Kenaikan Gaji Karyawan HRPods

Kenaikan Gaji Karyawan Dan Cara Hitungnya

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat banyak pekerja meminta kenaikan gaji karyawan. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance Tauhid Ahmad mengatakan kepada CNBC Indonesia bahwa penyesuaian gaji karyawan dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat yang terdampak.

Kenaikan tersebut diperkirakan minimal sekitar tujuh hingga 10 persen. Namun, tidak semua sektor bisnis bisa melakukannya, terlebih sektor yang masih terdampak pandemi. Sebut saja sektor konstruksi, real estate, dan pertanian sulit menaikkan gaji karena mengalami dampak akibat pandemi. Sedangkan sektor telekomunikasi, makanan dan minuman, hingga pergudangan mampu menaikkan gaji karyawannya. 

Masih dari sumber yang sama, Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan kenaikan BBM pasti diikuti kenaikan inflasi. Maka harus ada penyesuaian upah minimum sesuai dengan PP No. 36 tahun 2021.

Apakah Perusahaan Wajib Melakukan Kenaikan Gaji Karyawan?

Kenaikan gaji karyawan adalah hal yang diharapkan oleh semua pekerja. Namun, apakah perusahaan wajib melakukannya?

Kenaikan gaji bukan hanya semata-mata karena kenaikan harga BBM. Ini adalah bentuk penghargaan perusahaan kepada karyawan. Gaji yang bertambah tak hanya meningkatkan kesejahteraan karyawan saja. Melainkan juga memotivasi karyawan untuk tetap produktif bekerja.

Di sisi lain, masing-masing perusahaan memiliki kebijakan kenaikan gaji yang mengacu pada struktur dan skala upah (SSU). Hal ini dilakukan agar perusahaan tidak merugi saat menaikkan gaji karyawan.

Berdasarkan UU Ketenagakerjaan, UU Cipta Kerja, dan PP Pengupahan, tak ada aturan tentang kenaikan gaji. Dalam UU Ketenagakerjaan pada pasal 92 A, yang terdapat di UU Cipta Kerja tertulis, Pengusaha dapat melakukan peninjauan upah secara berkala dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas.

Dengan kata lain, pemerintah secara teknis tidak mengatur standar kenaikan gaji seperti persentase, periode, atau hal lain. Semua aturan diserahkan kepada perusahaan.

SSU

Meski pemerintah ada memiliki aturan kenaikan gaji karyawan. Namun, pemerintah mewajibkan perusahaan menyusun struktur dan skala upah (SSU) untuk mengurangi jarak serta jenjang upah yang jauh antara upah tertinggi dan terendah.

Pedoman struktur dan skala upah tercantum dalam PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yang menetapkan upah berdasarkan per jam, harian, atau bulanan. Perusahaan yang menerapkan komponen upah pokok dan tunjangan akan berpedoman kepada SSU untuk menetapkan upah pokok saja. Kedua hal tersebut wajib diberitahukan kepada seluruh karyawan bahwa perusahaan menggunakan struktur upah dan golongan jabatan sesuai dengan jabatan pekerja.

Upah minimum

Nilai upah yang ditetapkan pemerintah hanyalah upah minimum. Persentase dan besaran kenaikan dari upah minimum ini ditetapkan oleh pemerintah setempat dan daerah setiap tahunnya. Tentunya, hal ini berdasarkan pada kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan. Upah minimum menjadi dasar perusahaan dalam menaikkan gaji. 

Jika menerapkan upah minimum untuk karyawan golongan terendah dengan masa kerja kurang dari satu tahun, maka perusahaan wajib melakukan kenaikan gaji minimal sesuai dengan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) atau UMP (Upah Minimum Provinsi) terbaru.

Baca pula: Fungsi dan Tahap Penyusunan Struktur Skala Upah

2 Skema Kenaikan Gaji Berkala

Kenaikan gaji karyawan berkala adalah penambahan upah yang diberikan untuk pekerja bila mereka memenuhi persyaratan dan mencapai masa kerja berdasarkan ketentuan perusahaan. Besaran kenaikan gaji berkala ini disesuaikan dengan tabel gaji, masa kerja, dan peraturan, seperti skema berikut ini:

1) Kenaikan gaji per tahun

Kenaikkan gaji karyawan akan diputuskan oleh perusahaan dan ditetapkan dalam bentuk persentase. Perhitungan kenaikan gaji ini bisa berbeda-beda. Karena dilihat dari jabatan masing-masing karyawan. Misalnya, setiap tahun perusahaan mengumumkan ada kenaikan gaji sebesar lima persen untuk semua karyawan.

2) Kenaikan gaji berdasarkan inflasi

Jika tingkat inflasi suatu negara naik, maka secara otomatis biaya hidup masyarakatnya semakin mahal seiring dengan kenaikan harga barang dan jasa. Artinya, nilai mata uang juga akan menurun dan daya beli masyarakatnya berkurang secara drastis.

Namun, laju inflasi bisa diimbangi dengan kenaikan gaji yang secara tidak langsung. Gaji yang layak akan membuat masyarakat mampu mencukupi kehidupan sehari-harinya.

