Jika Anda melihat karyawan merasa jenuh terhadap pekerjaannya, coba terapkan job enlargement.
Ini dikenal sebagai salah satu metode untuk memberikan variasi pada rutinitas kerja karyawan, yang bertujuan meningkatkan motivasi kerja mereka.
Seperti apa jelasnya, ayo simak penjabarannya di bawah!
Apa Itu Job Enlargement?
Pada dasarnya, job enlargement adalah salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan untuk menambahkan pekerjaan kepada karyawan.
Namun, penambahan pekerjaan yang diberikan masih dalam ruang lingkup yang sama atau bersifat horizontal. Dengan kata lain, ini merupakan proses menambah kuantitas pekerjaan kepada karyawan.
Selain itu, metode ini juga salah satu teknik yang terdapat di dalam job redesign. Di sini, ada pula terdapat metode lain yang mirip dengan job enlargement, yakni job enrichment.
Dengan ini, karyawan diharapkan menjadi lebih aktif dan mampu meningkatkan kompetensi serta menambah produktivitas.
Job enlargement bersifat horizontal, sedangkan job enrichment bersifat vertikal.
Dengan job enlargement, diharapkan karyawan akan menjadi lebih aktif dan mampu meningkatkan kompetensi serta menambah produktivitas.
Tujuan adalah agar karyawan yang diberikan pekerjaan tambahan dalam satu posisi menjadi lebih aktif dan mampu meningkatkan kompetensi serta menambah produktivitas.
Kelebihan Dan Kekurangan Job Enlargement
Kelebihan
- Meningkatkan semangat bekerja karyawan sehingga mampu mendorong produktivitas perusahaan
- Mengajarkan karyawan berbagai skill baru sehingga mampu membantu karyawan dalam mengembangakan kemampuannya
- Mengurangi tingkat kejenuhan yang dirasakan oleh karyawan
- Menambahkan variasi tugas dan pekerjaan yang diterima oleh karyawan
Kekurangan
- Berpotensi menurunkan efisiensi bekerja, karenakan menambah beban pekerjaan dapat meneyebabkan produktivitas dan efisiensi kerja menurun
- Kualitas produk akan menurun, sebab kinerja karyawan yang buruk akan berpengaruh pada kualitas produk perusahaan sehingga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan serta reputasi perusahaan
- Karyawan akan mengalami kelelahan karena beban kerja meningkat, yang diberikan oleh perushaan ke peran yang tidak realistis
Contoh Job Enlargement
1) Menambah tugas kecil
Contoh dari penerapan metode job enlargement yang pertama yaitu menambahkan tugas kecil.
Contohnya ketika manajer menentukan kombinasi tugas yang tepat untuk meningkatkan kompetensi setiap karyawannya.
Menambahkan tugas kecil dapat membuat karyawan lebih fleksibel dalam mengerjakan segala jenis pekerjaannya. Contohnya, ketika manajer menentukan kombinasi tugas yang tepat untuk meningkatkan kompetensi setiap karyawan.
Menambahkan tugas kecil juga membuat pekerjaan lebih efisien. Misalnya, karyawan yang bekerja di dapur dan bertugas hanya memotong buah dan sayuran. Lalu ia diberikan tugas untuk mengolah bahan-bahan tersebut menjadi masakan siap saji.
2) Menambah tugas secara horizontal
Job enlargement dalam bidang yang sama untuk melihat peningkatan pekerjaan secara kuantitas, tetapi tingkat posisi dan jenis tugas tetap sama.
Misalnya, sales atau agen asuransi dapat menjual 20 produk asuransi per minggu. Setelah melihat prestasi tersebut, perusahaan memutuskan untuk meningkatkan output sampai dengan 40 produk asuransi per minggu.
Bisa dilihat bahwa kuantitas pekerjaan meningkat, tetapi tingkat posisi dan jenis tugas tetap sama.
Jika karyawan menunjukkan konsistensi pencapaiannya, mereka mungkin memenuhi syarat untuk memperoleh manfaat seperti kenaikan jabatan di masa depan.
Contoh lainnya
Saat seseorang dirawat di rumah sakit terdapat perawat yang bertugas untuk mengecek infus dan mengambil sampel darah pasien.
Setelah diterapkannya job enlargement, tugas perawat tersebut menjadi bertambah, yaitu mengantarkan makanan dan obat kepada kita dan menginformasikan perkembangan kondisi pasien kepada keluarga.
Dalam penerapan metode ini, perusahaan harus menyesuaikan dengan kompetensi dan kompensasi kepada karyawan agar menjaga kinerja sekaligus berdampak positif terhadap kepuasan pelanggan.
Leave a Reply