Menurut NTUC LearningHub, satu dari empat karyawan tidak dapat mendaftar atau melakukan program Learning and Development (L&D) yang ditawarkan perusahaan pada tahun 2021.
Hal ini juga yang menjadi alasan terjadinya penurunan fokus perusahaan terhadap L&D di tahun 2022.
Selain itu, ditemukan juga sekitar 73% karyawan ingin bergabung pada pelatihan yang ditawarkan, namun 26% dari mereka tidak dapat bergabung karena kurangnya waktu dan beban kerja yang besar.
Sebenarnya, angka ini tidak menunjukkan statistik yang buruk. Namun, masih banyak manajemen perusahaan yang enggan fokus untuk memberikan pelatihan kepada karyawannya.
Apalagi menurut Menaker, perusahaan yang ada di Indonesia sangat sulit berinvestasi pada pelatihan untuk karyawannya.
Berbagai alasan diberikan, mulai dari rekrutmen pegawai yang cukup tinggi, penggunaan biro jasa untuk merekrut, pesangon yang memberatkan perusahaan, hingga upah minimum yang tidak sejalan dengan produktivitas.
Sehingga pembiayaan HR di perusahaan lebih banyak habis digunakan untuk memfasilitasi hal-hal selain pelatihan.
Maka dari itu, dalam artikel ini, mari cermati mengapa program learning and development masih membawa banyak tantangan dan sering kali gagal dilakukan oleh manajemen perusahaan, serta apa yang bisa dilakukan untuk membuatnya jadi lebih baik.
Alasan Kenapa Program Learning dan Development Bisa Gagal
L&D adalah bagian penting dari suksesnya sebuah bisnis. Karyawan harus terus belajar bagaimana menggunakan teknologi baru, beradaptasi dengan kondisi kerja baru, mengisi kesenjangan keterampilan, hingga mengembangkan hubungan agar tetap kuat.
Maka dari itu, pemberi kerja harus memberikan learning and development yang dapat membantu setiap orang untuk tetap menjadi yang terdepan.
Sayangnya, ada beberapa alasan mengapa program L&D tidak berjalan bahkan gagal dilakukan perusahaan. Berikut adalah beberapa tantangan terbesar dari L&D bagi para profesional HR:
1. Kurangnya Human-Centricity
Kekurangan atas Human-Centricity biasanya didorong oleh beberapa hal berikut:
- L&D harus mampu meningkatkan karyawan untuk belajar
- Kurangnya pemahaman tentang L&D tentang apa yang dibutuhkan karyawan
- Kurangnya budaya pembelajaran yang kuat dalam perusahaan
- L&D tidak menunjukkan kemampuan umum untuk memanfaatkan investasi dari perusahaan
- Tidak adanya platform pembelajaran sesuai yang mampu menunjang program L&D
2. Kurangnya Kemauan untuk Melakukan Inovasi
Adanya pergeseran paradigma dalam dinamika perusahaan membuat L&D harus berani melakukan inovasi dan eksperimen.
Kurangnya kemauan untuk mengadopsi metodologi, pendekatan, dan komitmen untuk menilai apa yang berhasil atau tidak jadi salah satu alasan mengapa L&D menjadi tantangan tersendiri.
3. Sulitnya Mendapatkan Perhatian Karyawan
Semua karyawan terlalu banyak bekerja dan memiliki banyak gangguan. Sehingga manajemen khawatir jika para pekerja mereka tidak dapat memanfaatkan kesempatan L&D yang ada.
Apalagi dengan menjamurnya perangkat digital dan semakin populernya pembelajaran online, akan sulit membuat karyawan fokus dan memperhatikan learning and development yang dilakukan perusahaan.
4. Sulit Menskalakan L&D
Banyak perusahaan yang merasa sulit menskalakan L&D karena kurangnya fokus pada karyawan. Apalagi, beban untuk melibatkan semua orang di dalam perusahaan menjadi salah satu tanggung jawab HR.
Padahal HR dan pemimpin tim harus berupaya mengidentifikasi potensi kesenjangan pembelajaran dan kebutuhan serta memastikan semua karyawan mengetahui kemungkinan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dengan bantuan perusahaan.
5. Tidak Menyediakan Pelatihan Personalisasi
Setiap orang belajar dengan cara yang berbeda, tentunya manajemen L&D haruslah menyediakan format belajar yang berbeda juga.
Apalagi keragaman preferensi belajar ini juga diperparah dengan adanya perbedaan bahasa, budaya, dan latar belakang karyawan secara global.
Menurut Beryl Krinsky, Pendiri dan CEO dari CEO of B.Komplete mengatakan, agar L&D bekerja secara efektif dalam organisasi, maka perusahaan harus menyesuaikan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan setiap karyawan dengan baik.
3 Ciri Learning and Development Tidak Efektif
Adanya pelatihan dalam sebuah perusahaan memang sangat penting untuk bisnis. Ada berbagai jenis pelatihan yang tersedia, dan semuanya bervariasi tergantung pada bisnis Anda.