Menurut PP Pengupahan pasal 33 dituliskan, Pengusaha melakukan peninjauan upah secara berkala untuk penyesuaian harga kebutuhan hidup dan atau peningkatan produktivitas kerja dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan. Peninjauan upah sebagaimana dimaksud ini diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

Artikel berikutnya: Transparansi Gaji: Perbedaan Di Asia Dan Eropa

2 Cara Menghitung Kenaikan Gaji Karyawan

Rumus menghitung kenaikan gaji karyawan adalah:

Kenaikan Gaji Karyawan = Gaji Awal x Persentase Kenaikan Gaji

1) Menghitung selisih gaji baru dengan gaji lama

Misalnya, gaji Doni adalah Rp5 juta. Pada September 2022, ia mendapatkan kenaikan gaji menjadi Rp5,5 juta. Maka kenaikan upah Doni adalah gaji baru dikurangi gaji lama adalah:

Selisih gaji = Upah baru – Upah lama

Rp5,5 juta – Rp5 juta = Rp500 ribu.

2) Mencari persentase kenaikan gaji

Masih menggunakan contoh di atas, mencari persentase gaji adalah dengan menghitung rasio selisih gaji terhadap gaji lama. Caranya:

Rasio = selisih gaji : gaji lama

Rp500 ribu – Rp5 juta = 0,1

Kemudian, kalikan rasio dengan 100 agar mendapatkan persentase kenaikan gaji, yaitu 0,1 x 100. Jadi, kenaikan persentase gaji Doni adalah 10 persen.

Perhitungan sederhana di atas dapat dihitung menggunakan excel. Kenaikkan gaji juga memengaruhi Tunjangan Hari Raya (THR), BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, serta potongan pajak penghasilan. Perusahaan yang menaikkan gaji karyawan harus menghitung komponen penggajian satu persatu.

Artikel rekomendasi: Haruskah Meminta Slip Gaji Kandidat?

Perhatikan 6 Hal Ini Sebelum Menaikkan Gaji Karyawan

Kenaikan gaji adalah cara menunjukkan penghargaan dan mengakui prestasi tenaga kerja. Mereka dengan kinerja terbaik berhak mendapatkan kenaikan gaji, agar tetap bekerja di perusahaan dan melanjutkan jalur karier mereka.

Saat mempertimbangkan kenaikan gaji, penting bagi HRD untuk mengetahui kapan dan bagaimana menawarkannya pada karyawan. Ketahui juga faktor-faktor yang berkontribusi pada keputusan perusahaan.

1) Transparan tentang anggaran 

Dalam negosiasi kenaikan gaji, jujurlah kepada karyawan tentang apa yang dapat ditawarkan oleh perusahaan. Jika anggaran bisnis hanya memungkinkan peningkatan tiga persen, beritahu informasi itu dalam pertemuan empat mata dengan karyawan yang bersangkutan. Katakan bahwa perusahaan melakukan yang terbaik bagi karyawan. Dengan demikian, karyawan memahami kondisi perusahaan dan puas terhadap kenaikan gaji.

2) Tawarkan bonus 

Salah satu praktik yang dapat menghemat uang perusahaan jangka panjang adalah menawarkan bonus alih-alih kenaikan gaji pokok. Tetapkan bonus berdasarkan kinerja, pengalaman, atau faktor lainnya. Menawarkan bonus reguler dapat meningkatkan motivasi karyawan. Bonus menghasilkan kepuasan instan dan menjadi alat yang berguna untuk menghargai produktivitas dan kesuksesan di tempat kerja.

3) Pantau kompetitor

Dalam bisnis, ada baiknya untuk memantau apa yang dilakukan oleh kompetitor. Misalnya, menggali informasi jenis gaji yang diberikan, seberapa sering menawarkan kenaikan gaji, dan berapa banyak yang dianggarkan untuk kenaikan gaji. Mengumpulkan informasi tentang topik-topik ini dapat membantu Anda bersaing untuk mendapatkan karyawan baru dan bernegosiasi secara lebih efektif dengan karyawan Anda saat ini.

4) Pertahankan kenaikan gaji yang konsisten

Bersikap adil dan setara adalah bagian penting dalam menawarkan kenaikan gaji. Menaikkan gaji lebih tinggi kepada karyawan yang dibayar lebih tinggi atau menambah gaji melebihi prestasi kerja dapat menyebabkan gesekan, konflik, dan ketidakpuasan di antara karyawan.

5) Tetapkan kriteria yang jelas

Menetapkan seperangkat kriteria untuk menentukan kenaikan gaji karyawan. Tujuannya, mengurangi bias dan memastikan bahwa semua manajemen menggunakan kriteria yang sama untuk mengevaluasi karyawan dan menentukan kenaikan gaji. Menjelaskan bagaimana skema kenaikan gaji ditentukan dengan berdiskusi bersama karyawan. Upaya ini membantu mengurangi risiko bias yang dirasakan dan melindungi perusahaan Anda jika terjadi perselisihan.

6) Tawar-menawar

Jika Anda tidak dapat menawarkan kenaikan uang kepada karyawan berkinerja tinggi, lakukan tawar-menawar untuk menghargai kerja keras dan mengakui pencapaian mereka. Selama negosiasi gaji, tawarkan paket kompensasi dan tunjangan keseluruhan yang lebih baik daripada kenaikan gaji atau tambahan manfaat seperti istirahat berbayar, bekerja dari jarak jauh, atau ruang kerja baru.

Ya, kenaikan gaji di Indonesia tidak ditetapkan oleh pemerintah. Satu-satunya yang diatur pada pemerintah adalah upah minimum. Namun, tak ada yang salah jika karyawan meminta kenaikan gaji. Bila karyawan melakukan upaya itu, maka manajemen dan tim HR perlu melakukan transparansi informasi tentang skema penambahan upah.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *