Ketika “terasing” dan memulai karier dari nol, seseorang dapat menemukan ikigai-nya.
Ini adalah konsep hidup orang Jepang yang digadang-gadang sebagai rahasia kebahagiaan. Dalam laman pemerintah Jepang, ikigai didefinisikan sebagai renjana yang memberikan nilai dan kebahagiaan dalam hidup seseorang.
Saat seseorang memiliki renjana, ia akan memiliki tujuan dalam hidup, yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan profesional, personal, maupun sosial.
Flavia Sungkit mendapatkan ikigai ketika ia harus meninggalkan karier dan berpindah ke kota lain. Bahkan ia memulai bisnisnya ketika pandemi COVID-19 pada 2020.
Ikuti perbincangan HRPods dengan Flavia, praktisi human resource dan pendiri Ikigai Consulting, melalui telekonferensi pada Rabu (07/06/2023).
Proses Perjalanan Diri
Setelah membaca buku Ikigai, saya bertanya ke dirinya, seperti apa purpose kamu dalam berkarya. Dari hal itu, saya memulai proses perjalanan diri sendiri.
Menurut saya, menemukan purpose bukan sekadar destination, bukan pula ambisi menjadi seseorang di level tertentu, tetapi kebahagiaan atau fulfillment yang kita dapatkan ketika berkarya. Jadi, kita merasakan hal bermakna ketika bekerja.
Semangat itu saya bawa ketika mendirikan Ikigai Consulting bersama rekan bisnis saya. Melalui firma konsultasi ini, perusahaan dapat membantu karyawan menemukan ikigai-nya.
Setiap karyawan pasti memilikinta dan kalaupun mereka belum mengetahui, at least mereka akan akan melakukan pekerjaan yang membuat mereka lebih happy. Jadi, mereka tidak hanya bekerja dan menerima gaji saja.
Menemukan Ikigai Untuk Berkarya
Saya percaya ketika kita menemukan ikigai, apa pun rencana selanjutnya–entah career switching, resign, berhenti bekerja, lalu melanjutkan lagi, semua itu ada benang merahnya.
Ketika berproses mengeksplorasi diri, saya bekerja sebagai freelance consultant. Lalu, saya pun menemukan bahwa my Ikigai is nurturing the blooming journey for all soul.
Saya suka sekali membantu seseorang untuk mengembangkan potensinya atau mengembangkan seseorang yang sudah baik menjadi lebih baik lagi.
Hal itu bisa saya lakukan di mana saja. Ingin berkarier di perusahaan, menjalankan bisnis consulting, atau tidak di sini lagi, saya bisa berkarya dengan tujuan tersebut.
Pandemi COVID-19 Mendukung Ikigai Consulting
Ikigai Consulting berdiri pada 2020 dan berbasis di Semarang. Bagi kami, awal pandemi itu blessing in disguise.
Pertama, waktu itu bidang HR di Semarang agak ketinggalan dibanding Jakarta. Kedua, pandemi hanya memperbolehkan kegiatan daring.
Jadi, saya memanfaatkan jaringan HR di Jakarta. Kami pun mendapatkan mitra coach yang kebanyakan di Jakarta, begitu pula dengan klien yang ada di ibu kota.
Justru pandemi adalah kesempatan kami untuk membangun branding dan marketing dengan target market lebih luas lagi. Puji Tuhan, operasional dan kegiatan dapat dilakukan secara daring.
Ditambah lagi, karena bisnis service, maka kami bisa memenuhi kebutuhan perusahaan yang memiliki kantor di kota kecil. Misalnya, kantor cabang perusahaan A di Ciamis meminta bantuan kami untuk menjalankan coaching.
Tentu, kami bisa melakukannya secara daring dan harganya lebih terjangkau dibandingkan kegiatan yang harus dilakukan di tempat.
Terlebih kalau program tersebut coaching, di mana kami harus mendatangkan coach ke perusahaan klien dan memakan biaya cukup tinggi.
Leave a Reply