Jika Anda sedang membuka sebuah bisnis atau memperbaiki sistem human resources, HR consultant dapat menjadi sumber daya berharga bagi perusahaan. Ya, HR consultant yang terampil dan berpengalaman akan memberikan wawasan tentang praktik yang tepat merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan karyawan.
Ia juga membantu pemimpin perusahaan untuk mengelola sekaligus membimbing karyawan. Bahkan, ia mampu menjelaskan kepada Anda tentang masalah ketenagakerjaan, tantangan learning and development, budaya perusahaan yang relevan saat ini, penerapan kebijakan yang selaras dengan regulasi pemerintah, hingga perencanaan suksesi.
Sekilas, pekerjaan tersebut tak memakan banyak waktu. Namun, HR consultant harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang kuat tak hanya di bidang human resources, juga di bidang manajemen dan organisasi yang tidak didapatkan dalam waktu semalaman.
Untuk lebih memahami profesi ini, ikuti pembicaraan HRPods bersama Alinne Rosida Djumhana, Jumat (17/06), Jakarta. Sebelum mengelola perusahaan jasa konsultan manajemen Better & Co pada 2018, ia telah bertahun-tahun telah bekerja sebagai senior consultant di Korn Ferry dan independence consultant bagi perusahaan nasional hingga multinasional.
Memahami Dunia HR Consultant
Menjahit pengetahuan
“Sepanjang perjalanan karier, saya beruntung telah melalui masa-masa berat dulu di dunia kerja sebelumnya. Alhamdulillah, saya pernah menghadapi klien yang ribet sampai atasan yang susah diajak untuk berkolaborasi. Namun, kondisi itu membuat saya belajar banyak hal.
Semakin bertambah usia dan mendirikan bisnis ini, saya tinggal meng-collect semua pengetahuan yang pernah dipelajari, karena ilmu itu selalu berkembang, tidak ada yang datang tiba-tiba. Saya sudah mempelajari cikal bakal AI waktu kuliah di Teknik Elektro, ITB.
Sekarang, saya tinggal menjahit semua pengetahuan yang sudah saya miliki dipadukan dengan ilmu baru. Kalau ada tren baru, saya akan mendaftar kursus di Udemy terlebih dahulu. Saat mengikuti sesi kursus, saya langsung recalling pengetahuan atau keterampilan yang pernah saya dapatkan dulu. Ini adalah cara mudah memperbarui pengetahuan sekaligus merumuskan masalah.
Misalnya, waktu mengikuti sesi employee experience, ingatan saya akan tertuju saat belajar customer experience, atau ketika belajar people analytics, saya akan mengingat materi kuliah statistika dan matematika.

Keterampilan wajib dikuasai oleh HR consultant
1) Structured thinking
Ada serangkaian keterampilan yang harus dikuasai oleh HR consultant, pertama adalah structured thinking, analytical thinking, dan conceptual thinking. Perbedaannya adalah analytical thinking akan mengumpulkan fakta-fakta kecil untuk memahami gambaran besar suatu masalah.
Conceptual thinking adalah praktik melihat hal-hal atau konsep berbeda, lalu mengetahui akar masalahnya. Dari dua pemikiran itu, kita dapat menerapkan structured thinking. Ini cara sistematis dan terorganisasi untuk memecah masalah besar menjadi bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola.
2) Komunikasi
Komunikasi merujuk kemampuan kita untuk menyampaikan pesan dalam bahasa yang dimengerti oleh audiens. Saya sering mengikuti meeting berjam-jam, hanya karena si pembicara menggunakan kalimat tidak efektif, sehingga pembicaraannya berputar-butar.
3) Mendengarkan
Listening skill juga wajib dikuasai oleh HR consultant. Keterampilan ini erat kaitannya dengan cara berkomunikasi dan menulis. Seseorang yang dapat mendengarkan orang lain dengan saksama, ia mampu memahami isi pembicaraan dan mengetahui cara meresponsnya. Ia pun bisa menanggapi dan menyampaikan gagasan dalam bahasa terstruktur, baik secara verbal maupun tertulis, sehingga ia tidak perlu waktu meeting berjam-jam.
4) Riset
Konsultan wajib melakukan riset. Ia harus mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan klien, sehingga ia dapat memberikan opsi penyelesaian masalah.
5) Empati
Kita harus memiliki empati atas permasalahan yang dihadapi oleh klien, HR, atau pemimpin. Dengan structured thinking, analytical thinking, dan conceptual thinking dibungkus dengan empati, kita dapat memahami cara berpikir mereka.
6) Achievement drive
Ini bukan keterampilan, tetapi syarat konsultan yang ingin menyelesaikan masalah klien adalah kita harus mempunyai achievement drive yang tinggi. Untuk memiliki poin ini, kita menantang diri sendiri untuk melakukan banyak hal, meski terkadang kita ragu terhadap kemampuan diri sendiri.
The most of the time, saya punya curiosity tinggi, begitu juga dengan achievement drive. Dulu, waktu masih bekerja untuk perusahaan lain, saya ingin terlibat pada semua proyek. Saya rela tidak mendapatkan uang tambahan, asal saya boleh belajar dari proyek tersebut.
HR Consultant Pun Butuh Mentor
Sebenarnya, saya tidak suka mengikuti pelatihan di dalam kelas dan hanya mendengarkan pembicara. Jadi, di samping meningkatkan keterampilan, saya juga banyak belajar dari mentoring atau berguru langsung ke ahlinya. Mentor ini bisa orang tua, atasan, atau siapa saja yang bersedia menjadi mentor kita.
Di sini, saya tidak cuma mengamati konten mereka, tetapi melakukan shadowing. Namun, saya akan melihat cara mereka berbicara, berperilaku, sampai dengan berpikir. Terkadang saya membayangkan bagaimana mentor menghadapi masalah yang sedang saya hadapi, seperti cara beliau bersikap terhadap klien yang terkenal susah tetapi ia tetap bisa mengelola emosi dengan baik.
Saya berharap, ketika menyarankan atau mengintervensi strategi perusahaan klien dan mereka mengimplementasikannya, itu artinya akan ada karyawan happy. Kalau satu karyawan happy, ia akan membawa kebahagiaan ke rumahnya yang ada istri dan anak-anaknya. Jadi, efek multiplikasi ini terjadi di mana-mana.
Dulu, ketika saya menghadapi masalah di kantor, saya akan eskalasi ke atasan beserta opsi solusi. Itu artinya, ada seseorang yang menolong dan mengarahkan saya dalam bekerja. Kemudian, atasan saya di kantor lama pernah mengatakan bahwa ada saatnya saya akan terhantam masalah dan tidak memiliki tempat untuk meminta pertolongan. Jadi, saya harus mempersiapkan hal tersebut.
Dan, hal itu terjadi saat saya menjalankan Better & Co. Namun, momen seperti ini harus saya hadapi, karena menjadi HR consultant adalah pilihan personal untuk memberikan manfaat ke banyak orang dan saya passionate di bidang ini.”
Leave a Reply