Performance improvement plan (PIP) menjadi poin penting bagi perusahaan. Namun, sering kali manajemen belum sepenuhnya memahami rencana untuk meningkatkan performa kerja karyawan.
Di tengah ketidakpastian ekonomi, perusahaan harus meningkatkan performa karyawan untuk peningkatan perusahaan. Hal tersebut dapat meningkatkan retensi karyawan.
Ruang Lingkup Performance Improvement Plan (PIP)
PIP merupakan dokumen untuk membantu karyawan yang belum atau tidak mencapai tujuan kinerja. Namun, PIP juga dapat digunakan bagi karyawan berperforma tinggi.
PIP mencakup identifikasi kesenjangan dalam keterampilan dan menetapkan harapan jelas terhadap perilaku karyawan di masa depan.
Tujuan PIP harus tercapai dalam periode tertentu. Jika karyawan gagal dalam hal ini, ia akan menerima konsekuensi ketenagakerjaan, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK), penurunan pangkat, dan mutasi.
Dalam PIP, tim HR berperan sebagai fasilitator dan pemantau dari proses awal hingga akhir, termasuk memandu perjalanan manajer dan karyawan selama pelaksanaan.
Biasanya, PIP menguraikan tujuan yang harus dicapai oleh karyawan serta jangka waktu yang ditetapkan oleh perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja.
Adapun cara kerja PIP adalah:
- Karyawan menerima PIP dari manajer
- PIP berisikan tujuan serta hal-hal yang harus diperbaiki dan waktu tertentu
- Pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi PIP
5 Manfaat Penerapan Performance Improvement Plan
Memberikan PIP tak hanya bermanfaat bagi karyawan, tetapi juga perusahaan.
Jika manajer berinvestasi dalam perbaikan kinerja karyawan dan PIP berjalan lancar, maka perusahaan dapat meningkatkan kegiatan bisnis. Berikut ulasan manfaat PIP:
1) Mengurangi turnover karyawan
PIP dapat mengurangi tingkat turnover karyawan. Dengan kata lain, PIP meningkatkan retensi aset perusahaan.
Bagi tim HR, merekrut membutuhkan waktu dan biaya tidak sedikit. Jika performa karyawan tidak tercapai, maka Anda dapat memberikan reskilling, upskilling, atau training yang menunjang kinerjanya.
2) Mendorong akuntabilitas
Pemberian PIP mendorong karyawan memiliki akuntabilitas terhadap pekerjaan.
Manajer dapat memberikan umpan balik serta komunikasi terbuka, sehingga karyawan lebih memahami tanggung jawab dan harapan perusahaan. Bahkan dengan pengarahan manajer, ia mampu melaksanakan tugas secara efektif.
3) Media pertumbuhan karyawan
Mengingat PIP bisa diterapkan bagi semua karyawan, maka perusahaan dapat menggunakannya untuk promosi jabatan atau meningkatkan engagement karyawan.
Jadi, Anda dapat mengubah PIP menjadi performance development plan (PDP) atau performance growth plan (PGP). Tetapkan pula tujuan dan waktu pelaksanaannya.
Anda bersama karyawan mengevaluasi tujuan dan keterampilan yang ia miliki saat ini. Lalu tentukan langkah untuk berpindah ke posisi berikutnya. Anda juga bisa memberikan proyek lain, agar karyawan kembali memiliki engagement terhadap pekerjaannya.
4) Meningkatkan standar
PIP bermanfaat untuk meningkatkan standar kinerja karyawan, sehingga perusahaan mudah mengevaluasi dan menilai area mana yang perlu ditingkatkan.
Upaya ini juga memerlukan kecakapan komunikasi manajer kepada karyawan tentang ekspektasi perusahaan serta perbaikan yang harus ia tingkatkan.
5) Menetapkan ekspektasi terakhir
Ada kalanya, tujuan PIP tidak berhasil karena karyawan berada pada pekerjaan yang salah sehingga tidak dapat berkembang.
Ketika PIP diberikan kepada karyawan tetapi tidak membuahkan hasil, maka manajer harus mengomunikasikan rencana berikut dan/atau konsekuensinya. Misalnya, PHK atau mutasi. Pastikan ia mengerti kondisi tersebut.
Penutup
Tim HR dan manajer perlu mengatasi masalah kinerja karyawan. Jangan menunggu performance appraisal tahunan untuk menilai kinerja mereka.
Evaluasi kinerja karyawan secara berkala untuk mengetahui performa mereka. Jika terdapat penurunan kinerja, segera lakukan performance improvement plan.
Ketika perusahaan mengomunikasikan bahwa karyawan harus memperbaiki kinerjanya dan memberikan strategi PIP jelas, ia akan menghargai usaha Anda. Ia akan memperbaiki dan mendukung kesuksesan perusahaan.
Leave a Reply