Upskilling mendorong career growth karyawan. Hal ini tak hanya menjadi tanggung jawab karyawan saja, tetapi perusahaan pun berperan untuk memberikan program upskilling karena hasil dari upaya itu menghasilkan seseorang yang terampil di bidang kerjanya.
Dalam daftar 10 keterampilan teratas World Economic Forum 2023, analytical and creative thinking menduduki peringkat pertama, diikuti oleh keterampilan kognitif dan self-efficacy, resilience, flexibility dan agility, motivasi dan self-awareness, curiosity dan lifelong learning, serta teknologi.
Karyawan–terutama bagi angkatan kerja muda–membutuhkan upskilling dan pelatihan keterampilan. Bahkan seperempat karyawan milenial dan gen z tak segan untuk meninggalkan pekerjaan yang tidak menawarkan kesempatan belajar keterampilan baru. Situasi tersebut adalah alarm bagi perusahaan untuk merespons perubahan dunia dan menanggapi kebutuhan karyawan guna menunjang tujuan bisnis.
Manusia Adalah Kunci
WEF menyatakan bahwa manusia adalah kunci untuk membuka inovasi dan memacu pertumbuhan bisnis. Hal ini berlaku pada industri jasa dan ritel, karena pelanggan menjadi pusat tujuan perusahaan. Industri ini juga berharap mampu melayani pelanggan dengan menciptakan lapangan kerja yang baik dan berinvestasi dalam peningkatan keterampilan karyawan.
Berdasarkan laporan Forum Future of Jobs 2023, pengusaha mengantisipasi 44% kemampuan karyawan akan terganggu dalam lima tahun ke depan. Enam dari 10 karyawan akan memerlukan pelatihan sebelum 2027. Dalam hal ini, pelatihan mengacu pada upskilling dan/atau reskilling yang berkelanjutan guna meningkatkan kemampuan karyawan di pasar kerja yang berubah dengan cepat sekaligus membantu mereka menjadi lebih adaptif terhadap perubahan persyaratan pekerjaan.
Reskilling untuk membekali karyawan menjalankan peran yang sama sekali baru dalam perusahaan, sedangkan upskilling memerlukan pengajaran keterampilan baru agar karyawan dapat meningkatkan kinerja dalam perannya saat ini.
Bila perusahaan ingin meningkatkan produktivitas, Anda dapat memberikan program upskilling atau reskilling secara berkala kepada karyawan. Upaya ini tak sekadar menguntungkan karyawan dari segi pertumbuhan karier, perusahaan pun akan menuai sisi positifnya.
Karyawan yang menjalani program pengembangan keterampilan cenderung puas terhadap pekerjaannya dibandingkan yang tidak. Mereka juga lebih termotivasi bekerja sehingga tidak mendorongnya untuk mencari prospek di tempat lain sekaligus meningkatkan produktivitas perusahaan. Lebih jauh lagi, karyawan sering kali merasa menjadi bagian dari misi dan tujuan perusahaan.
Baca juga: Career Growth: Definisi, Faktor, dan Tipe
5 Langkah Implementasi Upskilling Mendorong Career Growth Karyawan
Untuk menghadapi tantangan di masa depan, perusahaan perlu mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) melalui upskilling. Adapun implementasinya dapat dimulai dari:
1) Analisis kesenjangan keterampilan
Perusahaan dapat memulai program upskilling dengan menganalisis keterampilan karyawan saat ini melalui survei. Dalam survei, tim HR sebagai eksekutor akan menilai keterampilan dan performance review hingga analisis tren industri. Langkah itu memastikan pelatihan upskilling untuk mengatasi kesenjangan keterampilan yang paling mendesak dan berkontribusi mencapai tujuan bisnis strategis.
2) Personalisasi pelatihan
Sebaiknya, Anda merancang program pelatihan yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi karier karyawan. Jadi, tim HR perlu melibatkan karyawan dalam penetapan tujuan dan program yang akan diikuti, sehingga ia lebih bertanggung jawab atas pilihannya, dan diskusi pengembangan karier guna menjembatani antara kesenjangan keterampilan dan menyelaraskan karier yang diinginkan.
3) Beragam metode pelatihan
Tim bisa memberikan berbagai metode pelatihan, seperti lokakarya yang dipandu oleh instruktur agar lebih interaktif, kursus daring untuk pembelajaran mandiri, pembelajaran mikro melalui modul pembelajaran singkat atau tutorial video pendek, atau peer-to-peer mentoring yang mendorong kolaborasi.
Artikel selanjutnya: Cara Mengidentifikasi Gaya Belajar Karyawan
4) Bangun ekosistem pembelajaran
Tak hanya memberikan program pelatihan, tetapi perusahaan juga perlu membanguhn ekosistem pembelajaran melalui komunitas pembelajaran internal agar karyawan dapat bertukar ide dan saling mendukung pertumbuhan. Pertimbangkan untuk mengadakan sesi makan siang bersama atau presentasi berbagi pengetahuan sehingga mereka memamerkan keterampilan yang baru diperoleh dan menginspirasi rekan kerja.
5) Recognition and reinforcement
Implementasi ini dapat berupa mengakui secara publik ketika karyawan telah menyelesaikan program upskilling, peningkatan kinerja setelah pelatihan, pemberian promosi setelah menyelesaikan program upskilling, atau mempertimbangkan insentif berbasis kinerja. Kondisi tersebut memotivasi karyawan untuk tetap terlibat dalam proses pembelajaran selanjutnya.
Dalam pelaksanaan program upskilling, pemimpin sangat berperan besar dalam menumbuhkan budaya belajar. Jika memungkinkan, ia juga mengikuti coaching secara berkala agar membantu karyawan menemukan hingga mengembangkan potensinya. Ketika pemimpin memberikan contoh nyata dalam pembelajaran, ia akan menginspirasi karyawannya untuk melakukan hal yang sama.
Leave a Reply