Kehadiran teknologi berkontribusi terhadap kemajuan organisasi. Hal ini diungkapkan oleh Mulyawan Gani, Managing Director of Digital Business Sinar Mas Land dalam Mekari Conference 2023, Kamis (07/09/2023), di ICE BSD, Tangerang, Banten.
Menurut Mulyawan, properti merupakan industri yang sangat konvensional. Supply chain di properti hampir tidak berubah dari waktu ke waktu. Termasuk ketika seseorang ingin membeli rumah, mereka harus membaca brosur dan melihat bentuknya.
“Namun, kiblat kami adalah smart city, lalu kami membangun kawasan BSD. Dari sisi ini kami melihat customer journey,” ujarnya.
Teknologi dalam industri properti
Pendekatan customer journey Sinar Mas Land yaitu info lalu lintas yang terintegrasi dengan traffic light dan kemacetan, jadwal bus dan kereta, hingga isu di sekitar hunian.
“Kami fokus data driven, mungkin ada noise tapi datanya lumayan representatif, lebih enabler. Karena kami menggunakan first party data dan meminta consent ke penghuni. Ini semua untuk kenyamanan mereka.”
Kondisi tersebut juga terjadi di PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Menurut Reza Widyaprastha selaku HR Director, perseroan harus menggunakan teknologi karena hal itu berdampak kepada efisiensi yang cukup signifikan.
Hal yang memicu perseroan untuk mengadopsi teknologi adalah revolusi industri 4.0 dan pandemi COVID-19. “Jadi, industri harus mau shifting dan mempelajari IoT, clouds, big data, dan robot otonom.”
Reza menceritakan transformasi digital sudah dilakukan perseroan pasca 2018. Kala itu terjadi banjir besar di Jakarta yang menyebabkan server perseroan terendam air.
“Saat itu kita pakai onprem, kita punya server terendam air. Mitigation action sulit, lalu kami pakai SaaS sehingga lebih compact,” jelas Reza.
Untuk mengomunikasikan kondisi dan rencana perubahan ke level eksekutif memerlukan waktu. Awalnya, transformasi dilakukan secara hibrida untuk menjembatani persepsi pemimpin senior dan karyawan muda.
Transformasi teknologi juga terjadi di KapanLagi Youniverse (KLY). Hal ini disampaikan oleh Adam Saputra, VP Marketing Communication.
“Kami melakukan maverick project. Pertama di merdeka.com. Di sana, membaca berita seperti scroll media sosial, desain vertikal, tanpa ads. Ini akan diterapkan di semua media KLY. Setelah tiga kali swipe berita ada ads,” terang Adam.
Transformasi digital pada bidang HR
Selain membahas tentang teknologi, acara ini juga membahas tentang human resource yang telah merambah ke transformasi digital.

Erwin Muniruzaman, Head of People Analytics and HR Operations Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan bahwa bisnis telekomunikasi memiliki kebutuhan tenaga kerja yang spesifik. Untuk mendapatkan kandidat terbaik, penggunaan strategi finansial saja tidaklah cukup.
Beberapa tahun ini, perseroan fokus pada employer branding sehingga karyawan dapat mempromosikan budaya organisasi ke orang terdekat mereka.
“Dalam strategi tersebut, kami memperbaiki employee experience dengan tools digital. Karyawan adalah ambassador perusahaan.”
Perseroan juga melakukan transformasi HR, seperti penggunaan digital singing, e-materai, pengumpulan data pribadi secara daring, dan talent analytics based on data.
“Sejak 2019, kami belajar data science untuk memprediksi talent yang berhubungan dengan promosi, resign, dan intervensi selanjutnya.”
Sementara itu, Rendhy Ardya sebagai Head of People di Flip, berbagi pengalaman bahwa tidak mudah mencari tenaga kerja yang sesuai kebutuhan.
Terutama untuk merekrut dan meretensi karyawan teknologi. Meski di luar sana sudah banyak kandidat teknologi, tetapi perusahaan perlu menemukan orang-orang yang tech fit, cultural fit, dan budget fit.
“Mencari tenaga kerja sama seperti mencari jodoh, kedua belah pihak harus sama-sama tertarik. Kalau ingin retain karyawan sekarang, gaji memang perlu, tetapi berikan hal yang lebih dari itu.”
CFO & Diversity/Inclusion Lead Microsoft Indonesia Krishna Worotikan menambahkan bahwa setiap transformation membutuhkan culture, skilling, dan data. Budaya organisasi kuat untuk menemani langkah seluruh orang bertransformasi.
Mereka pun membutuhkan reskilling dan upskilling guna beradaptasi dengan hal baru sekaligus menunjang kinerja. Dan, data untuk mendukung keputusan organisasi.
Dalam acara ini, Mekari meluncurkan Mekari Airene. Ini adalah solusi bisnis berbasis AI yang memperlancar pekerjaan untuk mempertajam komunikasi serta menganalisis data.
“Bisnis yang ingin mengimplementasikan AI dengan lancar bisa bermitra dengan penyedia teknologi yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam melakukan transformasi digital bagi keberlanjutan bisnis,” tutup Suwandi Soh, CEO Mekari.
Leave a Reply