10 Poin & Kriteria Evaluasi Kinerja Karyawan

Banyak aspek yang harus diperhatikan dalam evaluasi kinerja karyawan. Dalam hal ini, perusahaan memerlukan peran tim HR. Tim akan mengevaluasi kinerja karyawan secara keseluruhan, termasuk menyusun rencana pengembangan dan mengomunikasikan hasil tersebut kepada karyawan.

Di sisi lain, tim meninjau perkembangan perusahaan karena kinerja karyawan yang baik berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Evaluasi juga akan digunakan untuk menilai pelaksanaan kegiatan atau kebijakan perusahaan dalam mewujudkan misi dan visi.

Tim HR harus mengetahui kriteria evaluasi kinerja karyawan yang digunakan menunjang tujuan perusahaan.

10 Kriteria Evaluasi Kinerja Karyawan

Evaluasi kinerja merupakan cara terbaik untuk membantu karyawan memahami bagaimana kinerja personal mereka. Proses ini akan berfokus pada keberhasilan karyawan, hal-hal yang perlu mereka perbaiki, serta aspirasi karier selanjutnya. Poin tersebut akan berguna untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

Namun, yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah kriteria evaluasi kinerja karyawan. Ini memudahkan Anda menilai dengan spesifik berdasarkan job description dan perkembangan industri.

#1 Inisiatif

Apa yang dimaksud dengan kriteria inisiatif? Ketika karyawan menunjukkan upaya untuk meningkatkan proses, produk, atau lingkungan kerja tanpa menunggu perintah dari atasan, ia telah berinisiatif dalam perannya. 

Banyak perusahaan yang menganggap inisiatif karyawan sebagai hal positif dalam penilaian kinerja. Misalnya, memecahkan masalah tim, mengurangi konflik dalam tim, dan membantu rekan kerja menyelesaikan tugas sebelum tenggat waktu.

#2 Kehadiran

Kehadiran karyawan berdampak terhadap moral rekan kerja. Sebut saja, seorang kehadiran kerap absen sehingga tugasnya terbengkalai. Hal itu berimbas pada produktivitas tim, sehingga rekan setim yang harus menyelesaikan tugas tersebut dan membuatnya stres kerja.

Kondisi ini menggambarkan kinerja karyawan tidak memiliki komitmen dan kedisiplinan dalam bekerja. Jika perusahaan berfokus untuk meningkatkan produktivitas, kriteria kehadiran wajib Anda sertakan dalam evaluasi kinerja karyawan.

#3 Keterampilan komunikasi

Keterampilan komunikasi menjadi salah satu kriteria evaluasi kinerja karyawan yang cukup diperhitungkan, karena berpengaruh terhadap hasil kerja mereka. Keterampilan ini dapat digunakan karyawan dalam menyampaikan gagasan kepada orang lain sampai dengan cara mengeksekusi tugas. Di sini, manajer dapat melihat sisi kreativitas anggota timnya.

#4 Berorientasi pada hasil

Tim HR bersama manajer bisa mengevaluasi kinerja karyawan melalui tugas-tugas yang telah mereka selesaikan. Bagaimana hasilnya? Apakah hasil sesuai ekspektasi atau tidak? Apakah hasil kinerja mendukung produktivitas tim atau departemen? Karyawan berkinerja tinggi memahami tujuan perusahaan dengan baik, sehingga ia bekerja seoptimal mungkin. 

#5 Fokus

Karyawan yang fokus pada pekerjaan dan mampu menyelesaikannya tepat waktu, biasanya memiliki kinerja baik. Terlebih, ia mampu bersikap fleksibel di tengah perubahan pola kerja akibat pandemi dan pasca COVID-19 serta tetap bekerja untuk memperkuat kegiatan bisnis perusahaan.

#6 Integritas

Bagaimana cara mengetahui integritas karyawan? Lihat saja bagaimana ia menjalankan standard operating procedure (SOP) saat bekerja, mengutamakan kejujuran, menjaga data pelanggan, dan tidak membocorkan rahasia perusahaan.

#7 Pemahaman pekerjaan

Pemahaman karyawan terhadap pekerjaan harus Anda memasukkan ke dalam kriteria evaluasi. Baik pemahaman teknis maupun nonteknis. Pengetahun ini berkaitan dengan penguasaan pengetahuan serta keterampilan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan lebih baik dari waktu ke waktu.

#8 Peningkatan kinerja

Peningkatan kinerja dari periode sebelumnya dapat dijadikan kriteria evaluasi. Dari hasil evaluasi, Anda dapat menilai keterampilan dan kemampuan karyawan dalam bekerja. Peningkatan kinerja menentukan keterampilan, kemampuan, dan kompetensi karyawan dalam mengerjakan tugas. Metode untuk menilai peningkatan kinerja seperti 360 degree feedback, management by objectives (MBO), dan checklist methods.

#9 Pengelolaan stres

Stres kerja adalah hal wajar dalam kehidupan professional. Seseorang akan mendapatkan tekanan dalam setiap pekerjaan. Untuk menjadi karyawan berkinerja baik, ia harus mampu mengelola stres agar dapat menyelesaikan pekerjaan sebaik-baiknya sesuai tenggat waktu dan tidak menghambat pekerjaan tim.

#10 Kerja tim 

Pekerjaan seorang karyawan tidak terbatas pada job description. Sering kali, semua anggota harus mengerjakan tugas bersama untuk mendukung kegiatan perusahaan. Misalnya, semua karyawan diwajibkan untuk berpartisipasi memeriahkan kampanye produk baru di media sosial. 

Ini bukan tugas tim media sosial atau marketing saja. Namun, hal itu adalah pekerjaan bersama atau seluruh karyawan.

Artikel Terkait: 10 Tips Membangun Budaya Team Work Yang Baik

Tentukan Kriteria Evaluasi Kinerja

Perusahaan tidak perlu menggunakan semua kriteria evaluasi kinerja karyawan di atas. Pilih yang sekiranya sesuai dengan tujuan evaluasi. Bagaimana kiat menentukannya?

1) Analisis pekerjaan

Analisis pekerjaan akan menguraikan dan menelaah jabatan karyawan. Proses ini dapat menjelaskan seperti apa pekerjaannya, tanggung jawab yang dimilikinya, serta kondisinya saat bekerja. Dari analisis, Anda akan mengetahui tujuan pekerjaan tersebut sehingga dapat menentukan kriteria evaluasi kinerja karyawan yang sesuai.

2) Perkembangan perusahaan

Pilih kriteria yang berkaitan dengan kemajuan perusahaan. Hal ini mempermudah tim HR dan manajer dalam mengevaluasi. Misalnya, evaluasi menggunakan behavioral appraisal system untuk mengetahui karakteristik dan perilaku karyawan yang mempengaruhi kinerjanya atau result oriented appraisal system guna melihat hasil pekerjaannya.

Lacak Evaluasi Kinerja Secara Berkala 

Biasanya, evaluasi kinerja karyawan dilakukan satu hingga tiga kali dalam setahun. Tim HR meminta karyawan untuk mengisi formulir penilaian, lalu mereka akan melalui sesi one-on-one dengan manajer untuk mengulas kinerja lebih lanjut. Meski demikian evaluasi tak sekadar dilakukan pada saat itu saja. 

Namun, tim HR perlu membuat sistem yang memungkinkan manajer melacak progres pekerjaan anggota timnya secara berkala. Manajer juga perlu membahas kendala yang dihadapi oleh tim dan solusi yang mereka lakukan. Dengan demikian, atasan dapat menganalisis kinerja karyawan masing-masing.

Tak ada salahnya juga, manajer memberikan umpan balik konstruktif terhadap tim agar mereka mampu mengembangkan keterampilan kerjanya. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

Loading


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *