Career Cushioning HRPods

Career Cushioning Untuk Tingkatkan Karier & Retensi

Hampir separuh profesional di Indonesia mengaku telah melakukan career cushioning selama enam bulan terakhir. Ini merupakan langkah proaktif untuk meningkatkan prospek karier sebagai perlindungan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam pekerjaan saat ini. 

Berdasarkan survei Robert Walters, penyedia solusi talenta global, profesional yang melakukan career cushioning bertujuan untuk mempercepat proses pencarian kerja. Faktor di balik hal tersebut adalah budaya kerja di perusahaan tidak sehat. 

Memahami Career Cushioning

Survei Robert Walters menunjukkan bahwa faktor utama yang mendorong praktik tersebut adalah budaya kerja yang tidak sehat (52%), kepuasan kerja yang rendah (25%), dan kurang jaminan keamanan kerja (17%). Di sisi karyawan, terdapat 63% yang meyakini langkah ini dapat mempercepat pencarian kerja. Ini mencerminkan tren di mana mereka ingin memajukan karier di pasar tenaga kerja. 

Career cushioning menjadi sangat penting bagi karyawan di tengah ketidakpastian ekonomi. Pendekatan ini tidak hanya membantu mengurangi risiko kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba, tetapi juga membangun jaringan yang berharga dan meningkatkan keterampilan mereka. Mengingat volatilitas pasar, semakin banyak profesional di Indonesia yang menerapkannya,” ujar Rika Tantiana, Senior Manager di Robert Walters Indonesia, dalam keterangan persnya, Rabu (28/08). 

Adapun strategi career cushioning melibatkan pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman baru sambil tetap bekerja, sehingga membantu karyawan beradaptasi dengan ketidakpastian di pasar kerja dan perubahan dalam industri. Sementara itu, hasil survei menunjukkan upaya peningkatan karier yang paling populer adalah melamar pekerjaan lain (47%) dan mengikuti pelatihan atau meningkatkan keterampilan (42%).

Baca juga: 6 Kiat Bangun Karier Fresh Graduate

Usaha Tingkatkan Retensi Karyawan

Tak hanya karyawan yang menggerakan career cushioning, perusahaan pun memandang positif hal ini. Pasalnya, 47% pengusaha melihatnya sebagai cara bagi karyawan untuk mengembangkan diri serta membawa ide-ide baru untuk perusahaan.

Beberapa langkah yang bisa diambil oleh perusahaan guna meningkatkan prospek karier mereka, yakni:

  • Komunikasi terbuka dengan karyawan untuk membahas aspirasi, kekhawatiran, dan jalur karier 
  • Berinvestasi dalam peningkatan keterampilan
  • Menciptakan budaya yang mendukung mobilitas 
  • Meninjau kompensasi, manfaat, dan fleksibilitas kerja
Artikel selanjutnya: Penerapan DEI Pada Karyawan L’Oréal Indonesia

Rika menyarankan kepada perusahaan untuk membuat strategi inklusif dalam retensi karyawan. Sebut saja, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, meningkatkan manfaat karyawan, menyediakan jalur karier yang jelas, serta menawarkan peluang pengembangan. 

“Organisasi perlu memahami bahwa career cushioning adalah fenomena yang tidak bisa dihindari dan menangani aspek-aspek ini dapat membantu menguranginya,” tutup Rika. 


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *