Jenis benefit karyawan yang diberikan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu faktor seseorang menerima atau malah menolak tawaran pekerjaan dari perusahaan. Dalam hal existing employees, ini menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan keberlangsungan hingga produktivitas kerja karyawan.
Benefit karyawan memang tidak boleh dianggap remeh, tetapi bukan berarti perusahaan harus mengeluarkan biaya berlebihan dalam pengadaannya.
Pengertian Dan Tujuan Benefit Karyawan
Definisi
Benefit karyawan adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan kompensasi lebih kepada sumber dayanya. Meski terhitung sebagai bentuk kompensasi, benefit tidak sama dengan upah. Ini bersifat tambahan kompensasi untuk karyawan. Biasanya, benefit bersifat nontunai dan ditujukan untuk menunjang kesejahteraan karyawan maupun keluarga mereka.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan, kesejahteraan adalah balas jasa lengkap, materi dan nonmateri yang diberikan oleh perusahaan berdasarkan kebijakan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi karyawan agar produktivitasnya meningkat.
Tujuan
Saat ini, benefit karyawan menjadi salah satu strategi retensi sumber daya terbaik perusahaan. Bahkan ini bisa diaplikasikan sebagai langkah menarik kandidat potensial. Terlebih ketika perusahaan semakin bertumbuh, pengelolaan benefit menjadi hal yang tidak bisa dianggap remeh.
Menurut Insight Executive Search, paket benefit karyawan yang dirancang dengan matang bermanfaat:
- Kepuasan kerja meningkat drastis, termasuk kenyamanan dan keamanan saat bekerja
- Mengurangi biaya turnover yang diikuti oleh biaya rekrutmen yang tinggi
- Mendorong motivasi kerja karyawan
- Menarik kandidat yang diinginkan
Artikel selanjutnya: 12 Contoh Lifestyle Benefit Bagi Karyawan
Apa Saja Tipe Program Benefit Karyawan?
Benefit dapat berbentuk kompensasi, tetapi ini kembali lagi pada industri dan skala perusahaan. Adapun tipe program benefit karyawan adalah:
1. Jaminan kesehatan
Di Indonesia, perusahaan wajib memberikan BPJS Kesehatan kepada karyawan. Namun, perusahaan dapat memberikan jaminan kesehatan berupa private insurance atau reimbursement, sehingga memungkinkan karyawan dan/atau keluarganya mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik, seperti rawat jalan, kesehatan gigi, atau kacamata.
2. Keselamatan kerja
Seperti BPJS Kesehatan, perusahaan pun wajib memberikan BPJS Ketenagakerjaan. Namun, perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, pertambangan, oil and gas, manufaktur, dan industri dengan risiko kecelakaan kerja tinggi, mereka akan memberikan private insurance dengan manfaat ekstra.
3. Dana pensiun
Dana pensiun bisa menurunkan tingkat turnover karyawan, karena benefit sering kali menjadi pertimbangan, terutama mereka yang memiliki beban finansial. Jadi, perusahaan dapat memberikan benefit berupa dana pensiun.
4. Akses pemilikan rumah
Pemberian kemudahan dalam kredit pemilikan rumah (KPR) dinilai dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Untuk mewujudkannya, pengusaha dapat bekerja sama dengan perusahaan pengembang perumahan.
5. Family care
Tunjangan family care bisa berupa subsidi biaya daycare, memberikan biaya pendidikan, atau perlindungan kesehatan anak. Biasanya, benefit ini diinginkan oleh karyawan yang telah menikah dan memiliki anak.
6. Financial support
Financial support sebagai benefit bukan hanya berbentuk reimbursement. Namun, perusahaan dapat mewujudkannya dalam bentuk pay on demand atau koperasi simpan pinjam. Dengan ini, karyawan dapat mengontrol keuangan tanpa membebani keuangan perusahaan.
7. Transportasi, makan, dan komunikasi
Dana transportasi, makan siang, dan komunikasi dapat meretensi karyawan, karena tunjangan ini membantu mereka untuk menekan keperluan sehari-hari.
8. Hiburan
Benefit ini digemari angkatan kerja milenial atau gen z, karena mereka dapat menikmati tunjangan company gathering, fitness membership, hingga vocer belanja dari perusahaan.