Namun, learning and development yang tidak efektif seringkali terjadi, dan berikut adalah ciri-cirinya:
Lingkungan Kerja yang Tidak Nyaman
Perusahaan memiliki kewajiban hukum untuk memastikan kalau mereka memberikan informasi, instruksi, pelatihan, dan pengawasan yang dibutuhkan karyawan. Hal ini dilakukan untuk memastikan sejauh apa yang dilakukan, kesehatan, dan keselamatan karyawan Anda di tempat kerja.
Jika mengabaikan hal ini, tentunya Anda akan mendapatkan masalah hukum, meningkatnya kecelakaan kerja, dan meningkatnya absensi karyawan.
Karyawan yang Tidak Bahagia dan Tidak Puas
Selain itu, L&D yang gagal akan cenderung membuat karyawan mengalami kinerja yang buruk dan meningkatnya stres terkait pekerjaan.
Jika mereka berada di lingkungan yang tidak nyaman dan tidak merasa bahagia, maka ada kemungkinan mereka akan mencari peluang di tempat lain.
Peningkatan Turnover
Selain adanya peningkatan stres di tempat kerja, karyawan yang mengalami kegagalan L&D dalam sebuah perusahaan akan merasa tidak dihargai oleh perusahaan.
Hal ini tentunya akan membuat karyawan resign dan mencari peluang yang lebih baik atau bisa berakhir dengan kinerja yang memburuk.
Untuk itu, perusahaan perlu memberikan pelatihan L&D terbaik untuk meningkatkan loyalitas perusahaan.
Tim Khusus Learning and Development

Aslam Sardar, seorang Chief Executive Officer di Institute for Human Resource Professionals, mengatakan temuan tentang menurunnya kesadaran L&D mulai menurun adalah benar.
Apalagi ada banyak gangguan yang ditimbulkan karena pandemi, sehingga karyawan belajar bagaimana mengatasi tantangan dengan menyulap harapan kerja yang berbeda di saat yang sama.
Hal ini tentunya menimbulkan situasi di mana L&D akhirnya dikesampingkan dan karyawan menjadi lebih sulit meluangkan waktu untuk melakukannya.
Selain itu, ia juga menambahkan, kini terserah bagaimana manajemen dalam membangun lingkungan belajar bagi karyawannya.
Menurutnya membangun budaya belajar sepanjang waktu dalam sebuah perusahaan adalah sebuah hal yang wajib dilakukan karena bisa membantu membangun kompetensi di antara karyawannya.
Maka dari itu, manajemen senior harus mengatur nada ketika menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar.
Lalu, seperti apa karakteristik tim yang berfokus pada L&D dan bagaimana membentuknya?
Pertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal yang penting
Langkah pertama dan yang paling penting adalah pastikan Anda memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan perusahaan Anda.
Seringkali, perusahaan menyetujui untuk membangun tim learning and development namun sayangnya tidak memahami bagaimana tujuan perusahaan.
Maka dari itu, jika Anda gagal memahami bagaimana tim L&D Anda maka akan menimbulkan kekhawatiran tentang kebutuhan tim. Sehingga penting untuk mempertimbangkan faktor internal dan eksternal untuk pembuatan tim L&D.
Buat tujuan departemen L&D Anda
Tips kedua adalah dengan membuat tujuan departemen. Lihat tujuan strategis dari perusahaan Anda sebagai panduan untuk mengembangkan tujuan dan sasaran dari tim L&D.
Jangan lupa untuk memprioritaskan tujuan jangka panjang, menengah, dan pendek dengan tujuan jangka panjang yang paling dekat dengan visi keseluruhan untuk departemen Anda.
Analisis faktor internal dan eksternal sebelumnya juga akan membantu mengarahkan Anda ke tujuan yang sesuai dari strategi L&D.
Maksimalkan pengaruh tim L&D
Penting untuk menemukan cara menghemat mulai dari anggaran hingga waktu untuk tim L&D Anda. Beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan kembali konten, membuat template, dan pendelegasian jika memungkinkan.
Pastikan Anda juga mencatat persyaratan Anda saat mengembangkan pelatihan. Termasuk seperti langkah tambahan saat Anda melakukan pekerjaan ini.
Seiring dengan pertumbuhan tim Anda selama membangun tim learning and development, luangkan waktu Anda untuk terus mengevaluasi pekerjaan Anda dan beradaptasi dengan perubahan agar tetap berada di jalur yang benar.
Penutup
Tim learning and development tercipta untuk memberikan pendidikan karyawan dalam bentuk pengalaman berbasis kurikulum yang dipandu oleh seorang pengajar yang profesional.
Namun sayangnya, pembelajaran yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan dan kemampuan karyawan akan memberikan dampak yang kurang baik untuk perusahaan.
Untuk itulah, HR perlu membangun tim khusus L&D yang sesuai dan tepat sasaran agar terhindar dari masalah lainnya yang muncul di tengah karyawan dan budaya perusahaan.
Leave a Reply