Big data telah digunakan berbagai kalangan, baik pemerintah maupun perusahaan. Pemanfaatannya berdampak besar dalam masa depan organisasi.
Menurut Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi, pemerintah memanfaatkan data untuk berbagai kebutuhan, termasuk administrasi pemerintahan dan pelayanan publik. Sedangkan, 89% perusahaan telah mengadopsi big data.
Jika dulu, info karyawan di divisi HR hanyalah tumpukan kertas belaka. Saat ini, HR memanfaatkan semua datanya untuk mengelola karyawan dengan baik hingga menunjang performa perusahaan.
Memahami Big Data
Definisi
Big data merupakan kumpulan informasi bervolume tinggi, berkecepatan tinggi, dan/atau memroses informasi inovatif serta menghemat biaya.
Penggunaannya memungkinkan peningkatan insight, pengambilan keputusan, dan otomatisasi proses dalam organisasi. Data bisa berupa keterangan pribadi, demografi, survei, riwayat pembelian, hingga komentar di media sosial maupun situs web.
Data tersebut akan tersimpan dalam sistem komputer. Untuk menganalisisnya, Anda membutuhkan piranti lunak guna mengelola kumpulan Informasi beragam dan kompleks.
Konsep ini terjadi pada awal 2000-an. Kala itu, Doug Laney, analis industri dari Amerika Serikat, menjelaskan definisi big data dengan 3V atau volume, velocity, and variety.
Volume mengacu pada sejumlah besar data yang dapat dihasilkan dari ponsel, media sosial, dan foto. Velocity merujuk pada kecepatan di mana jumlah data yang luar biasa ini dihasilkan, dikumpulkan, dan dianalisis. Variety merujuk pada berbagai jenis informasi, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur.
Cara kerja
Ada dua kategori big data, terstruktur dan tidak terstruktur. Terstruktur terdiri dari informasi yang sudah dikelola oleh organisasi dalam database dan spreadsheet, biasanya berupa angka. Misalnya, nama, nomor KTP, dan nomor telepon.
Tidak terstruktur berasal dari informasi tak terorganisir dan tidak termasuk dalam model atau format yang telah ditentukan. Ini akan dikumpulkan dari media sosial, yang membantu institusi mengumpulkan informasi tentang kebutuhan pelanggan, seperti gambar, audio, serta percakapan.
Cara kerja pengumpulannya dari kuesioner, situs web, aplikasi, maupun media sosial yang dikumpulkan oleh sistem. Selanjutnya, data dikelola oleh piranti lunak.
Saat ini, tak sedikit perusahaan piranti lunak yang menawarkan jasa software as a service (SaaS). Mereka memiliki spesialisasi dalam mengelola jenis data kompleks.
Sumber Data Bagi HR
Data karyawan di HR bukan hanya untuk menghitung gaji dan memantau kehadiran.
Saat ini, perusahaan justru memanfaatkannya untuk kebutuhan lebih luas. Misalnya, merekrut kandidat dan mengukur sentimen karyawan. Adapun tambang data bagi HR adalah:
1) Rekrutmen
Biasanya, sumber rekrutmen berasal dari applicant tracking system (ATS) maupun aplikasi email kandidat. Di sini, HR akan mendapatkan informasi tentang jumlah kandidat, keterampilan dan pengalamannya, rasio seleksi, dan rasio penerimaan.
Dalam rekrutmen, terdapat matriks perekrutan yang melacak keberhasilan dan mengoptimalkan proses mendapatkan kandidat. Bila digunakan dengan tepat, matriks ini dapat mempekerjakan orang yang tepat dengan waktu lebih cepat.
2) Karyawan
Informasi karyawan berisi informasi nama karyawan, tanggal lahir, jenis kelamin, jabatan dan divisi, nomor pengenal, tanggal bergabung, serta mengundurkan diri. Ini sering dimasukkan sebagai variabel kontrol. Ketika digabungkan dengan informasi lain akan menjadi database yang kompleks.
3) Payroll
Data payroll berisi informasi tentang gaji, tunjangan, dan kompensasi. Biasanya sistem HRIS menyimpan payroll semua karyawan.
4) Daftar kehadiran
Bagi perusahaan yang telah menggunakan HRIS, HR dapat melihat daftar kehadiran untuk mengamati perilaku karyawan, sehingga Anda dan manajer dapat mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
5) Learning and development
Sistem learning and development menyimpan jenis pembelajaran yang diberikan kepada karyawan, tujuan pembelajaran, mencatat kemajuan setelah mengikuti pelatihan, dan mengukur efektivitas pembelajaran melalui survei.
Semua informasi tersebut akan tersimpan di learning management system (LMS), HRIS, atau divisi keuangan yang bertugas membiayai pembelajaran.
6) Keterlibatan karyawan
Data keterlibatan karyawan dapat dilihat dari keikutsertaan mereka dalam acara perusahaan. Misalnya, lokakarya internal, program employee wellbeing, atau ikut mempromosikan produk baru perusahaan di media sosial.
7) Survei karyawan
Untuk memperoleh beragam insight, HR dapat mengadakan survei karyawan. Contohnya, pelatihan yang ingin diikuti, kualitas makanan di kantin, serta relasi kerja antar karyawan dan manajer.
8) Exit interview
Exit interview dapat disimpan di HRIS, bila memungkinkan. Ini dapat menjadai sumber informasi tentang alasan karyawan meninggalkan perusahaan, penilaiannya terhadap atasan serta manajemen, dan menciptakan strategi retensi karyawan.
Leave a Reply