9. Fleksibilitas kerja
Banyak perusahaan yang memberikan fleksibilitas kerja pada pandemi COVID-19. Fleksibilitas dapat berupa memulai waktu kerja atau memperpendek waktu kerja selama tidak memengaruhi kualitas pekerjaan.
10. Keuntungan perusahaan
Ada pula perusahaan yang membagikan keuntungannya kepada karyawan berbentuk bonus tahunan atau mengikutsertakan karyawan menjadi pemegang saham perusahaan. Hal ini cukup menarik perhatian kandidat yang bergabung ke perusahaan tersebut.
Baca juga: Pay On Demand: Keuntungan & Kerugian
Langkah Kelola Program Benefit Perusahaan Berjalan Lancar
Dalam mengelola program benefit, perusahaan perlu mencermati proses pemberiannya agar sesuai kebutuhan karyawan. Langkah yang harus Anda cermati adalah:
1. Persetujuan stakeholder
Benefit bertujuan untuk menyejahterakan karyawan, sehingga wajar jika dalam penetapannya manajemen bersama tim HR membutuhkan persetujuan stakeholder. Tetapkan pula bentuk, penerima, hasil, dan matriks kesuksesan, jika tujuannya adalah retensi karyawan.
2. Bicara dengan tim legal
Jika Anda tidak yakin dengan pemberian benefit, bicarakan hal tersebut dengan tim legal tentang paket yang sesuai kebutuhan karyawan dan tidak melanggar regulasi ketenagakerjaan.
3. Selaras dengan kebijakan
Anda dan tim perlu menyelaraskan benefit terhadap kebijakan perusahaan. Jika benefit tidak sesuai, apakah Anda perlu memperbarui kebijakan atau mengganti bentuk tunjangan.
4. Beritahu karyawan
Ketika benefit akan diimplementasikan, beritahu ke karyawan melalui email dan presentasi pada rapat bulanan. Jelaskan pula alasan pemberian dan syarat penerimaan tunjangan dengan jelas sehingga karyawan tidak bingung.
5. Benefit ambassador
Jika memungkinkan, Anda dapat seorang karyawan sebagai benefit ambassador. Misalnya, benefit berupa fitness membership diwakili oleh karyawan yang gemar berolahraga serta paham tentang kesehatan fisik dan mental.
6. Reviu implementasinya
Lakukan reviu implementasi benefit secara berkala untuk mendapatkan informasi dan wawasan yang dapat memperbaiki strategi tunjangan. Tanya ke karyawan tentang kendala atau saran tentang benefit tersebut.
Baca juga: HR, Yuk Fokus Ke Strategi Compensation and Benefit
Pemberian Benefit Berdasarkan Angkatan Kerja
Berdasarkan laporan Marsh McLennan Agency tentang Employee Health & Benefits Trends: The Evolving Workforce 2024, pemberian tunjangan karyawan dapat fokus terhadap solusi yang mudah diakses dan dipersonalisasi berdasarkan angkatan kerja.
Semua angkatan kerja memiliki prioritas yang sama, yakni keamanan finansial, work-life balance, dana pensiun, kesehatan fisik dan mental, dan sense of purpose. Mereka ingin atasan menghargai waktu dan kesejahteraan mereka, tetapi membuat karyawan merasa dihargai membutuhkan lebih dari peningkatan paket benefit.
Sementara itu, memberikan personalisasi benefit dapat melibatkan dan mempertahankan karyawan. Namun, proses ini terhambat karena masalah keamanan siber, tata kelola yang kompleks, dan tantangan implementasi.
Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan pemberian tunjangan berdasarkan angkatan kerja atau generasi karyawan.
- Generasi baby boomer menyukai semua tunjangan yang dapat mereka peroleh untuk mencapai keamanan finansial sebelum pensiun
- Gen x menginginkan fleksibilitas waktu untuk memenuhi tanggung jawab keluarga dan mengurus orang tua lansia dan anak-anak
- Gen milenial ingin mencapai kesehatan finansial dan perusahaan membantu hal tersebut
- Gen z berjuang menginginkan dukungan melalui manfaat kesehatan mental yang kuat karena mereka kelelahan dalam bekerja
Leave a Reply