pelanggan harus mengeluarkan biaya administrasi.
Sisi perusahaan
- Kesalahan pembayaran
Pembayaran gaji sebelum waktunya dapat menimbulkan kesalahan perhitungan. Misalnya, perhitungan pembayaran gaji keseluruhan kurang atau justru berlebih.
- Pajak
Perusahaan akan dikenakan pajak atas upah karyawan, berdasarkan pay on demand. Pengusaha yang lupa atau gagal membayar dapat menerima sanksi.
Perusahaan Yang Terapkan Pay On Demand
Unifi
Unifi merupakan penyedia jasa penerbangan di Amerika Utara yang memiliki 23.000 karyawan tersebar di 200 bandar udara. Perusahaan memberikan benefit karyawan berbentuk layanan pay on demand.
Chief People Officer Unifi Dr. Archana Arcot menjelaskan bahwa alasan utama perusahaan menawarkannya kepada karyawan adalah untuk menghilangkan tekanan finansial dan menempatkan kesehatan finansial dalam akses yang mudah.
Perihal tekanan finansial, hal itu karena banyak karyawan perusahaan mengandalkan solusi berbiaya tinggi seperti pinjaman gaji yang memiliki rata-rata 400 persen annual percentage rate (APR). Jadi, mereka membutuhkan akses ke uang tunai untuk keadaan darurat.
Contoh penggunaan aplikasi ini, lanjut Arcot, digunakan oleh karyawan untuk mengeluarkan mobilnya dari tempat derek, sehingga ia menghindari bolos kerja. Hal itu, menyelamatkan perusahaan dari ketidakhadiran yang tidak terduga.
Nando’s
Nando’s menggunakan pay on demand untuk menarik sekaligus meretensi karyawan. Jadi, sekitar 150 karyawan Nando’s di Singapura dapat mengakses upah sebelum tanggal gajian.
Sebagai perusahaan rantai makanan multinasional, Nando’s memiliki misi untuk menjadi yang berarti dan bertumpu pada orang-orang sekitarnya. Mereka percaya bahwa melindungi karyawan adalah kunci memberikan pengalaman yang luar biasa kepada pelanggan dan keberhasilan bisnis.
Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan mengambil gaji sebelum hari H, Nando’s menjadi yang terdepan sebagai perusahaan pilihan di pasar kerja Singapura yang kompetitif.
Paychex
Paychex ialah perusahaan penyedia jasa pay on demand yang digunakan pertama kali oleh klien mereka pada Desember 2019. Layanan ini untuk mengatasi tekanan finansial karyawan yang membutuhkan akses instan ke gaji mereka dan tanpa biaya.
Survei Paychex belum lama ini memperlihatkan sebesar 45 persen pelanggan menyatakan tertarik menggunakan layanan mereka. Angka tersebut naik 14 persen dibanding survei sama pada 2018.
Sejak peluncuran aplikasi layanan, perusahaan mendapatkan pengguna dua kali lebih banyak dalam dua tahun terakhir. Jumlah rata-rata karyawan yang menggunakan dari per klien pun dua kali lipat lebih tinggi.
Berdasarkan data Paycheck, pengguna mengakses gaji mereka rata-rata empat kali per bulan.
Pay on demand mendukung kesehatan finansial karyawan dan mengembangkan literasi keuangan pada karyawan. Layanan ini juga memungkinkan mereka membangun strategi keuangan personal, karena mereka bisa mengakses sumber keuangan.
Leave a Reply