Lembaga riset dan konsultan bisnis asal Amerika Serikat Gartner kembali merilis survei tentang prioritas HR di 2026. Mereka telah melakukan jajak pendapat terhadap chief human resource officer (CHRO) dan HR leader mengenai tantangan umum serta prioritas mereka di tahun depan.
Hasil riset Gartner Top HR Trends and CHRO Priorities 2026 dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pemimpin HR dan tim mereka untuk menghadapi tren HR yang sedang berkembang. Mereka pun dapat mengelola wawasan tentang apa yang menjadi fokus rekan kerja mereka pada tahun mendatang, sehingga mereka dapat menyusun strategi dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM).
Tren yang Menjadi Prioritas HR di 2026
Penggunaan teknologi seperti artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML) akan memengaruhi tempat serta cara kerja perusahaan. Di 2026, hal itu masih akan terjadi sehingga tempat kerja mengalami pergeseran signifikan dalam strategi hingga operasi bisnis yang berbasis teknologi.
Gartner menyatakan bahwa CHRO harus memahami bagaimana tren tenaga kerja dan perusahaan akan membentuk prioritas mereka pada 2026 dan seterusnya. Masa depan HR akan dibentuk oleh empat tren utama, yaitu:
- AI memicu pertanyaan tentang masa depan HR
 - AI dipandang sebagai alternatif yang layak bagi human talent
 - Perusahaan berjalan di atas jalan yang ketat antara pertumbuhan dan efisiensi
 - Ada kesepakatan tenaga kerja yang bergeser menjadi “memberi lebih banyak, mengharapkan lebih sedikit”
 
Berdasarkan survei ke 426 CHRO di 23 industri dan empat wilayah global, Gartner mengidentifikasi empat prioritas HR di 2026:
1) Memanfaatkan AI untuk merevolusi HR
Mengembangkan model operasional HR adalah langkah pertama untuk menanamkan AI demi peningkatan produktivitas. Tahap awal ini diprediksi memiliki dampak tertinggi terhadap peningkatan produktivitas AI (29%) dibandingkan dengan berbagi pengetahuan, penerimaan, atau keterampilan AI. Namun, mengembangkan model operasional juga mendorong kolaborasi yang lebih kuat, fokus pada pelanggan, efisiensi, dan berdampak strategis dalam jangka yang panjang.
2) Membentuk pekerjaan di era human-mechine
Prioritas HR di 2026 selanjutnya adalah mengembangkan strategi bakat “now-next” sekaligus mengartikulasikan bagaimana memaksimalkan dampak bakat dalam 12 bulan. Jadi, CHRO harus merencanakan berbagai skenario human-machine atau AI untuk memastikan perusahaan siap menghadapi masa depan pekerjaan, termasuk melatih karyawan agar mereka meningkatkan kinerja dalam satu hingga tiga tahun. Tanpa upaya tersebut, Anda akan kehilangan kredibilitas di mata eksekutif level.
Baca juga: 4 Strategi Bisnis Hadapi Kondisi Politik Tak Stabil
3) Mobilisasi pemimpin untuk pertumbuhan di dunia yang tak pasti
Pemimpin HR harus siap melakukan perubahan secara rutin, bukan hanya menginspirasi karyawan. Ketika perubahan menjadi bagian hal alami dari pekerjaan, peluang adopsi perubahan yang sehat meningkat tiga kali lipat. Upaya ini bisa dilakukan dengan mengatur ulang ekspektasi dalam kriteria kinerja pemimpin, model kompetensi, dan program pengembangan; ciptakan alat bagi pemimpin dan karyawan untuk memahami emosi yang mereka rasakan; serta mengidentifikasi keterampilan perubahan inti yang paling penting bagi perusahaan.
4) Atasi atrofi budaya untuk meningkatkan kinerja
Untuk mencapai dan mempertahankan budaya yang diinginkan oleh perusahaan, CHRO harus menanamkan budaya tersebut ke dalam pekerjaan sehari-hari karyawan. Perusahaan yang berhasil melakukan hal ini dapat melihat peningkatan kinerja karyawan. Cara yang bisa dilakukan oleh tim HR antara lain menerjemahkan nilai perusahaan ke dalam perilaku sehari-hari di lingkungan kerja serta mengintegrasikannya ke dalam proses bisnis guna memperkuat budaya yang diinginkan.
Artikel selanjutnya: 3 Kiat Tingkatkan Budaya Perusahaan Sejalan Pertumbuhan Bisnis
3 Prioritas HR di 2026 untuk Mengatasi Tantangan di Dunia Kerja
Tim HR harus aktif mengatasi tantangan di dunia kerja, karena perkembangan teknologi–khususnya AI–dan “kelangkaan” kandidat terampil tak bisa diselesaikan dalam satu hari atau satu minggu. Oleh sebab itu, prioritas HR di 2026 untuk menghadapi kondisi ini ialah:
1. Menanggapi AI dan teknologi
AI telah mengambil alih tugas administratif HR guna mengurangi kesalahan sekaligus efisiensi waktu dalam proses kerja. Apa tugas tim HR selanjutnya? Anda dan tim dapat berfokus pada strategis kepemimpinan dan pengalaman karyawan yang dipersonalisasi.
2. Menavigasi tekanan bisnis dan pertumbuhan
Untuk mengelola “jalan ketat” pertumbuhan dan efisiensi, tim HR perlu mengubah pendekatan terhadap strategi perencanaan tenaga kerja. Misalnya, tim mengembangkan strategi kandidat “now-next” untuk menyeimbangkan kinerja dengan tujuan jangka panjang atau memastikan upaya pengelolaan SDM yang berdampak terhadap bisnis.
3. Mengatasi kelelahan perubahan
Untuk merespons perubahan pengelolaan SDM, seperti kontrak kerja, tim HR harus memiliki pendekatan terhadap kepemimpinan dan budaya perusahaan. Caranya, Anda dan tim mendefinisikan ulang ekspektasi pemimpin untuk berfokus pada perubahan serta memastikan budaya dipertahankan secara aktif guna meningkatkan kinerja tenaga kerja saat ini.
Sebagai pemimpin HR, Anda dapat memanfaatkan tren dan prioritas HR di 2026 untuk menyusun rencana strategis yang selaras dengan kebutuhan bisnis di masa mendatang. Tim HR juga bisa memprioritaskan kegiatan yang mendorong karyawan untuk melakukan upaya yang berdampak pada bisnis.

Leave a Reply