8 Platform HR Tech Ini Layak Diperhitungkan

Menurut Josh Bersin, analis dan penasehat human resource, mengatakan bahwa platform HR tech beberapa tahun ini menunjukkan pertumbuhannya.

Meski demikian, pengeluaran perusahaan terhadap platform HR tech berkurang. Hal ini karena dampak pandemi COVID-19 hingga resesi.

Di 2023, Bersin melihat industri HR tech melanjutkan perkembangan yang berkelanjutan. Alasannya adalah pasar ini masih memikat para pelaku bisnis dan perusahaan membutuhkan platform atau sistem untuk mengelola tenaga kerja.

Platform HR Tech Yang Perlu Diperhatikan Tahun Ini

1) Employee engagement

Platform employee engagement sangat penting. 

Platform ini menawarkan fungsionalitas mendalam yang tidak bisa ditawarkan oleh platform enterprise resourcing planning (ERP) dan human capital management (HCM).

Perusahaan menggunakannya untuk mengelola alur kerja yang berkaitan dengan pekerjaan hibrida, mendengarkan karyawan, onboarding, hingga career development.

Misalnya, platform employee engagement dari ServiceNow dan Microsoft Viva.

2) Talent intelligence

Platform talent intelligence berisikan data dengan kemampuan artificial intelligence (AI) yang membantu perusahaan dalam mengelola karyawan.

Sebut saja, sourcing resume, mencocokkan kandidat internal, asesmen kandidat, desain pekerjaan, manajemen suksesi lebih cerdas, dan analisis keterampilan. Contoh dari platform ini antara lain Beamery, Phenom, SeekOut, dan iCIMS.

Menurut pendiri Josh Bersin Academy, ini adalah platform manajemen kandidat masa depan. 

Pasalnya, perusahaan membutuhkan platform yang dapat menghubungkan karyawan dengan materi pembelajaran dan mentor hingga mengembangkan keterampilan dan karier.

3) Employee life cycle

Ini merupakan platform yang mampu merekam employee life cycle

Platform akan mengumpulkan dan menganalisis data. Beberapa platform dilengkapi dengan fitur survei.

Data akan diperoleh dari lalu lintas email, jadwal kalender, umpan balik, hingga video serta memberikan pandangan komprehensif tentang sentimen, kepuasan, keterlibatan, dan produktivitas karyawan. 

Bersin berharap HR tech ini dapat mendengarkan karyawan untuk memahami produktivitas dan cara meretensi mereka. Contoh platform antara lain Qualtrics, Perceptyx, Workday Peakon, dan Microsoft Viva Insights. 

4) Mastery learning

Platform mastery learning atau capability academy menawarkan tujuan terpusat kepada karyawan untuk belajar.

Di sana, mereka dapat menemukan pakar dan mentor, mengikuti kursus, dan memperdalam keterampilan atau mempelajari keterampilan baru.

Di platform mastery learning, tim HR juga dapat membuat konten pembelajaran berbasis kohort atau kolaboratif dan menyediakan coaching dengan dukungan AI.

5) Talent acquisition

Tim talent acquisition perlu menggunakan platform yang mempercepat proses rekrutmen. 

Platform ini menawarkan interview intelligence, video wawancara, hingga penilaian hard dan soft skill. Misalnya, platform dari Modern Hire, Paradox, dan HireVue.

6) Contract worker management

Di beberapa kasus, data pekerja kontrak dikelola oleh vendor, seperti perusahaan outsourcing. Jadi, data mereka tidak terintegrasi ke dalam database HR perusahaan.

Bersin menyarankan perusahaan perlu mengintegrasikannya ke dalam platform contact worker management, sehingga mereka mengetahui onboarding, jadwal kerja, penggajian dan tunjangan, hingga keamanan informasi.

7) Conversational AI

Solusi HR dalam conversational AI memungkinkan perusahaan memasarkan, menyaring, serta mempekerjakan karyawan tanpa keterlibatan tim HR. 

Ya, dengan tambahan mesin AI seperti yang dikembangkan oleh GPT-3, perusahaan dapat menyampaikan layanan ketenagakerjaan, melakukan rekrutmen, learning and development, dan lainnya

8) Workspace management

Dengan pekerjaan hybrid, tim HR memerlukan cara untuk menjadwalkan ruangan dan kantor kepada karyawan.

Dengan platform worscape management, Anda bisa memantau penggunaan ruang dan lokasi serta memenuhi kebutuhan pekerjaan hybrid.

Penutup 

Bagi ingin berinvestasi pada HR tech, perusahaan harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya.

Anda dan tim pun tahu bahwa penggunaan sistem atau platform baru membutuhkan waktu, tenaga, dan manajemen yang baik. 

Perusahaan harus meneliti lebih dalam tentang cara kerja, keunggulan, kelemahan, sampai dengan layanan pelanggan dari penyedia platform HR tech. Perlu diketahui juga bahwa tak ada satu platform yang bisa memenuhi semua kebutuhan perusahaan. 

Saat menggunakan platform HR tech, perusahaan akan menghadapi dua opsi. Pertama, platform mengotomatiskan banyak pekerjaan berulang. Kedua, platform mengubah cara perusahan beroperasi.

Loading


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *