hrtech

HRTech, Kawan Atau Lawan HRD?

Teknologi digital semakin masuk ke dalam operasi HRD sehari-hari, biasa disebut dengan HRTech atau Teknologi HR.

Kehadiran teknologi di dalam pekerjaan HRD tentu sangat bermanfaat karena dulu banyak sekali tugas HR yang bersifat manual dan administratif.

Namun, kemajuan teknologi yang sangat pesan hingga hampir menyaingi kemampuan manusia mulai membuat beberapa orang khawatir. Isu bahwa mesin akan menggantikan manusia pun mulai dirasakan di beberapa pekerjaan HRD.

Akankah HRTech menjadi kawan atau lawan HRD?

Definisi dan Fungsi HRTech bagi HRD

Mengutip TechTarget, istilah HRTech digunakan sebagai istilah payung dalam mendeskripsikan sebuah software maupun hardware yang terasosiasi ke dalam proses otomatisasi pekerjaan HRD.

Teknologi HR tentunya dikembangkan demi membantu pekerjaan HR yang bersifat manual, seperti pencatatan kehadiran karyawan, manajemen lembur dan cuti, integrasi payroll, hingga proses rekrutmen.

Bahkan sekarang banyak perangkat lunak yang ditujukan untuk meningkatkan efektivitas pelatihan dan pengembangan karyawan.

Fungsi utama dari HRTech adalah untuk meminimalisir beban kerja yang bersifat manual dan memakan banyak waktu. Dengan waktu bekerja yang lebih pendek berkat teknologi, praktisi HR jadi bisa mengeksplorasi inisiatif dan strategi HR untuk memberdayakan karyawan.

Sehingga tujuan akhir dari adanya HRTech ini adalah meningkatkan efektivitas fungsi HR di organisasi dan mendorong mereka untuk lebih berperan dalam mengembangkan SDM dan mendukung bisnis.

HRTech bisa digunakan di bidang:

  • Rekrutmen
  • Manajemen kehadiran
  • Payroll
  • Training & development
  • Performance appraisal
  • Pengelolaan database karyawan dan/atau dokumen legal perusahaan

Dan yang paling penting, banyak HRTech memberikan Anda hasil berupa data yang bisa dianalisis agar bisa menjadi bahan improvement bagi perusahaan.

Jenis-jenis HRTech

Sekarang, mari kita bahas mengenai teknologi HR yang mulai banyak digunakan di organisasi.

Sistem manajemen payroll

Sistem ini paling banyak beredar di pasar Indonesia. Mengelola kompensasi (dan benefit) karyawan harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Salah hitung akibatnya bisa terjadi perselisihan antara karyawan dan perusahaan.

Keuntungan paling utama sistem ini adalah memangkas waktu yang dibutuhkan dalam mengumpulkan data, menghitung dan mengeceknya dengan teliti untuk menghindari kesalahan.

Sistem manajemen rekrutmen

Kabar baik bagi perekrut yang selama ini kesulitan menyortir lamaran dan CV yang masuk ke email. Ada berbagai turunan dari sistem ini. Yang belakangan mulai ramai digunakan adalah Applicant Tracking System (ATS).

Manfaat sistem ini tidak terbatas pada sorting lamaran sesuai kualifikasi, tetapi bisa membantu perekrut dalam menjadwalkan interview hingga persiapan onboarding.

Sistem performance manajemen

Secara sederhana, sistem ini berfungsi untuk mengukur produktivitas karyawan. Dengan sistem ini, HR bisa mengidentifikasi:

  • Kebutuhan training and development karyawan
  • Budaya kerja yang kurang kondusif
  • Analisis beban kerja

Sistem pelatihan dan pengembangan karyawan

Sekarang, melatih karyawan tidak membutuhkan usaha besar dalam menjalankannya. Penyedia pelatihan daring semakin banyak dan itu sangat menguntungkan perusahaan.

Biasanya, di dalam learning and development system, terdapat fitur-fitur seperti:

  • UI/UX yang mudah dimengerti semua kalangan pengguna
  • Proses pendaftaran dilakukan secara online
  • Terdapat kelas online yang menyertakan video conference
  • Terdapat konten belajar e-learning yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja
  • Fitur ujian/kuis untuk menilai pemahaman peserta
  • Ruang diskusi
  • Laporan hasil

Penutup

Selain empat jenis HRTech di atas, ada juga teknologi lainnya seperti sistem yang mengatur benefit karyawan, employee engagement, bahkan employee experience.

Kini, divisi HR perlahan meninggalkan titel manual task performer-nya. Mulai banyak bagian pekerjaan mereka yang bisa dibantu oleh teknologi demi meningkatkan produktivitas karyawan dan divisi mereka sendiri.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *