Idealnya setiap orang memiliki motivasi kerja untuk melakukan yang terbaik. Dalam hal ini, karyawan dapat menciptakan kinerja lebih baik serta mendukung tujuan perusahaan.
Karena motivasi kerja itu menular, jadi tularkan hal itu ke karyawan atau rekan kerja Anda. Bagaimana mempertahankan motivasi kerja di tengah model kerja hybrid dan kembali bekerja di kantor (work from office)
Apa Itu Motivasi Kerja?
Motivasi adalah kekuatan psikologis yang menghasilkan proses kompleks dari pemikiran dan perilaku yang diarahkan pada tujuan.
Sedangkan motivasi kerja merupakan seperangkat dorongan yang berasal dari dalam diri individu yang dipengaruhi oleh lingkungan kerja, pekerjaan, dan perusahaan.
Seseorang yang memiliki motivasi kerja akan berusaha lebih keras untuk melakukan yang terbaik. Ia juga mampu melalui tantangan dan mengatasi ketidakpastian pada pekerjaan.
Dengan kata lain, motivasi kerja berdampak langsung pada kinerja karyawan.
Psikolog organisasi mencatat bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh:
- Kemampuan untuk bekerja
- Motivasi untuk sukses
Jadi, keterampilan saja tidak cukup untuk bekerja. Seseorang pun harus termotivasi untuk menerapkan keterampilannya.
Jenis Motivasi Kerja
Latar belakang seseorang termotivasi bekerja bisa karena ia menikmati pekerjaan atau gaji. Hal itu termasuk jenis motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Namun ada pula jenis motivasi kerja berdasarkan Frederick Herzberg. Ia menyoroti tentang hygiene factors.
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
Motivasi intrinsik mengacu aktivitas itu sendiri. Pekerjaan adalah motivasi bagi diri sendiri.
Karyawan dengan motivasi intrinsik sangat peduli terhadap pekerjaan, tetapi cenderung kehilangan kehidupan pribadi karena pekerjaan.
Sedangkan motivasi ekstrinsik mengacu pada pekerjaan untuk hadiah, seperti kompensasi, bonus, promosi, penghargaan, pujian dari atasan, atau apa pun yang diterima oleh seseorang untuk bekerja.
Hygiene factor
Psikolog Amerika Frederick Herzberg memiliki Hygiene Factor yang menyebabkan tingginya motivasi, yaitu rasa pencapaian, pengakuan dari orang lain, dan kesempatan untuk tumbuh.
Faktor tersebut disebut juga motivator dan berkontribusi terhadap kepuasan kerja. Herzberg membandingkan motivator dengan hygiene factor, yang terdiri dari:
- Kondisi kerja yang aman
- Kompensasi yang memadai
- kebijakan perusahaan yang adil
- Pengawasan berkualitas tinggi
Faktor di atas memungkinkan seseorang memenuhi kebutuhan dasar (hygiene) di tempat kerja. Setelah itu terpenuhi, ia dapat berjuang untuk faktor yang mengarah pada pertumbuhan dan berprestasi (motivator).
Penyebab Karyawan Demotivasi
Ada kalanya, motivasi kerja seseorang mengendur. Bahkan karyawan yang bekerja paling keras pun bisa mengalami demotivasi.
Jika ditilik lebih dalam, penyebab demotivasi karyawan bukan hanya tentang masalah personal. Urusan pekerjaan pun bisa berkontribusi menimbulkan demotivasi, karena mereka telah kembali WFO.
Anda sebagai HRD atau manajer, tak ada salahnya untuk mencari tahu penyebab dan membantu anggota tim untuk mengatasi demotivasi. Adapun penyebab mereka demotivasi antara lain:
#1 Kurang kesempatan
Banyak karyawan akan bekerja keras jika mereka berkontribusi nyata terhadap perusahaan.
Hal itu membuatnya bangga karena telah memberikan pengaruh positif kepada rekan kerja, manajemen, hingga pelanggan. Jika tak ada kesempatan untuk berkontribusi, motivasi kerja akan memudar.
#2 Kondisi restriktif
Motivasi karyawan dapat turun signifikan karena kondisi restriktif di perusahaan. Misalnya, jam kerja yang ketat, kebijakan baru yang membatasi ruang gerak karyawan, atau perubahan struktur organisasi.
#3 Kurang pertumbuhan
Karyawan yang berbakat senang belajar hal baru serta memiliki aspirasi untuk tumbuh dan berkembang.
Jika perusahaan tidak mendukung pertumbuhan karyawan, ia akan kehilangan semangat belajar. Tak menutup kemungkinan, ia menjadi demotivasi.
#4 Kondisi kerja negatif
Kondisi kerja karena perselisihan, sikut-sikutan, atau tak ada keamanan psikologis menyebabkan demotivasi kerja. Jika hal itu Anda biarkan, produktivitas karyawan menurun dan mengganggu kerja tim.
#5 Ancaman
Ancaman tidak menciptakan kondisi kerja adaptif dan kreatif yang memperkuat motivasi. Misalnya, ancaman mengurangi gaji karyawan atau ancaman rekan kerja.
5 Kiat Mempertahankan Motivasi Kerja Karyawan
Saat karyawan sudah kembali bekerja dari rumah, Anda perlu mempertahankan motivasi kerja mereka.
Perhatikan pula bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan dan perubahan perilaku mereka. Dengan demikian, Anda mengetahui apa yang harus dilakukan.
#1 Memberikan benefit
Memberikan benefit adalah cara paling umum untuk memotivasi karyawan. Pilih benefit yang dibutuhkan oleh karyawan saat ini guna meretensi mereka.
Di luar sana, kompetitor dapat menawarkan benefit yang lebih baik untuk karyawan berprestasi. Misalnya, karyawan dapat mengganti benefit pusat kebugaran dengan voucer fesyen.
#2 Tunjukkan apresiasi
Biasakan untuk menunjukkan apresiasi kepada karyawan karena kinerjanya. Jika ia melakukan kesalahan, berikan masukan untuk memperbaikinya.
Pemberian apresiasi yang paling sederhana dengan memperhatikan anggota tim atau rekan kerja saat berdiskusi.
Terlepas tema diskusinya, memberikan apresiasi menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan usaha mereka.
#3 Investasi program pengembangan
Perusahaan perlu menginvestasikan program pengembangan karyawan, seperti pelatihan dan lokakarya.
Karyawan berpotensi atau memenuhi target dapat Anda berikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan kinerjanya. Karena bagaimanapun juga perkembangan perusahaan tak pernah lepas dari perkembangan sumber daya manusia.
#4 Lingkungan kerja nyaman
Lingkungan kerja nyaman dan bersih akan meminimalisir stress kerja. Misalnya, membuat tata letak meja dan kursi ergonomis, pencahayaan natural cukup, dan sirkulasi udara sehat.
Di sisi lain, ciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan seperti menerapkan komunikasi terbuka, memperlakukan karyawan dengan adil, dan menjalankan compliance dalam kegiatan bisnis.
#5 Kompetisi sehat
Ciptakan kompetisi sehat di kantor, sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja. Ketika Anda menetapkan target, berikan penjelasan mengapa mereka perlu memenuhinya.
Anda juga dapat mengadakan kegiatan yang kompetitif secara berkala, agar karyawan mengeluarkan potensi yang ada di dalam diri mereka. Pastikan, motivasi tersebut sejalan dengan visi, misi, dan kebutuhan perusahaan.
Leave a Reply